Hari ini adalah hari pertama Mia masuk kembali ke kampus. Jangan tanya bagaimana keadaannya setelah ia masuk. Baru saja sampai gerbang, semua orang terlebih para gadis sudah berkumpul melihat Mia. Kenapa?
Tentu saja karena Kyungsoo mengantarnya.
“Oppa~!”
“Wahhh?! Do Kyungsoo datang ke kampus kita?!”
“Daebak! Aku ingin mengambil gambarnya!!!”
Mia menelan ludahnya sendiri. Padahal, ia belum keluar dari mobil. Kyungsoo sadar Mia masih canggung akan keadaan ini.
“Kau bilang hari ini ada presentasi,” ucap Kyungsoo membuat Mia menoleh.
“Apa aku akan dikerubuni mereka?” tanya Mia takut dan Kyungsoo menggeleng sambil tersenyum.
“Kau kan bukan selebriti. Kenapa juga mereka harus mengerubunimu?” tanya Kyungsoo terdengar seperti ledekan. Mia mengerucutkan bibirnya kesal, lalu memukul tangannya.
“Aku bukan selebriti, tapi ‘istri’ selebriti. Umm, aku mengerti kok perbedaannya,” balas Mia meledek. “Sudah kubilang tadi, tak usah mengantarku.”
“Hanya hari ini. Aku juga sibuk,” ucap Kyungsoo. “Cepat, nanti kau terlambat.”
“Fansmu akan kecewa kalau tahu sifatmu yang sebenarnya seperti ini …” ucap Mia sambil menggelengkan kepalanya lalu keluar dari mobil.
***
Dari Mia masuk kampus sampai ingin pulang, semua orang terus saja menempel padanya. Apalagi para gadis yang ingin menemui Kyungsoo, nyatanya sang empu malah tak keluar dari mobil.
Banyak dari mereka yang bahkan tak dikenalnya mendadak ingin menjadi teman. Ada juga yang membencinya. Yah, itu hal yang biasa. Hanya Mia saja yang belum membiasakan diri.
“Daebak, aku seperti fansmu saja. Mencarimu kemana-mana, sekalinya bertemu sedang dikerumuni,” jelas Mira berjalan dengan Mia untuk pulang.
“Karena itu, kau harus tetap bersamaku,” ucap Mia memelas sambil memeluk tangan kiri Mira.
“Aigoo~ memangnya kau akan membayarku berapa?” tanya Mira membuat Mia mengerucutkan bibirnya.
“Ayolahh~ kalau kau baik terus padaku, mungkin kau bisa dekat dengan Chanyeol nantinya,” ucap Mia dan Mira hanya tersenyum manis, ralat, senyum yang dimanis-manis.
“Ayo, nona Mia~” Mia tahu sifat Mira memang begitu. Dan ia hanya berwajah datar melihatnya.
***
Mia menghentikan aktivitasnya mengerjakan tugas. Ia memandang ke seluruh penjuru ruangan. Sepi sekali.
Mia menghela napas. Suasana ini sama sekali jarang ia jumpai di rumahnya.
Mia merentangkan tangannya dan tiduran di atas karpet berwarna hitam yang menjadi alas duduknya. Namun hanya beberapa menit, terdengar suara digit kode pintu terdengar. Mia segera saja bangun dan mendapati Kyungsoo pulang.
“Sudah pulang?” tanya Mia sambil berdiri. Kyungsoo mengangguk lalu Mia membawa bungkusan yang dibawanya. "Apa ini?"
“Hadiah dari beberapa rekan kerja,” Mia mengangguk lalu menyimpannya di atas meja makan. “Kau sudah makan?”
“Bukankah harusnya aku yang bertanya begitu?” tanya Mia heran dan Kyungsoo tak acuh saja. “Sudah.”
“Aku mandi dulu,” ucapnya sambil berlalu masuk ke dalam kamarnya. Mia memperhatikan Kyungsoo sampai ia masuk. Wajahnya seperti lelah. Mia lalu mendapat ide dan pergi ke dapur.
Setelah mandi, sebenarnya Kyungsoo ingin diam saja di dalam kamar. Tapi, sekarang ia tinggal dengan Mia. Sangat tidak sopan mengacuhkannya begitu saja. Di ruang tengah, ia tak mendapati iatrinya. Ia hanya menemukan beberapa buku berserakan.
Tak lama, Mia keluar dari dapur membawa nampan.
“Oh, kukira kau tidak akan keluar kamar dan memilih istirahat,” ucap Mia. “Sini duduk.”
“Kenapa?” Tanya Kyugsoo duduk di sampingnya.
“Oh? Kupikir kau akan duduk di sofa,” tunjuk Mia setelah meletakkan nampan itu di atas meja. Tapi Mia tak ambil pusing dan mendekatkan nampan itu ke hadapan Kyungsoo. “Minumlah, ini bisa merilekskan tubuhmu.”
Kyungsoo mencium bau dari minuman yang dibawakan Mia dan bertanya, “Teh hijau?”
“Umm! Aku suka minum itu untuk meringankan rasa lelahku,” ucap Mia. Kyungsoo lalu menyeruputnya perlahan. Rasa hangat menjulur di perutnya. Benar ucapan Mia, tubuhnya sedikit rileks. “Ini ada sedikit kue juga. Hehe.”
Mia lalu kembali pada posisi duduknya di depan laptop. Ia berkutat dengan tugasnya.
“Bagaimana hari pertamamu kuliah?” tanya Kyungsoo.
“Sungguh melelahkan. Rasa lelahku bertambah dua kali lipat karena ulah fansmu itu,” Kyungsoo tertawa tipis mendengarnya. “Kau sendiri?”
“Aku seperti biasa saja. Tak ada yang berubah,” jawabnya. “Kau masih bekerja mencari uang untuk kuliah?”
“Tidak. Ibu bilang karena aku sudah menikah apalagi dengan seorang idol, aku tak boleh sembarangan untuk bekerja. Kalaupun untuk mencari uang, aku akan membantu ibu saja di cafenya,” jelas Mia. Kyungsoo mengangguk mengerti. Begitulah ketika sudah beda status, Mia pasti menjadi sedikit terkekang.
Kyungsoo memperhatikan Mia yang kembali fokus pada tugasnya. Beberapa kali helaian rambutnya menghalangi pandangan gadis itu.
“Kau tak mengikatnya?” tanya Kyungsoo. Ia mengambilkan ikat rambutnya. “Mau kuikatkan? Kau fokus saja pada tugasmu.”
“Tak apa, biar aku sendiri saja,” ucap Mia ingin mengambil ikatan itu. Tapi, Kyungsoo menjauhkannya.
“Berbalik.” Mia akhirnya menurut dan kembali melihat layar laptop. Perlahan, tangan Kyungsoo memegang ujung rambut dan mengangkatnya.
Mia menutup matanya, geli. Jujur saja, ia sudah sangat lama tak diikatkan rambutnya oleh orang lain. Mungkin saat dia di sekolah dasar? Dan sekarang Mia merasakannya lagi. Bayangkan saja, setiap jari orang itu menyentuh tengkuknya. Menggelikan!
Sementara Kyungsoo di belakangnya, terlihat bingung. Mengikat rambut gadis adalah hal yang tak pernah ia lakukan. Ia sudah menarik rambut Mia ke kanan dan ke kiri. Hasilnya tetap saja berantakan. Padahal rambut Mia tidak terlalu panjang dan mudah diatur.
“Sudah selesai?” tanya Mia membuyarkan lamunan Kyungsoo. Lelaki itu mengangguk kikuk. Ia tak yakin pada hasil karyanya. Dengan mendadak, Mia menoleh ke belakang. “Kenapa dengan wajahmu?”
Setelah bertanya seperti itu, Mia jadi bungkam. Ternyata, jarak keduanya tidaklah jauh.
Deg ... Deg ... Deg ...
‘Wah … selalu saja seperti ini …’ ucap Mia dalam batinnya. Kyungsoo yang sadar akan hal itu segera saja beranjak dan duduk di tempatnya tadi.
“Apa aku terlihat cantik?” tanya Mia sambil menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri. Kyungsoo menggaruk tengkuknya bingung. Jujur saja, ikatan yang ia buat sangat berantakan.
“Oh …” jawabnya sambil mengangguk. Mia lalu mengulum senyum dan kembali mengerjakan tugasnya sambil bersenandung. Ia baru saja dipuji loh (?) Kyungsoo yang melihat itu hanya tersenyum.
‘Kenapa dia ini …?’ batinnya terkekeh.
“Hari yang sangat melelahkan, ya?” tanya Mia bertanya dan Kyungsoo mengangguk. Lalu hening kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA or Misunderstanding???
FanfictionPernikahan ini terjadi karena MBA atau kesalahpahaman??? 📍cover by: readers 📍Started : 13 maret - 30 Juli 2017 📍rank : Amnesia. Kirain dulu nggak penting. Haha 223?