4 in 1 [BTS AU]

051 - Pantai Daecheon: 06

Vote dan komentarnya 🙏😆

Terima kasih dan selamat membaca 🙌

↑
← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →
↓

Secara tidak adil, mereka memutuskan untuk menghentikan permainan di titik itu. Agust yang merasa paling tidak adil tapi juga bahagia karena tidak perlu khawatir akan mendapatkan pertanyaan lagi. Jungkook menepuk bahu Agust dan tersenyum untuk menyalurkan sebagian semangat yang dimilikinya. Agust mengangguk sebagai ucapan terima kasih dalam diam.

Suasana tidak canggung. Seokjin, Hoseok dan Taehyung langsung mulai ribut dengan percakapan random yang entah di dapat dari mana. Sebagian besar dari mereka menggoda Taehyung dan Yena. Yah, tapi itu tidak perlu diperhatikan karena Taehyung lancar saja pamernya seperti Jimin.

Lagian Taehyung dan Yena hanya pacar rental. Singkat kata, hubungan atas keuntungan.

Mereka hanya membawa makanan ringan untuk dibakar di api unggun. Mereka sudah mengisi bahan bakar saat sore hari karena tidak ingin membawa banyak barang kemari.

Setelah menghabiskan makanan dengan obrolan random, mereka masuk ke dalam tenda masing-masing.

Karya author tercinta kalian. Si xyoomii.

#BestArtInAugust Lomba menggambar 17 Agustus.

Xyoomii van Gogh.

Mari kita mengintip satu per satu tenda.

[Jimin dan Agust]

Punggung mereka saling berhadapan. Agust yang tidak suka dekat-dekat dengan Jimin, Jimin sih tidak peduli. Dia bisa asyik dengan siapa saja.

Terutama sekarang, Jimin santai sekali. "Sst, Agust." bisiknya.

Tidak sopan kalau tidak dijawab karena dia senior. Tapi kalau dijawab malah menjabar kemana-mana yang dibicarakan. Serba salah. Oke, paling tidak dijawab saja. "Ng?"

Jimin tersenyum senang di balik selimutnya. "Gini ya, aku memang bete ke sahabatmu, tapi aku gak marah karna toh Yoonji aman sama aku. Jadi, seenggaknya kita mesti temenan lah. Aku masih seniormu dalam dua tahun ke depan."

Agust menghela napasnya. Lelaki buntal di belakangnya itu terlalu suka menjabarkan sesuatu yang sebenarnya sederhana. Apa yang ingin dikatakannya sebenarnya adalah, "Seonbae mau gue panggil 'hyung' kan?"

Jimin membalas dengan anggukan kepala dua kali. Meski beda bantal, tapi dari suara gesekan rambut Jimin dengan permukaan bantal, Agust pasti tahu gestur Jimin. "Aku gatau kapan bolehkan Jungkook manggil aku pake 'hyung', tapi inget deh, aku gaknya musuhin dia karna hal aneh. Cuman karna Yoonji."

Min Yoonji itu sendiri adalah hal aneh, pikir Agust. Kalau dia menyuarakan itu, sudah pasti kepalanya akan dipukul dengan lima jari pendeknya tersebut. Jadi dia setuju. "Oke."