Mia tengah mengelus-ngelus perutnya yang sudah buncit. Ia memandangi langit yang sangat cerah saat ini. Sambil menunggu Kyungsoo membuatkannya minuman dingin. Mia lalu menutup mata, menikmati saja semilir angin dan membayangkan seperti apa rasanya ketika ia melahirkan nanti.
“Ini.” Mia langsung membuka matanya saat mendengar suara sang suami sambil menyerahkan jus jeruk. Kemudian Kyungsoo mendudukkan dirinya di samping kanan Mia. Ia juga menatap apa yang istrinya perhatikan sedari tadi.
“Kau tahu tidak? Dulu aku lahir saat kandungan ibu menginjak 7 bulan,” ucap Mia membuat Kyungsoo cukup kaget mendengarnya.
“Benarkah?” tanyanya dan Mia mengangguk. “Kenapa?”
“Entahlah, aku hanya lahir 3 bulan lebih cepat, haha. Dulu aku kurang gizi,” Setelah mengucapkan itu, Mia tertawa terbahak-bahak. “Ya tuhan, dulu aku kurang gizi Kyungsoo hahaha!”
“Tapi, sekarang kau malah gendutan,” ucap Kyungsoo sukses mendapatkan cubitan kecil di perutnya. “Akh, aku bukan mengejekmu.”
“Iya! Berhenti bilang aku gendutan! Menyebalkan.”
Mia mengerucutkan bibirnya kesal, ia jadi lebih sensitif setelah hamil. Oh tidak, tubuh bagus Mia sekarang terlihat seperti seekor sapi.
“Kyungsoo ...”
Kyungsoo hanya berdehem sebagai jawaban.
“Aku sepertinya ngidam sesuatu.”
Lelaki itu menghela napas. Memang sudah sejak lama Mia berhenti meminta yang aneh-aneh, atau sekadar ngidam ringan. Tapi, saat wanita itu mengatakan menginginkan sesuatu, Kyungsoo selalu berpikiran yang aneh-aneh.
“Kau ingin apa?”
Belum sempat menjawab pertanyaan sang suami, ponsel Kyungsoo berdering mendapatkan panggilan dari manager yang menyuruhnya untuk datang ke dorm. Ada perubahan jadwal.
“Ah, aku harus pergi dulu,” ucap Kyungsoo membuat Mia menghela napas.
“Aku ikut boleh?” tanya Mia meminta persetujuan. “Aku bosan di rumah, Adara juga sedang kerja kelompok, aku ikut ya? Ya ya ya?”
“Baiklah, sekarang bersiap dulu.”
Mia bersorak ringan lalu masuk ke dalam rumah dan mengganti pakaiannya.
***
Setelah mendapat pengarahan dari manager tentang perubahan jadwal, Kyungsoo dan Mia masih belum beranjak dari dorm EXO. Mereka hanya melakukan perbincangan kecil dan melakukan beberapa kegiatan yang tak penting. Beruntunglah Chanyeol menghubungi Mira dan memintanya untuk menemani Mia.
“Aku sedang membuat novelku, Mia. Kenapa sih harus selalu aku yang menemanimu?” tanya Mira sambil menghela napas.
“Aku tak memintanya! Lagipula, kalau kau sedang menulis novel, lanjutkan saja di sini! Apa susahnya?” tanya Mia sewot, Kyungsoo yang melihat itu segera saja mengelus pundak Mia berusaha untuk menenangkan.
“Sudahlah, kau ini kenapa sih?”
Mia merenggut. Mira selalu saja memarahinya beberapa hari terakhir ini. Entahlah, mungkin sahabatnya itu sedikit jengah dengan kelakukan Mia yang selalu merepotkannya semenjak hamil.
“Kalau begitu, sekarang aku akan mengabulkan keinginanmu tadi. Apa yang kau mau?” tanya Kyungsoo selembut mungkin. Berhadapan dengan ibu hamil cukup membuatnya frustrasi.
“Aku sudah memikirkannya beberapa hari ini. Entahlah kau bisa mengabulkannya atau tidak. Tapi, sebaiknya tak aku katakan,” jelas Mia sambil menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA or Misunderstanding???
FanfictionPernikahan ini terjadi karena MBA atau kesalahpahaman??? 📍cover by: readers 📍Started : 13 maret - 30 Juli 2017 📍rank : Amnesia. Kirain dulu nggak penting. Haha 223?