Mia terbangun di pagi hari. Saat ia meraba kasur di sebelahnya, tak ia temukan sosok yang selalu menemaninya tidur setiap malam. Ia membuka mata dan melihat jam yang menggantung di dinding. Menunjukkan pukul setengah delapan pagi.
“Ya ampun, semalam aku tidur pukul delapan. Sekarang …? Wahh, aku seperti bayi saja tidur selama 12 jam,” gumam Mia sambil menggeliat di atas kasur. Terlalu malas untuk beranjak.
“Ya ampun …” Mia menoleh ke sumber suara tepatnya di ambang pintu. Kyungsoo berdiri di sana sambil membawa keranjang baju kotor. “Apa yang sedang kau lakukan?”
Mia tengah tidur dengan posisi yang sudah tidak semestinya. Bantal yang tadi ia pakai untuk tidur, kini malah menjadi tempat untuk kakinya. Kedua tangannya mengepal bekas peregangan kecil yang ia lakukan tadi. Bahkan sekarang, ia mengangkat kedua kakinya mengangkang untuk kembali menggeliat.
“Cepat, bangun dan sarapan. Aku ada jadwal sekarang.” Kyungsoo lalu ke luar setelah menyimpan keranjang kotor itu. Meninggalkan Mia di dalam kamar yang bersiap untuk membasuh muka dan menggosok gigi.
“Ahh, malas mandi pagi ...”
Sambil menyikat gigi, ia mengingat pembicaraannya kemarin bersama Lia di dalam telepon. Setelah Mia bercerita tentang cincau, kakaknya memberi saran agar Mia tak melihat hal yang aneh-aneh. Menurutnya, ngidam adalah sesuatu yang sebenernya harus ditahan. Kenapa? Karena biasanya keinginan seorang ibu hamil selalu aneh-aneh.
Walaupun kadang Lia dulu juga menjahili suaminya dengan meminta sesuatu yang aneh itu, dan memang sebenarnya sesuatu yang ia inginkan. Maka dari itu, kemarin Lia mengoceh lama untuk Mia. Karena jika keinginannya tak dapat dilakukan, itu hanya akan menyiksanya.
***
Selesai membuat sarapan, mencuci piring lalu membereskan rumah seadanya. Mia ke luar dan mendapati Kyungsoo tengah menyiram tanaman di halaman depan rumah mereka. Mia menghampiri Kyungsoo karena ingin menanyakan perihal jadwal yang ia katakan tadi. Sebenarnya, jadwal Kyungsoo itu jam berapa? Kenapa ia belum berangkat juga?
Sebelum ia benar-benar menghampiri suaminya, Mia terdiam di ambang pintu memperhatikan punggung lebar Kyungsoo dari belakang yang tengah berjongkok. Tatapannya tertuju pada sesuatu dan ia sekarang seakan singa yang lapar. Tangannya mengepal.
‘Ya ampun, kenapa dia begitu menggoda?’ batinnya.
Mia perlahan mengetuk-ngertukkan kedua kakinya bersiap. Lalu ia berlari dan …
“AAARGHGGHH! Mia apa yang kau lakukan?!” Kyungsoo memegang rambutnya sakit. “Kenapa kau menjambakku?!”
“Kyungsoo … kenapa rambutmu indah sekali, ya?” tanya Mia polos sambil kembali menarik-narik rambut Kyungsoo.
“Tidak, bukan indah! Ini peyiksaan kau tahu?” Kyungsoo menoleh ke belakang pada Mia yang jelas sudah menempelkan badannya ke punggung suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA or Misunderstanding???
FanfictionPernikahan ini terjadi karena MBA atau kesalahpahaman??? 📍cover by: readers 📍Started : 13 maret - 30 Juli 2017 📍rank : Amnesia. Kirain dulu nggak penting. Haha 223?