78 - Rain : Who This Rain Was Falling For?

34 6 0
                                    

Word: 2825

Vote dan komentarnya 🙏😆

Terima kasih dan selamat membaca 🙌


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →

[Kediaman Lama Keluarga Jeon — Dalam Kamar]

Ini masih musim gugur, namun mengapa kaki Suga tak dapat bergerak seakan-akan es telah membekukan kakinya?

Tangan Suga teracung ke bawah, ingin menggapai tangan halus wanita yang semakin menjauh itu, tapi dia hanya merasakan angin yang menggelitik tangannya.

Saat setitik air mata terjatuh, dalam pandangan buram tersebut, yang dapat dilihatnya adalah helaian rambut panjang seorang wanita yang bergoyang karena udara malam.

Suara pecahan pot bunga yang cukup jauh memasuki indera pendengarannya. Suara itu seakan-akan membangunkan jiwanya yang tenggelam di danau yang membeku.

Telinganya mendengung.

Matanya mengabur.

Tubuhnya membeku.

Namun, hatinya terbakar.

Suara dobrakan pintu dan seseorang melewatinya, tak dapat dirasakannya.

Seseorang yang melewatinya itu meneriakkan sesuatu saat melihat ke bawah dari balkon tersebut. Saat dia berbalik, yang Suga lihat adalah tinjuan penuh kemarahan. Detik berikutnya, dia merasakan tinjuan itu dan teriakan penuh amarah. Sempat saja Suga berkedip karena baru menyadari bahwa saat ini Jungkook telah berdiri di depannya, menatapnya dengan amarah luar biasa.

"Hyung... Hyung membunuh Ibuku?"

Otak Suga terasa rusak karena kebingungannya. Tadi, tangannya hampir saja menggapai tangan Kim Hyojin, seandainya dia berani maju satu langkah lagi. Suga bingung, apa yang membuatnya terdiam di detik terakhir itu?

Keraguan gue barusan membunuh Ibu Jungkook? Suga mengangkat wajahnya, menatap Jungkook dengan senyum pasrah akan segala hal. "Iya." jawabnya kemudian tawa getir yang sangat kecil masih dapat terdengar jelas di ruangan sunyi ini.

Karena keraguan gue... Sekali lagi Suga menaikkan nada bicaranya dan tertawa lebih kuat. "Gue bunuh Ibu lo."

Melihat itu, Jungkook marah tapi dia juga merasa Suga tak menginginkan itu terjadi. Dia merasa tawa tersebut dikeluarkan untuk menghina ketidakmampuan dirinya sendiri. "Apa yang terjadi, Hyung? Ibuku di bawah dengan genangan darah."

Suga beranjak duduk dan mengusap sebagian darah yang keluar dari pembuluh darahnya karena bibirnya pecah. Pukulan emosi dari Jeon Jungkook cukup membuatnya pusing. Dia tak dapat berpikir jernih karena perasaannya ikut campur terlalu banyak, dan kini benturan pukulan dari Jungkook menambah rasa pening di kepalanya.

Gue harus buat Jungkook pergi dan bawa Seokjin keluar. Suga bersandar pada meja kecil di samping tempat tidur. "Jung... Kook..." gumamnya pelan sambil menahan rasa pening di kepalanya.

Jungkook mengarahkan tubuh ke arahnya. Tatapannya masih dipenuhi amarah namun kali ini dipendam.

Dengan segenap kemampuan, Suga berpikir apa yang harus dilakukannya agar Jeon Jungkook pergi dari sini. Sepintas pemikiran timbul di kepalanya. "Ibu lo mungkin masih selamat. Lo gak mau menyelamatkan dia?"

Jungkook melangkahkan kakinya ke depan, mendekati Suga tanpa ragu dan menarik kerah bajunya. "Hyung pikir aku gak bisa kasih pertanyaan yang sama? Hyung pikir aku percaya kalau Hyung yang dorong dia ke bawah?!"

4 in 1 [BTS AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang