042 - 우리 눈이 같아 [Mata Kita Sama] ~ Part 1

69 9 2
                                    

[Read: Uri nun-i gata]

Vote dan komentarnya 🙏😆

Terima kasih dan selamat membaca 🙌


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →

[Senin, 8 Mei 2017 | 19.48 KST | Kediaman Kembar Min Yoon - Kamar Min Yoongi]

Yoongi merebahkan tubuhnya di atas kasur begitu selesai memakai baju kaos hitamnya.

Setelah Hoseok menyebutkan tentang Edmonton, cone es krim yang dia pegang langsung terjatuh di atas meja. Mana mungkin Yoongi menyangka Hoseok akan pergi jauh ke Kanada. Dia tidak dapat menerimanya.

Hoseok langsung mengambil tisu untuk mengelap es krim Yoongi di atas meja. Yoongi menatap Hoseok dalam-dalam sebelum menggacak rambutnya pelan. Melihat itu, Hoseok berbicara dengan suara kalemnya. "Mama harus ke sana untuk ketemu Papa dan aku nunggu mereka berdua balik di sini."

Hanya dengan kalimat itu, Yoongi merasa tenang sekaligus khawatir.

Hoseok bisa jadi sandera untuk membawa Mamanya kembali pulang. Namun sepertinya tidak begitu dalam kasus Hoseok. Dia sendiri bilang dia tidak tahu apa-apa. Mamanya cerita tapi tidak detail. Yang penting cukup untuk melindungi Hoseok.

Sebagai informasi, Hoseok tetap tinggal di rumahnya. Satu-satunya yang Yoongi tahu mengapa Hoseok aman di Seoul, karena ada Bang Sihyuk. Yoongi tahu korelasi antara Bang Sihyuk dan Jung Hosook. Yoongi hanya tidak menyangka korelasi mereka bisa sampai ke tahap melindungi nyawa.

"Ternyata orang dewasa gak sedingin yang kukira." gumam Yoongi pelan.

Hoseok akan menjalani hidupnya seperti biasa di sekolah. Entah di luar sekolah. Mungkin dia yang dulunya membahas keseharian dengan Sejin berubah menjadi misi dan dunia yang lebih gelap. Dunia ini terlalu gelap untuk orang secerah Hoseok.

Yoongi merasa hanya dirinyalah yang cocok untuk dunia seperti itu. Mentalnya iya, fisiknya tidak.

Hoseok bilang jangan khawatirkan dirinya. Yoongi merasa sedikit lega. Sepertinya, dia tidak akan mendapati penguntit lagi setelah ini. Paling tidak sampai UTS datang Yoongi mesti tenang. Dia harus dapat nomor satu di angkatan dan jurusan seperti tahun sebelumnya.

Tapi... Entah mengapa Yoongi merasa tidak enak. Dia pikir semuanya sudah selesai. Bukan. Dia ingin berpikir seperti itu.

Namun dia seperti merasa ada yang aneh dengan hari di mana Jungkook melindunginya itu. Bukan karena fakta Jungkook melindunginya. Melainkan betapa sepinya tempat itu padahal sudah jam sembilan pagi.

Kawasan itu tidak terlalu ramai. Hanya saja tidak pernah sesepi kemarin.

"Ah... Apa orang yang mau nyulik aku ini sengaja mengevakuasi tempat?" Yoongi langsung menggelengkan kepalanya begitu pemikiran bodoh itu terucap. "Anggap aja emang sepi, dah."

Yoongi hanya tidak suka akan kemunculan mereka. Sejak pertama kali bertemu orang yang ingin menculiknya, dia menunggu dan menunggu. Tidak pernah datang lagi orang itu. Yoongi sebisa mungkin tidak pulang dengan Yoonji dan lainnya, mereka tetap tidak menculik Yoongi.

Kenapa Yoongi berani bertindak demikian? Dia benci mengakuinya, tapi di bawah tombol power pada hapenya ada tombol warna hitam kecil. Begitu dia menekannya, lokasi hape Yoongi akan otomatis terkirim pada Seokjin. Meski hapenya ditinggal di sana pun, Seokjin masih dapat melacaknya. Karena di mata kalung yang Yoongi pakai, GPS chip yang ada di dalamnya ikut aktif saat tombol itu ditekan.

4 in 1 [BTS AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang