063 - Save Me: I'm Traped Inside Myself and I'm Dead

48 8 0
                                    

"Tuhan selalu memberikan keajaiban di alam semesta ini. Termasuk mengirimkan seseorang ke sisimu agar tidak menjalani hidup sendirian." -Jung Hoseok


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →

Word : 2519

Vote dan komentarnya 🙏😆

Terima kasih dan selamat membaca 🙌


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →

[13.00 KST | Gedung MIA | Lantai 2 | Toilet Laki-laki]

Tepatnya ini masih di depan toilet laki-laki, Jimin berdiri dengan kekhawatirannya sendiri. Karena di dalam toilet yang dikunci dari dalam itu, terdapat dua orang yang sepertinya akan berperang.

Saat member Bangtan ingin bubar dari kelas MIA 4 karena sudah jam istirahat, hanya tersisa Yoongi, Jungkook dan Jimin di meja tersebut. Yang lain sudah pergi, Jimin tidak beranjak karena sedang menunggu Yoonji yang ke belakang sebentar. Tiba-tiba saja, Yoongi mengajak Jungkook keluar dari sana.

Tersadarlah ingatan Jimin akan perkataan Yoongi malam itu: "Kuberi waktu sebelum sekolah dimulai atau aku yang menghubunginya sendiri."

Jimin menghela napasnya dengan keras. Dia bahkan berbohong pada Yoonji lewat LINE bahwa dia diajak Yoongi dan disuruh Yoongi untuk merahasiakannya. Oh. Tentu tidak bohong, bila diingat kembali. Yoongi lah yang mengajaknya untuk mengamankan pintu depan.

"Sialan. Cepet selesaikan masalah kalian." gumam Jimin penuh harap.

Sementara itu di dalam toilet laki-laki

Yoongi bersedekap dan menatap Jungkook yang menatapnya cukup tajam. Tatapan tajam itu hanyalah bentuk proteksi diri agar dia tidak terlihat lemah. Terlihat dari tangannya yang tidak bisa diam, Jungkook sedang gugup.

Yoongi sudah men-delay satu hari untuk Jungkook menghubungi Ayahnya. Tentu itu bukan kesepakatan, dia hanya ingin melihat apakah Jungkook menganggapnya serius atau tidak. Dan dia tidak.

"Siang ini, aku ke tempat Ayahmu." sebuah deklarasi yang mencengangkan.

Jungkook langsung tertawa kecil. "Ah... Seonbae? Ayah suka jalan-jalan dan di sini ada banyak tempat yang bisa didatanginya."

Yoongi menatap datar pada Jungkook. Anak ini meremehkanku, ya? Atau cuman gertakan ala anak kecil? "Kamu bener-bener gak mau aku ketemu Ayahmu, ya? Memangnya apa yang anak sepertimu tau soal Tuan Jeon? Memangnya KAMU tau apa soal apa yang mau kubicarakan?"

Jungkook membasahi bibirnya yang terasa tiba-tiba kering. "Aku gak tau. Karna itu aku mau tau, Yoongi Seonbae."

Jungkook pasti punya alasan mengapa dia tidak ingin Yoongi bertemu Ayahnya. Bila tidak, mana mungkin dia menantang Yoongi seperti ini. Menantang Yoongi bisa jadi membuat Yoonji membencinya. Pasti ada sesuatu yang tertanam di dalam pendirian Jungkook dan sesuatu tersebut setimpal untuk dipertaruhkan dengan resiko menantang Yoongi.

Yoongi menjentikkan jarinya, membuat perhatian Jungkook yang tadi hilang, kembali padanya. Dia melihat jam tangannya. 13.20. "Pukul 14.00, agenda Tuan Jeon adalah waktu pribadi. Dia akan makan bersama sekretaris dan bendaharanya di Cafetaria Hotel Bunga." kemudian, dia menatap puas pada Jungkook yang nampak sekali terkejutnya. "Waktu pribadi tersebut, aku yang memintanya tiga hari yang lalu. Disetujui tanpa pertanyaan."

Kembar selalu melakukan hal yang sama. Mungkin itu ada benarnya. Toh, Yoongi tidak akan menemui Ayahnya Jungkook apabila Yoonji tidak menemuinya. Namun, ada hal yang membedakan Yoongi dan Yoonji selain tujuan bertemu, yaitu Yoongi tidak sepengecut Yoonji. Selalu menyembunyikan hal untuk dirinya sendiri, Yoongi sungguh membenci hal itu lebih dari apa pun. Karenanya, Yoongi tidaklah sama dengan adiknya itu.

4 in 1 [BTS AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang