86 - So Far Away: It's Terrifying To Open My Eyes

36 7 0
                                    

"Dalam buku itu yang merupakan ingatanku, di halaman pertama itulah bab ketika aku pertama kali bertemu dirimu. Muncul kata-kata, di sini memulai kehidupan baru." —Jung Hoseok

©Dante Alighieri - La Divine Comedie par Salvador Dali


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →

Word: 1422

Vote dan komentarnya 🙏😆

Terima kasih dan selamat membaca 🙌


← 😴😐😋😄😒😛😍😉😑😃 →


[22.10 KST]

Begitu sampai rumah, Bangtan Chatroom yang telah berjamur itu akhirnya kembali hidup oleh keisengan Park Jimin. Meski Hoseok merasa dia sedang memberitahu dirinya, Suga dan Agust bahwa dia telah mengetahui sesuatu dan pantas untuk diajak terlibat. Entah apa tujuan Park Jimin.

Mengejutkan lagi saat Agust memberitahu lewat notifikasi pop up bahwa Park Jimin telah mengiriminya chat. Hoseok hanya memberikan Agust dua pilihan. Membiarkan Jimin masuk atau mengabaikannya karena Agust tidak pernah meminta tolong padanya. Jimin disuruh Bang Sihyuk dan Agust memiliki hak untuk menolak.

Setelah Agust tidur, Hoseok mengendap keluar dari rumahnya sendiri agar tak membangunkan Agust. Yah, sebenarnya Hoseok tak perlu khawatir karena Agust dimana pun dan kapan pun selalu tidur mati. Sama seperti salah seorang dari dua author ini.

Hoseok mengencangkan syalnya karena udara dingin yang menerpa. Sudah malam, dingin pula. Rasanya Hoseok ingin jalan ke blok sebelah dengan selimut. Dia terpaksa keluar untuk memenuhi panggilan seseorang.

Seseorang yang sangat tidak terduga akan membuat langkah sebesar itu dalam hidupnya.

Belum Hoseok mengetuk pintu, sudah ada yang membukanya dari dalam. Seorang pria dengan rambut mint dan jaket merahnya yang lucu. Hoseok tersenyum dengan tulang pipinya yang khas menonjol. "Suga Hyung."

Min Suga melangkah ke dalam, membiarkan pintunya terbuka. Hoseok mengerti itu adalah tanda untuk masuk mengikutinya. Mungkin karena terbiasa, Hoseok lebih mudah mengerti meskipun dia tak bicara banyak.

"Aku gak nyangka Hyung bakalan nelpon aku tepat setelah kenalanku berhasil nyari lokasi IP Hyung." Gumam Hoseok sambil menutup pintu Ruang Spesial Min Suga.

"Makasih ke Jungkook yang datang ke sini nyariin Agust" Suga mengangkat bahunya enteng dan duduk di kursinya. "Kalau bukan karena dia, mungkin gue gak punya ide lagi."

"Ide?"

Suga menyerahkan sebuah gelang karet berwarna hitam. Di tengahnya ada sebuah liontin yang menyatukan karet tersebut.

"Gelang? Buat apa?"

Suga malah menadahkan tangannya di depan Hoseok. "Hape lo."

Hoseok tak memiliki pilihan untuk menolak jadi dia langsung memberikannya.

"Gelang itu ada pelacaknya. Suruh Agust pakai. Di hape lo, gue instal aplikasi supaya pergerakan Agust bisa lo baca."

"Tunggu." Hoseok berdiri dari sofa dan pergi ke samping Suga. "Kenapa Hyung mau melacak Agust?"

4 in 1 [BTS AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang