81 - Rain : In This Storm

31 8 0
                                    

Word : 2000

Vote dan komentarnya 🙏😆

Terima kasih dan selamat membaca 🙌


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →

Kim Hyojin berpindah-pindah selama sepuluh tahun ini. Namun, dia ditemukan mendiami salah satu apartemen di Kanada. Karena keluarga Jung masih berhubungan dengan Jeon Joonki, maka Ayah Jungkook tersebut memerintahkan Ibu dari Jung Hoseok untuk menangkapnya. Hal itu membuat Hoseok tinggal sendirian tanpa tahu apa-apa.

Sayangnya, Kim Hyojin tahu rencana itu dan pergi ke Gangwon. Kebetulan saat itu Bangtan ada di Pantai Daecheon untuk berlibur di penginapan pribadi milik Park Jimin. Akhirnya Kim Hyojin dan Jeon Jungkook bertemu secara rahasia. Mungkin itu pula alasan Jungkook mengacungkan pistol—meski mainan—pada Suga. Karena Jungkook tahu Suga disuruh oleh Ayahnya untuk mengawasi Ibunya yang datang kembali Korea. Dia tahu, tapi saat itu Suga masih belum tahu.

Jungkook memberikan akses pada Hyojin untuk pergi ke rumah lama mereka di Busan. Karena sekarang itu adalah milik Jungkook dan Jeon Joonki tak akan menyentuhnya di luar sepengetahuan Jungkook. Tapi pada akhirnya, tetap ketahuan dan kejadian Kim Hyojin yang melompat dari lantai tiga rumah itu terjadi.

"Setelah Suga berjuang di bagiannya, Anda pun akan menyelamatkannya suatu saat nanti, tanpa mengorbankan diri seperti tadi. Tolong ingat bahwa Suga tak ingin hal itu terjadi. Demi dirinya, Ibunya, diri Anda dan Jungkook." ujar Seokjin dengan nada lembutnya.

Kim Hyojin tersenyum pelan. Dia merogoh saku cardigannya dan meletakkan sebuah foto di atas meja yang kini menjadi pembatas mereka. Dia terenyum saat melihat Seokjin terkejut. "Aku tak pernah ragu kalau Suga ingat soal ini."

"Tapi waktu Jungkook pertama kali datang ke sekolah," Seokjin menarik foto itu lebih dekat untuk melihat dua anak kecil yang bersebelahan dengan ekspresi kontras tersebut. "Suga sama sekali gak kenal Jungkook dan Jungkook bahkan gak kenal satu pun dari kami kecuali Agust."

"Jungkook punya alasan, mungkin." Kim Hyojin tersenyum kecil. "Tidakkah kau penasaran?"

Seokjin mengerutkan dahinya. "Atas apa?"

"Apakah Agust tau semua ini dan diam saja di samping Jungkook karena suatu alasan?"

"Apa Anda tau?" Seokjin meneliti tatapan Kim Hyojin yang terlihat hampa, atau hanya bayangannya saja? Pada dasarnya, seluruh anggota Bangtan saling berhubungan, kecuali Agust dan Jungkook yang baru datang ke SMA Nomode tahun ini. Tak banyak yang mengenal mereka berdua sedalam itu.

Kim Hyojin menggeleng atas pertanyaan balik Seokjin. "Satu hal yang kutau adalah Agust D anak baik hati yang mengajarkan Jungkook kebenaran, di luar ajaran melenceng dari Joonki."

Seokjin ingin sekali berbicara lebih lama tapi alarm di handphone-nya telah berbunyi. Dia sudah menetapkan dirinya untuk bicara hanya selama 15 menit karena dia harus pulang sebelum Suga menanyakan dirinya pada orang tuanya. Suga pasti akan curiga, dan itu satu-satunya hal yang Seokjin ingin hindari.

"Saya mungkin gak akan sering berkunjung." ujar Seokjin sambil berdiri dari kursinya.

"Lebih baik tidak berkunjung, bukan?" Kim Hyojin tersenyum. "Terima kasih telah mengingatkan bahwa hidup ini lebih penting."

"Terima kasih kembali." gumam Seokjin sambil menutup pintu di belakangnya.

Setelah memberi beberapa arahan pada member Seventeen—terlebih menekankan agar tak ada yang memberi tahu Hoseok soal ini—Seokjin naik bus dan mampir ke toserba di depan gang rumahnya. Setidaknya dia memiliki alasan karena pulang telat.

4 in 1 [BTS AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang