Kyungsoo melihat Mia yang baru saja makan dan tak mencuci piring kotornya. Lelaki itu menghela saja. Tak di dorm, tak di rumah, selalu saja ia harus ingatkan orang di sekitarnya untuk lebih bersih.
“Mia …” panggil Kyungsoo membuat istrinya menoleh saat baru saja mendudukkan dirinya di sofa. Kyungsoo hanya menunjuk westafel dan Mia acuh saja. “Mia …”
“Gantian dongg~ aku kan baru saja beres mencuci,” rengek Mia sambil kembali melihat Kyungsoo.
“Tidak boleh, biasakan. Cepat cuci!” ucap Kyungsoo membuat Mia memutar bola matanya bosan. Ia akhirnya berdiri dan menghampiri Kyungsoo, bukan westafel. Ia memperlihatkan jari-jarinya.
“Aku lelah sudah beberapa hari ini menulis dan mengetik. Kau tak kasihan padaku?” tanya Mia memelas.
“Aku juga bekerja untuk menghidupi kita berdua.” Mia mengerucutkan bibirnya. Kyungsoo tak bisa dikalahkan. Tapi kalau-
“Aku akan menciummu kalau hari ini kau biarkan aku. Sebagai bayaran cuci piring, bagaimana?” tanya Mia mengembangkan senyumnya.
“Kau pikir aku mau?” tanya Kyungsoo membuat Mia terohok. Sulit dipercaya!
“Benar tak mau?!” pekik Mia. Lalu dalam sekejap, Mia tersenyum dan memasang aegyo-nya. “Oppa~ kau benar tak mau?”
“ … Menjijikan,” ucap Kyungsoo pelan membuat Mia menghembuskan napasnya kasar. Lalu dengan kaki yang dihentak-hentakkan, ia berjalan menuju westafel. Dan mulai mencuci piring.
Perlahan, Kyungsoo mendekati Mia dan berdiri di samping kirinya. Mia tak juga menganggap keberadaan lelaki itu. Setelah piring-piring dicuci, Kyungsoo mengelapnya. Sungguh baik hati kan dia masih membantu istrinya?
Beberapa menit akhirnya selesai. Mia mengelapkan tangannya dan hendak berjalan untuk kembali ke sofa. Namun, Kyungsoo menahannya.
“Kau bilang akan menciumku.” Mia kembali terohok. Ia tertawa lalu meniup poninya, tak habis pikir pada Kyungsoo.
“Aku akan menciummu kalau tadi kau mencuci piringnya,” ucap Mia menunjuk piring yang sudah bersih.
“Aku mengelapnya,” jawab Kyungsoo.
“Tapi tidak men-cu-ci-nya!” balas Mia tak mau kalah dan dengan penuh penekanan. “Kenapa harus jual mahal tadi? Menyebalkan sekali?”
Mia berjalan melewati suaminya. Namun, baru beberapa langkah, Kyungsoo menariknya. Membuat Mia dengan sekali gerakan memutar dan Kyungsoo memeluk pinggangnya.
“Tinggal lakukan saja, apa susahnya sih?” tanya Kyungsoo dengan wajah juteknya lalu mencium bibir Mia. Tapi tak lama, Mia melepaskan ciumannya.
“Aku tak mau mencimmu,” ucap Mia dan Kyungsoo malah mengecup bibirnya. “Ih!”
“Kalau kau tak mau menciumku, berarti aku yang akan menciummu,” ucap Kyungsoo memajukan wajahnya. Tapi, Mia menahannya sambil sedikit terkikik. “Kenapa tertawa?”
“Kalau dalam keadaan begini, aku malah merasa kau sangat ‘laki’,” ucap Mia dan Kyungsoo langsung saja melotot,
“Yak!”
CUP!
Mia mengecupnya lalu tersenyum lebar.
“Kau bilang ingin menciumku,” ucap Mia. Keduanya saling melempar senyum lalu mereka kembali berciuman.
Pagi yang indah.
***
Mia berjalan menuju kantin bersama Mira. Tiba-tiba, sekumpulan lelaki tertawa terbahak-bahak. Ada satu orang di antara mereka yang terlihat kesal. Lelaki itu pasti habis di-bully oleh teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA or Misunderstanding???
FanfictionPernikahan ini terjadi karena MBA atau kesalahpahaman??? 📍cover by: readers 📍Started : 13 maret - 30 Juli 2017 📍rank : Amnesia. Kirain dulu nggak penting. Haha 223?