75 - Rain : I Can Clearly Hear The Rain Hitting The Earth

25 6 0
                                    

Word : 2753

Vote dan komentarnya 🙏😆

Terima kasih dan selamat membaca 🙌


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →


[Minggu, 5 November 2017 | 19.00 KST | Panti Asuhan — Ruang Makan Bersama]

Menikmati makanan yang Yoongi buat dengan sepenuh hati. Koki Yoongi sangatlah luar biasa, sama seperti Seokjin. Semua makan sambil berbicara hal-hal yang menurut masing-masing seru untuk dibicarakan. Seperti biasa, di meja yang panjang ini, Bangtan akan berada di ujung meja.

Bukannya tidak ingin bersosialisasi dengan anak-anak. Hanya saja mereka menjadi terbiasa berkumpul bersama seperti ini. Karena selebihnya mereka akan berada di kamar masing-masing.

"Hm, Suga Hyung kok gak ada, ya?" tanya Jimin dengan polosnya sambil memakan makanannya.

Jungkook dan Agust langsung memalingkan wajah, karena penyebab mereka berkelahi adalah perbedaan pendapat akan Min Suga. Taehyung dan Hoseok pun langsung menggigit daging sapinya. Yoongi hanya diam, karena tidak ingin terlihat peduli.

Ini adalah malam kelima mereka di sini, dan hari ini adalah pertama kalinya Suga tak ikut makan malam. Sebenarnya semua orang menyadarinya, tapi tak ada yang cukup berani menyinggungnya seperti yang dilakukan oleh Park Jimin.

Min Suga adalah orang yang bila tidak ada kerjaan, maka akan tidur; bila tidak ada yang penting, maka dia tidak akan berbicara; bila diminta berkumpul, maka dia akan datang meski tak melakukan banyak hal. Hal tersebut sangat lumrah diketahui anak Bangtan.

Hanya saja, hal yang baru mereka sadari setelah beberapa hari adalah betapa aktifnya Suga. Karena Min Suga sering keluar dalam diam dan beberapa anak Bangtan melihatnya. Padahal bila tidak melakukan apa-apa, Suga akan diam di kamar. Untuk apa Suga mondar-mandir di sekitar Panti Asuhan? Padahal Suga tak suka membuang energi untuk hal percuma.

Lagi, tak ada yang ingin bersinggungan dengannya. Karena bisa jadi Suga hanya bosan dan ingin melihat kembali panti asuhan ini. Dia mungkin ingin mengenang masa lalunya saat masih di panti asuhan.

Terkadang ada saat-saat di mana ketua diperlukan. Misalnya untuk meminta persetujuan dana yang diminta oleh Yoongi nantinya. Namun, Suga tak ditemukan di kamar. Seokjin pun rasanya lelah untuk membuat alasan masuk akal karena itu lama-kelamaan akan mencurigakan.

Sekarang, tibalah puncak keresahan Kim Seokjin atas pertanyaan Jimin. Seokjin merutuk dalam hati karena Park Jimin itu tak dapat menilai situasi dengan baik.

"Mungkin Hyung di kamar, ketiduran." Jungkook berdiri dari duduknya. "Aku panggil Suga Hyung."

Begitu Jungkook pergi, Yoonji langsung memukul belakang kepala Jimin. Semua kecuali Namjoon berpura-pura untuk tidak melihat hal tersebut.

Jimin mengaduh pelan dan bertanya dengan heran. "Apaan sih, sayang?"

Yoonji mencubit pelan tangan Jimin dan menatap Seokjin dengan resah. Dia mendekatkan diri ke Jimin agar tidak ada yang mendengar. "Seokjin Oppa pasti berusaha nyembunyikan Suga Oppa, makanya dia gak berusaha jelaskan apa-apa dari awal. Seharusnya kamu gak bikin dia kesusahan begini."

Wahai Kim Seokjin, bersyukurlah dirimu karena memiliki adik perempuan yang pengertian dan peka.

Jimin seketika merasa bersalah dan melanjutkan makannya dalam diam. Daripada berbicara sesuatu yang akan membuat Seokjin semakin sakit kepala, lebih baik dirinya diam saja dan membiarkan Seokjin berpikir jernih.

4 in 1 [BTS AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang