Mia sedang mengerjakan tugas bersama Mira di café milik keluarganya. Sebenarnya, tugas yang dikerjakan bukanlah tugas kelompok, hanya saja, itu akan terasa menyenangkan jika dikerjakan bersama, bukan?
“Aku ingin memberikan beberapa baju yang sudah tak terpakai. Tapi, pada siapa, ya?” tanya Mia membuka suara.
“Aku juga, bajuku bertumpuk tak jelas. Ibuku bilang, alangkah lebih baik kalau aku menyumbangkannya saja,” jawab Mira.
“Ahhh, ya! Sumbangan! Kita sumbangkan saja bersama,” ucap Mia semangat. “Tapi, pada siapa?”
“Biasanya pada panti asuhan atau korban bencana, kan?” tanya Mira berpikir.
“Tapi, yang ingin aku berikan kebanyakan celana pendek. Bekas dulu dance,” jawab Mia membuat Mira heran. “Maksudku, masa diberikan ke panti asuhan?”
“Kenapa tidak dipakai saja? Bukannya kebanyakan celana itu baru, ya? Yang belinya denganku?” tanya Mira dan Mia mengangguk. “Lalu kenapa tak dipakai?”
“Aku jadi risi saja kalau dipakai ke luar,” jawab Mia lalu meminum jus alpukatnya.
“Kan bisa dipakai tidur, atau di rumah?” Saran Mira membuat Mia menimbang kembali. “Maksudku juga, sayang sekali. Harganya kan cukup mahal.”
“Iya juga sih …”
Tak lama, sebuah lagu Girl’s Day terputar di televisi. Sontak saja Mia dan Mira melihatnya langsung mendelik. Mereka selalu ingat kejadian memalukan.
“Oh, Kyungsoo ada di sana,” tunjuk Mira sebelum benar-benar mengalihkan pandangannya. Jelas saja, Mia langsung melihatnya. Mendadak gadis itu sedikit kesal, tapi segera saja ia kendalikan rasa kesalnya.
“Ah, tidak. Aku sudah percaya padanya, dia takkan tergoda lagi pada wanita itu,” jelas Mia sambil menggeleng.
“Kau yakin?” tanya Mira menunjuk Sojin yang mengenakan pakaian super seksi. Seperti biasanya.
“… Hmm, aku yakin,” jawab Mia malah terdengar ragu.
“Kalian harus banyak menghabiskan waktu bersama, harus makin lengket,” saran Mira sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Mia acuh, walau diam-diam memikirkannya.
***
Baru saja Kyungsoo sampai di dapur untuk mengambil air minum, Mia sudah berkacak pinggang di ambang pintu kamar.
“Kenapa? Bikin kaget saja,” ujarnya sambil masuk ke dalam dapur.
“Bagaimana pekerjaanmu hari ini?” tanya Mia seakan menyelidiki sesuatu, dan Kyungsoo tak bodoh untuk menyadari itu.
“Biasa saja, cukup melelahkan,” jawabnya membuat Mia hanya bergumam dan mengangguk. Sambil Kyungsoo minum, Mia malah memperhatikan penampilannya. Dari atas sampai bawah, lalu naik lagi. “Kenapa? Kau aneh sekali.”
“Kau tampan hari ini.”
“Bukannya memang biasa begitu?” tanyanya membuat Mia mencibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA or Misunderstanding???
FanfictionPernikahan ini terjadi karena MBA atau kesalahpahaman??? 📍cover by: readers 📍Started : 13 maret - 30 Juli 2017 📍rank : Amnesia. Kirain dulu nggak penting. Haha 223?