067 - Save Me: The Moon Shines Brighter On The Blank Spot In My Memories

32 6 3
                                    

"Gue sering ketukar antara Yoongi Hyung dan Yoonji Noona. Soalnya Yoongi Hyung terlalu kelihatan kayak putri, Yoonji Noona kelihatan kayak pangeran berkuda putih." -Agust D


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →

Word : 2030

Vote dan komentarnya 🙏😆

Terima kasih dan selamat membaca 🙌


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →

Min Yoongi tidak pulang.

Hal itu menjadi perbincangan hangat di grup LINE Bangtan. Awalnya, Yoonji hanya khawatir karena sudah jam 12 dan Yoongi tidak mengingatkannya makan. Memang aneh untuk orang seperti Yoongi, namun yang lain mengatakan bahwa mungkin saja dia terlalu fokus belajar. Mungkin dia sangat tidak ingin diganggu jadi mematikan ponselnya.

Namun, jam tiga sore, itu adalah jam tutupnya perpustakaan. Ditunggu sampai jam empat sore pun, Yoongi tidak kembali. Yoonji mulai panik dan bertanya apa ada yang melihat Yoongi di grup Bangtan. Tentu tidak ada dan menyuruh Yoonji menunggu saja. Karena toh, Yoongi laki-laki. Dan, ini hari minggu, mungkin saja Yoongi mau belanja tiba-tiba.

Jam lima sore, Yoonji kembali curhat di grup Bangtan. Jimin mulai ikut khawatir dan akhirnya datang ke rumah. Sudah jam enam, akhirnya orang di rumah Kembar Min Yoon bertambah jadi Suga, Seokjin, Hoseok, Namjoon, dan Taehyung. 15 menit kemudian, datang Jungkook dan Agust yang diajaknya.

"Belum 24 jam, jadi gak bisa dilapor." gumam Namjoon.

"Gaperlu gituan." ujar Suga yang memejamkan matanya di sofa tunggal. "Pake 'orang'nya Jimin aja masih gak ketemu."

"Orang apa?" tanya Taehyung dan Hoseok yang polos.

Karena mereka bertanya dengan suara kecil, tidak ada yang berusaha menjawab. Toh, siapa pun itu yang penting Yoongi bisa ketemu.

Seokjin mendengus kesal. "Polisi sebenarnya gak bisa berbuat banyak. Lagian, ini Yoongi bukan hilang, ini pilihannya."

"Tau darimana?" tanya Yoonji dengan skeptis. Sejenak setelah perkataan itu keluar, dia menyesal telah bertanya. Dia pun tahu alasannya tapi tidak ingin menerimanya. Dari dasar hatinya, dia tidak ingin menyalahkan Yoongi.

Jimin mengelus pundak Yoonji pelan. "Kita tau Yoongi selalu menekan tombol itu."

"Bener." sahut Seokjin yang juga merasa kalut. Dia tidak suka bila dirinya merasa bersalah meski itu pada Yoonji. "Ratusan kali dia diculik, selalu aja kita bisa nemuin dia karna tombol itu. Dia gesit dan pintar, Yoonji. Bila dia mau kita menemukannya, dia pasti bakalan tinggalkan hapenya dan berpesan padamu."

"Seokjin." tegur Suga dengan suara dalamnya. Terkadang, mengungkapkan terlalu banyak itu tidak baik. Taehyung, Hoseok, Agust, Namjoon, dan Jungkook harusnya tidak perlu mendengar hal itu. Mood-nya sedang tidak baik, dan dia tidak ingin membuat perasaan Yoonji semakin memburuk.

Ratusan kali. Karena dilindungi Seokjin yang memiliki banyak musuh, tentu Yoongi menjadi target empuk untuk diculik. Laki-laki lemah dan kurus sepertinya terlalu mudah bila ingin dijadikan sandera. Apalagi Seokjin menganggapnya sangat spesial, itu adalah hal terlemah yang berdampingan dengan sisi premannya.

"Anu," panggil Agust yang sedari tadi diam. Semua mata-kecuali Suga yang masih pejam-tertuju padanya. "Siapa di sini yang tau Yoongi Hyung ada masalah sama Jungkook selain Jimin Hyung dan gue?"

Tubuh Jimin sontak menegang karena seluruh mata memandangnya. Terlebih, Yoonji di rangkulannya juga ikut menoleh padanya. Sebuah tuntutan akan jawaban.

4 in 1 [BTS AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang