Cute Moment (8)

4K 498 90
                                    

“Ibu …”

Kyungsoo melihat Mia yang tengah berusaha membuka matanya. Tatapannya super sendu. Ia kembali menangis.

“Ibu,” ucapnya lagi terisak lemas. “Aku ingin bertemu ibu.…”

***

Baik dokter maupun suster dibuat sibuk kembali. Tapi, ditengah kesibukan mereka, Mia diberi kesempatan untuk bertemu ibunya. Itupun setelah sang dokter menyelesaikan tugasnya.

“Mia …”

Suara yang terdengar lembut itu menyapa Mia, membuatnya memaksakan diri untuk membuka mata yang sedari tadi ingin terpejam. Bahkan ia mengabaikan intruksi suster maupun Kyungsoo selaku suaminya agar terjaga.

“Ibu,” bisik Mia kembali menangis. Ia mencoba menggerakkan tangannya yang sangat lemas. Seakan mengerti, ibu Mia mendekat lalu memeluk putrinya.

“Kerja bagus, nak. Kau memang yang terbaik,” ucap ibu Mia sambil tersenyum, menyembunyikan wajahnya di balik tengkuk putrinya.

“Ibu, maafkan aku ...” ucap Mia terisak, dan seketika buncah tangisannya.

Setelah selesai melahirkan tadi, ia langsung teringat pada orang tuanya. Terlebih pada ibunya.

“Ibu, maaf. Aku selalu melawanmu, kadang tak pernah mendengar nasihatmu. Ibu, aku benar-benar minta maaf, Mia banyak salah.”

“Tak apa, aigoo~ tak apa …” sahut ibu Mia sambil mengusap air mata putrinya itu. Walaupun ibunya sudah menenangkannya sedemikian rupa, air mata Mia tak kunjung berhenti juga.

Ia hanya merasa bersalah pada ibunya.

Kini, ia tahu betapa hebatnya menjadi seorang ibu. Satu pelajaran yang dapat dipetiknya setelah melahirkan.

***

	“Dulu, aku juga begitu loh,” ucap Lia membereskan kebutuhan Mia di luar ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Dulu, aku juga begitu loh,” ucap Lia membereskan kebutuhan Mia di luar ruangan. Kyungsoo yang baru kembali dari kamar mandi menoleh. “Setelah aku sempat membencinya, tapi ketika aku melahirkan, aku merasa sangat bersalah sekali padanya.”

Kyungsoo terdiam sebentar. Ia lalu mengangguk setelah ingat bahwa mungkin rasa benci yang dimaksud adalah ketika Lia dipaksa untuk dijodohkan.

“Bagaimana tadi ...?” tanyanya sambil tersenyum. Kyungsoo mengangkat bahu.

“Aku hanya merasa … Mia sangat hebat,” ucap Kyungsoo sambil mengusap-ngusap tangannya. “Entahlah, aku hanya … merasa makin sayang padanya.”

Lia terkikik sambil mengangguk.

“Kau benar, masuklah. Mia sangat membutuhkanmu.”

***

Kyungsoo mengusap-ngusap tangan Mia, tak ada perbincangan khusus di antara keduanya. Di samping kondisi Mia yang memang sangat lemah, juga Kyungsoo yang hanya ingin istrinya menenangkan diri dulu.

MBA or Misunderstanding???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang