Pendekatan (7)

4.4K 567 26
                                    

Mia menguap lebar dan keluar dari kamarnya. Semalam, ia begadang untuk tugas terakhirnya. Karena, ia akan menginjak tahun ke-3. Jam menunjukkan pukul 9 pagi, Mia kira Kyungsoo mungkin sudah berangkat untuk bekerja. Nyatanya ...

“Kalau menguap ditutup mulutnya,” celetuk Kyungsoo membuat Mia terlonjak.

Huwa!” Kyungsoo tengah duduk di sofa putih di ruang TV yang kebetulan langsung terlihat jika Mia keluar dari kamar. “Kau tidak bekerja?”

Mia mendekati meja dan mengambil kue milik Kyungsoo.

“Sikat gigi dulu, baru makan,” ucapnya membuat Mia mencibir.

“iya! Aigoo, pertanyaanku juga tak kau jawab,” ucap Mia sambil masuk ke dalam kamar mandi rumah mereka. Karena jelas, di kamarnya tak ada kamar mandi khusus seperti di kamar Kyungsoo. Sebab, kamar yang ia tempati adalah kamar tamu. Sedih, ya? Maklum ia menumpang.









***

Sambil makan, Mia menonton acara TV yang sengaja Kyungsoo tonton. Tentu saja Pororo di pagi hari. Mia merasa bosan sebenarnya, tapi … ah sudahlah. Ini hanya masalah kekuasaan.

“Bukankah lebih enak kalau makan di meja makan?” tanya Kyungsoo.

“Di mana-mana juga enak asal kau yang memasak,” ucap Mia tanpa sadar. Kyungsoo terpaku akan ucapannya, sedangkan sang empu menelan nasi dengan sangat susah payah. Mia menoleh lalu terkekeh. “Aku hanya bercanda.”

Saat diperhatikan, Kyungsoo sebenarnya tak habis pikir. Melihat penampilan Mia sekarang, ia heran kenapa kemarin ia bisa berdebar saat melihatnya. Coba lihat, sekarang rambutnya berantakan, kaus hitam sedikit besar, celana jogger berwarna abu dan kaos kaki berwarna pink. Sangat tidak feminin dan terkesan tak merawat diri. Beda dengan gadis yang selalu ia temui.

“Kenapa? Apa aku sudah lebih menarik dari Pororo?” tanyanya sambil mengunyah makanan.

“Tidak,” jawab Kyungsoo sambil kembali menonton.












***

Setelah menyerahkan tugas terakhirnya, Mia sangat merasa bebas sekarang. Pasalnya, ia tak harus lagi begadang, minum kopi berlebihan, dan terkantuk-kantuk saat pagi hari.

Ia tak punya acara lain hari ini. Jam masih menunjukkan pukul 2 siang. Ia ingin melanjutkan tidurnya setelah beberapa hari ini ia gunakan untuk begadang dan membuat tugas. Namun, sepertinya itu takkan terjadi.

Mia melihat van yang terparkir cukup jauh dari gerbang kampus. Merasa kenal, akhirnya ia mendekati van itu dengan pelan. Tak lama, ponselnya berdering.

Kyungsoo: Kenapa? Cepat, aku sudah menunggumu daritadi.

Mia: Memangnya kau di mana?

Kyungsoo: Di mobil yang sedang kau perhatikan ini.

Mia lalu mematikan telpon. Ia lalu mengetuk pintu mobil dan Kyungsoo membukanya dari dalam.

“Kenapa tidak memberitahuku dulu kalau kau ada di kampus?” tanya Mia duduk di sebelah kiri Kyungsoo.

“Cek ponselmu.” Mia lalu mengecek ponselnya, ia mendapati banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari Kyungsoo.

“Ohhh … maaf, aku tak mendengarnya. Hehe,” ucap Mia sambil terkekeh lalu memasukkan benda itu ke dalam tas. “Memang kita mau kemana?”

Kyungsok tak menjawab, Mia memilih mengalihkan perhatiannya pada manager EXO yang sedang menyetir.

MBA or Misunderstanding???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang