Setiap Keping Kenangan (7)

3.3K 448 73
                                    

DEG!

Mia mengerutkan keningnya lalu membuka matanya perlahan. Matanya langsung terfokus pada jam dinding yang menunjukan pukul 2 malam. Ia terbangun perlahan dan mengacak rambutnya pelan.

“Ahhh, aku ingin buang air,” gumamnya sambil mencari kruk di samping kasurnya. Saat ia mengambil kruk itu dan mencoba untuk memakainya, tiba-tiba salah satu dari kruk itu jatuh ke lantai.

BRAK!

Ck, menyebalkan,” gumamnya lalu perlahan menyikap selimut dan berusaha untuk mengambil kruk yang jatuh. 

Tapi, karena ia memang baru saja bangun tidur, kesadarannya masih sedikit terganggu membuatnya tak fokus dan terjatuh begitu saja ke lantai.

“Huwa!” pekiknya tertahan. “Aw, sakit!”

CKLEK!

“Mia?” Mia menoleh dan mendapati Kyungsoo masuk ke dalam kamarnya. “Kau sedang apa?”

“Ehehehe … aku ingin buang air kecil,” jawabnya lalu ia melihat Kyungsoo mendekat dan membantunya berdiri.

Ohh ...

“Hmm,” gumam Mia sambil berjalan ke luar. “Aku habis mimpi sesuatu yang menegangkan, saat bangun, aku jadi ingin buang air.”

Mia membuka pintu kamar mandi. Ia melihat Kyungsoo sekilas yang masih melihatnya heran.

Mia masuk ke dalam kamar mandi, lalu ke luar setelah keinginannya tertuntaskan. Ia berjalan menuju kamarnya, tapi baru sampai ambang pintu, ia heran melihat bantal gulingnya tak tampak di sana.

“Mia?” panggil Kyungsoo dari kamarnya membuat Mia mendekat dan masuk. Ia sedang merapikan kasurnya sendiri.

“Kenapa bantal dan gulingku ada di sini?” tanya Mia memperhatikan Kyungsoo yang mulai membereskan kasur lantainya.

“Kau tidur di sini saja mulai sekarang,” ucapnya membuat wajah Mia sedikit memerah mendengarnya. “Maksudku, kalau kau ingin ke kamar mandi juga lebih dekat.”

“Tapi, masa kau tidur di sana?” tanya Mia menunjuk kasur lipat suaminya. “Aku … tak enak.”

“Tak apa, dulu aku juga begini,” ujarnya lalu menidurkan dirinya. “Aku juga jadi tak bisa tidur saat kita kembali pisah kamar.”

Mia mematung. 'Maksudnya?'

“Karena biasanya aku melihat wajahmu dulu, aku takut kau kenapa-kenapa saat tidur. Misalnya kau ingat sesuatu, kesakitan tanpa aku tahu,” jelasnya dan Mia mengangguk lalu membenahi dirinya di kasur Kyungsoo. “Aku juga takkan mematikan lampunya.”

Ahh, dia hapal sekali semua kebiasaanku,’ batin Mia lalu menyembunyikan wajahnya yang mungkin sudah kembali memerah. ‘Apa dia sangat mencinta- ah tidak! Tidur saja Mia, tidur …’

 ‘Apa dia sangat mencinta- ah tidak! Tidur saja Mia, tidur …’

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MBA or Misunderstanding???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang