Beberapa hari sudah Mia lewati di rumah. Ia hanya ke luar jika jadwal rehabilitasinya tiba. Beruntung ia sangat giat berlatih, jadi, ia sudah bisa menggunakan kruk.
"Sedang apa?" tanya Kyungsoo mendudukkan dirinya di karpet. Mia yang sedang duduk di sofa mengerutkan keningnya heran. "Kenapa?"
"Biasanya aku yang duduk di bawah," ujar Mia lalu tatapannya kembali pada laptop yang ia simpan di pahanya. Kyungsoo kaget lalu naik dan duduk di sampingnya.
"Kenapa kau ..."
Mia menoleh ke samping kanannya lalu memasang pose berpikir.
"Sebenarnya kemarin, saat aku melihat-lihat buku mata kuliahku, tiba-tiba saja ingat saat sedang mengerjakan tugas. Tempatnya bukan di rumahku, berarti di sini, kan? Dan ... aku melihat bayangan seseorang duduk di belakangku. Kukira itu kau," jelas Mia.
"Ohh, itu memang aku," ucap Kyungsoo sambil memasang wajah senang. "Syukurlah, eh, tapi, kenapa kau hanya melihat bayangannya?"
"Entahlah, di setiap ingatanku datang, wajahmu kadang terlihat samar-samar," ucap Mia. "Maksudku, mungkin yaaa tidak langsung ingat," tambah Mia meralat karena takut menyakiti perasaannya.
Kyungsoo hanya tersenyum sambil mengangguk. "Hmm, pelan-pelan saja ..."
"Kyungsoo ..."
"Hmm?"
"Kau tak bekerja?" Kyungsoo tersenyum. Mia selalu saja bertanya itu padanya.
"Bekerja kok," ucapnya melihat jam. "Nanti sore, hanya pemotretan."
"Sebenarnya bukan itu sih yang ingin aku bahas," ucap Mia sambil menunjukkan majalah yang diambilnya dari kamar. "Ini ... aku mulai ingat dengan wawancara ini ..."
"Ah, ya ... itu pertama kalinya untukmu." Mia mengangguk.
"Tapi, ada yang membuatku aneh ..."
"Apanya?"
"Kenapa wartawannya bilang aku hamil duluan?" tanya Mia heran. "Maksudku, seakan-akan kita mendadak sekali memberitahukannya pada media."
"Kita memang menikah dadakan, tapi kau tak hamil di luar nikah," ujar Kyungsoo mengingat kejadian di mana mereka menikah hanya karena masalahnya. "Pokoknya, jangan diingat dengan paksa."
"Baiklah, kau selalu saja mengingatkanku soal itu," ucap Mia mengejek sedangkan Kyungsoo langsung saja mencubit hidung dan menariknya. "Ahhh!!!"
"Diam kau."
***
Mia terdiam bingung. Di depannya, kini tengah duduk seorang pria sambil tak henti-hentinya senyum. Sedangkan Kyungsoo di meja makan menatapnya dengan tajam.
"Tak apa ... kita bisa kenalan lagi," ujarnya sambil tersenyum. "Namaku Changkyun. Kita dulu memang tak dekat."
"Maaf, aku tak bisa ingat semuanya." Changkyun hanya tersenyum memaklumi.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Aku baik-baik saja," jawab Mia sambil tersenyum. Mereka lalu mengobrol dan suasana kembali cair. Bahkan perlahan, saat Changkyun bercerita, ia mulai ingat beberapa kejadiannya.
"Ternyata kau ingat beberapa?"
"Hmm. Kalau tak dipaksa dan tidak dengan tiba-tiba, itu memang tak menyakitkan," ucap Mia sambil mengangguk lalu keduanya tertawa sambil kembali bercerita. Sebenarnya, lebih banyak Mia yang bertanya dan Changkyun banyak menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA or Misunderstanding???
FanfictionPernikahan ini terjadi karena MBA atau kesalahpahaman??? 📍cover by: readers 📍Started : 13 maret - 30 Juli 2017 📍rank : Amnesia. Kirain dulu nggak penting. Haha 223?