029 - Satu Percakapan, Dua Pemahaman

156 14 25
                                    

Vote dan komentarnya 🙏😊

Terima kasih, selamat membaca~


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →

[Selasa, 25 April 2017 | 15.45]

Hoseok sudah ganti baju dengan sweater berwarna krem, agar terlihat lebih casual saja di rumah. Karena sebentar lagi Yoongi akan sampai di rumah ini.

"Aish, Hyung ini!"

Hoseok duduk di sofa sambil menelpon Seokjin dari tadi. Sama sekali nihil. Dia sudah menghubungi semua akunnya pun, tidak membuahkan hasil sama sekali.

Bel jam sudah berdentang. Sudah pukul 4 sore. Hoseok mengirimkan pesan suara pada nomor Seokjin. Tentu saja itu nomor umum yang Seokjin berikan. Pastinya Seokjin sudah mencabut nomor itu agar tidak menganggu waktunya di Daegu.

"Hyung... Kalo Hyung denger ini, hubungin cepet, ya? Mana pernah Hyung ngilang kayak gini. Bikin spot jantung aja." Pesan suara terakhir.

Hoseok mengipas-ngipas wajahnya yang terasa panas. Dia bukan hendak menangis, hanya tiba-tiba seluruh tubuhnya merasa tidak nyaman saja. Mungkin efek dari mengkhawatirkan Seokjin.

Bagaimana pun, Seokjin termasuk orang berarti bagi Hoseok. Bila bukan Seokjin yang mengembalikan dasi yang direbut anak tahun kedua pada saat mau upacara, Hoseok bisa dihukum untuk membersihkan toilet selama dua jam pelajaran. Ditambah surat peringatan tidak memakai atribut lengkap.

Hoseok selalu mengagumi Seokjin yang disegani orang lain itu. Padahal Hoseok selalu melihat kecupan tangan yang menjadi ciri khasnya. Dia kelihatan lembek dan sasaran empuk bagi tukang bully. Dan, setelah sekian lama memerhatikan, Hoseok menyadari Seokjin hanya akrab dengan dua orang. Kim Namjoon dan Min Suga.

"Ah! Suga Seonbae!"

Hoseok membuka Grup Chat Bangtan, dan menelpon Suga.

Diangkat.

"Suga Seonbae! Maaf ganggu waktunya bentar."

"Lanjut." Suga membalas dengan suara serak-serak basahnya. Kalau perempuan yang dengar, otomatis akan basah juga. Karena yang dengar Hoseok, dia malah prihatin karena demam Suga.

Hoseok tergelak. Benar kata Seokjin, Suga dingin sekali. "Seonbae tau di mana Seokjin Hyung?"

"Tadi malam dia ngehubungin sih. Di gak kenapa-napa kok."

Hoseok tersenyum gemas. Ditanya 'dimana' malah dijawab 'gak kenapa-napa'. Agak kesal gitu. Untung Hoseok masih sabar dan sadar kalau Suga itu seonbae. Juga fakta bahwa Seokjin menghubungi Suga, tapi tidam menghubunginya. Hal itu membuatnya sedikit tidak nyaman. "Gak kenapa-napa tapi dia gak masuk sekolah?"

"Lo dah denger dari dia soal tiket liburan yang didapat ortunya? Dia ikut ortunya liburan ke Daegu, nyusul."

Hoseok menjentikkan jarinya. Dia ingat. Hal wajar, sih, bila Seokjin menolak di awal dan pada akhirnya menyusul. "Tapi, dia gak bisa dihubungin, Seonbae."

"Gue gak tau. Tunggu aja kabar dari dia nanti. Lo sama Namjoon sama aja... Nafsuan banget ama Seokjin."

Entah mengapa pipi Hoseok memerah mendengarnya. "Makasih atas waktunya, ya~"

"Eung."

Ditutup.

"Tunggu aja, Jung Hoseok." Ujarnya pada diri sendiri.

Teng nong~ Teng nong~

4 in 1 [BTS AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang