Word: 2962
Vote dan komentarnya 🙏😆
Terima kasih dan selamat membaca 🙌
↑
← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →
↓[21.20 KST | Panti Asuhan — Kamar Agust-Jimin-Namjoon]
Agust terbaring telentang di atas kasurnya. Dua kasur lain di ruangan ini tak ditiduri oleh pemiliknya. Agust menghela napas sambil melihat ke luar jendela.
Situasi ini terasa sangat mencurigakan baginya. Agust tidak meninggalkan kamar sejak makan malam. Dia pulalah yang pertama kali tiba di kamar ini. Saat dua manusia yang lain masuk, Agust langsung memejamkan mata di dalam selimutnya.
Terasa aneh.
Hm, sebenarnya sudah sangat aneh saat Agust yang kelebihan tidur tiba-tiba merasa mengantuk setelah makan malam. Begitu diingatnya lagi, Seokjin yang membagikan minuman pada masing-masing mereka saat tadi. Seakan-akan ingin memastikan bahwa minuman mereka tak tertukar.
Oh, tentu obat tidur.
Agust tak meragukan kesimpulannya. Sebelum dia mengantuk berat, akhirnya memutuskan untuk mengambil susu dari kulkas untuk menetralkan efeknya. Karena itu di sinilah Agust terbaring untuk menunggu apa hal yang diharapkan Seokjin dengan membuatnya tertidur.
Namjoon keluar dari ruangan ini dan Jimin yang mendesah lega setelahnya. Agust heran, mengapa Park Jimin harus menahan napasnya seperti itu?
Terjawablah keanehan itu begitu Jimin pun beranjak dari kasurnya dan mengambil beberapa pakaian dari dalam lemari. Agust tak yakin apakah hanya pakaian atau ada hal lain, karena dia masih dalam mode pura-pura tidur.
"Oh, sepatu." Bisik Jimin pelan yang tentunya masih bisa didengar Agust.
Terdengar suara resleting, kemungkinan besar adalah tasnya yang ada di atas lemari. Setelah itu dia meletakkannya kembali dan berjalan ke sisi Agust.
Hanya dari suara, Agust mencoba menebak pergerakan Jimin. Sayangnya, hal itu mengejutkan Agust, meski tak terlalu terkejut hingga sandiwaranya terbongkar.
Park Jimin melompatinya dan bertengger di jendela. Karena posisi Jimin membelakanginya, dia berani membuka mata. Alangkah terkejutnya dia karena tubuh Jimin sangat fleksibel untuk bisa bertengger di jendela yang tertutup tanpa menghantam kacanya.
Perlahan Jimin menggeser jendelanya dan keluar dari sana. Dia menutupnya tanpa melihat ke belakang dan terjun dari balkon. Agust langsung terduduk dan melihat ke jendela.
Tidak mungkin kelihatan, karena pagar balkon masih ada. Agust menumpu wajahnya pada kedua kaki yang dipeluknya.
Agust melihat sejenak ke samping. Kasur Jimin pun tak diberi guling di bawah selimutnya. Padahal itu adalah cara termudah untuk menipu orang bahwa ada orang yang sedang tidur di sana.
"Aneh." gumamnya pelan.
Namjoon bisa saja ke toilet dan saat dia kembali, kepergian Jimin tak akan bisa ditutupi. Kalau begitu, hanya ada satu hal.
Jimin tahu bahwa Namjoon tak akan kembali dalam kurun waktu tertentu dan dia memanfaatkan hal tersebut untuk rencana apa pun itu.
"Something fishy around here." Gumam Agust lagi. Kemudian satu ujung bibirnya tertarik ke atas. Dia baru mengingat sesuatu. "Di grup ini gak ada yang gak mencurigakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
4 in 1 [BTS AU]
FanfictionWe cried a lot and laughed a lot, yet all of them were so beautiful From now on, We'll cry a lot and laugh a lot, yet all of them will be so beautiful too 😋 Kim Seokjin 😴 Min Suga 😐 Kim Namjoon 😄 Jung Hoseok 😒 Min Yoongi 😛 Min Yoonji 😍 Pa...