Setiap Keping Kenangan (11)

3.3K 433 24
                                    

Kyungsoo tengah memegang sebuah script di tangannya. Sedangkan Mia yang tengah merebahkan tubuhnya di kasur hanya melihatnya.

“Kenapa?” tanya Kyungsoo membuat lamunan Mia buyar. Gadis itu menggeleng lalu memposisikan tubuhnya agar telungkup dan menompang dagu. Memperhatikan suaminya.

“Kau sedang baca apa?” tanya Mia melirik script di tangan Kyungsoo.

Script untuk project baru,” ucapnya tanpa menoleh bahkan melirik sedikit pun pada Mia.

“Sekarang jadi orang yang … hilang ingatan? Sepertiku?” tanya Mia menunjuk dirinya sendiri.

“Apa maksudmu?”

“Kemarin bukannya project main film? Jadi … orang buta, ya? Kau tahu? Itu sama sekali tak cocok. Kau terlihat aneh di sana,” ejek Mia sambil menggeleng. “Aktingmu payah.”

“Jaga ucapanmu!” ujar Kyungsoo sambil menepuk kepala Mia dengan kertas di tangannya. “Sudah, sana tidur! Biasanya juga kau paling bersemangat kalau mau tidur.”

“Anehnya … aku tak bisa tidur,” celetuk Mia. Memang ia tak bisa tidur. Gara-gara memikrkan apa dia mempunyai urusan dengan Sojin, yang konon katanya mantan Kyungsoo?

“Ya, kau memang aneh dari awal.” Mia menggeram lalu mencubit tangan suaminya itu.

“Sudah, ah! Aku mau tidur,” ucap Mia sambil merebahkan dirinya. Kyungsoo menahan pergerakan Mia dengan memegang tangannya.

“Karena kesempatanku masih utuh alias lima, aku ingin menggunakannya sekarang,” ujar Kyungsoo membuat Mia mendelik.

“Jangan ingin dicium!” tegas Mia mengingatkan.

“Tak akan. Kau juga waktu itu bukannya menciumku malah meninju dadaku,” jawab Kyungsoo sambil mengingat.

“Habisnya, kau ini … mendadak minta cium,” wajah Mia bersemu mengingatnya. Kyungsoo memang terkadang aneh menurutnya. “Kau mau apa?”

Kyungsoo menghela napas semangat lalu menaiki kasur yang sebenarnya miliknya sendiri. Mia membulatkan matanya melihat pergerakan itu.

“Kau mau apa?” tanya Mia sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Seakan-akan Kyungsoo adalah manusia mesum yang siap menerjangnya malam ini.

“Aku ingin kembali tidur di kasur,” ucapnya lalu merebahkan diri di samping kanan Mia. “Ahh~ nyaman.”

Mia hanya diam. Kyungsoo jelas menoleh.

“Kenapa? Kau tak suka?”

“Setidaknya … kau bereskan dulu kasur lipatnya,” ucap Mia lalu tidur membelakangi Kyungsoo. Jujur saja, walaupun lelaki di sampingnya ini berstatus suaminya, tapi, ia masih belum terbiasa.

Ahh, aku ingin cepat-cepat ingat semuanya …’

Tiba-tiba, benar-benar sangat mendadak, Kyungsoo memeluknya dari belakang. Sontak saja Mia membulatkan matanya dan bersiap untuk memakinya.

“Yak, kau ini kena-“ belum selesai Mia bicara, saat gadis itu menoleh ke belakangnya ia malah mencium Kyungsoo.

Mencium?! Tidak! Kami tak sengaja!’

Kyungsoo segera saja menjauhkan wajahnya dan berseru, “Oh, maaf. Itu tak sengaja!”

Ia tentu saja sadar bahwa Mia mungkin masih menganggapnya orang lain.

“Oh … yaaaa, aku juga …” ucap Mia mengangguk kikuk. Kyungsoo langsung saja berniat untuk melepaskan pelukannya, tapi Mia malah menariknya lagi. “Eh! Maaf, maksudku …”

MBA or Misunderstanding???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang