019 - Malam Sibuk

114 25 2
                                    

Vote dan komentarnya 🙏😊

Terima kasih, selamat membaca~


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →

[Selasa malam yang sibuk]

"Makasih makanannya!" Seokjin berseru dengan riang sambil meletakkan sendoknya di atas piring yang sudah kosong.

"Sama-sama, Jinie." balas Ibu yang duduk di depannya.

"Makanan Ibu memang selalu enak." Ayahnya menanggapi. Kemudian, dia beralih pada Seokjin. "Suga gak datang hari ini?"

Seokjin menggeleng. "Kemaren udah selesai, kok, tugas Biologinya."

"Lah, kan, datang gak harus ngerjain tugas bareng, toh."

"Ayah," panggil sang Ibu. "Jinie dan Suga sudah bersahabat sejak SD. Mereka sama-sama anak cowok. Bisa aja Suga sudah punya pacar, kan? Kali aja Jinie mau jaga jarak, memberi waktu mereka berduaan."

"Iya juga, sih." Ayah menggangguk setuju. "Tinggal tunggu Seokjin punya pacar."

"Eh? Gak, ah." Seokjin menghindar.

"Jinie masih malu, Ayah. Beberapa hari yang lalu, aku sempat melihat fotonya bersama perempuan berambut pendek warna hitam yang mukanya persis sekali dengan Suga. Di belakang ada tulisan 'Kim Seokjin dan Min Yoonji'. mungkin itulah pacar Jinnie." Ibunya membeberkan rahasia negara.

"Astaga. Ibu lupa dengan kembar Min Yoon? Yoongi dan Yoonji? Aku satu SMP sama mereka berdua, sekarang satu SMA. Kami sahabatan aja kok kayak aku sama Suga." seokjin menjelaskan.

"Oh, iya, ya. Itu Yoonji. Ibu lupa, astaga." Ibunya tertawa kecil sembari kembali mengingat Yoonji. "Gapapa. Toh, Yoonji cantik juga."

"Atau ternyata Seokjin dan Suga terlibat cinta segitiga bersama Yoonji?" Ayahnya menyenggol lengan Seokjin perlahan. Menggoda anak lelaki satu-satunya itu.

"Enggak, kok." Seokjin meringis pelan sebelum bangkit dari duduknya. "Aku ada PR. Aku ke atas duluan, ya?"

"Silakan~" Ibunya memberikan izin.

Sayup-sayup, Seokjin masih dapat mendengar percakapan lanjutan orang tuanya.

"Apa yang kukatakan tadi benar?"

"Jinie pasti malu sampai mengalihkan pembicaraan seperti tadi. Lain kali Ayah gak perlu sampai berterus terang begitu."

"Anak lelaki memang punya banyak rahasia semasa SMA-nya."

Seokjin langsung menutup kamar dan mengunci pintunya. Untunglah tidak kedengaran lagi pembicaraan kedua orang tuanya itu.

Suga dan Seokjin sama-sama belum punya pacar, sebenarnya. Suga karena mager, tentu saja Seokjin belum pernah mendapatkan belahan hatinya. Rasanya Seokjin ingin berteriak di depan orang tuanya bahwa dia benar-benar tidak jatuh pada Min Yoonji.

Yoonji hanya sebatas teman dan adik kelas. Lebih dari pada itu, dia akan dibunuh oleh tiga orang. Min-protektif-Yoongi, Min-pemageran-Suga, dan Park-babi-Jimin. Daripada dibunuh oleh orang-aneh-yang-bisa-suka-dengan-Yoonji, lebih baik Seokjin menawarkan dirinya untuk dibunuh secara live dan ditampilkan dalam shadow web. 5000 dolar saja cukup untuk membayarnya.

Seokjin tidak bohong saat mengatakan ada PR. Hanya saja, PR itu sudah dia kerjakan saat pulang sekolah tadi. Karena malam ini agendanya adalah merekrut anggota untuk klub baru itu.

Tentu saja murni sebuah kebetulan dia mengira Agust sebagai Suga. Ini takdir, tentu saja. Seokjin tahu Agust memerlukannya untuk merekrut anggota-anggota yang dia inginkan.

4 in 1 [BTS AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang