Mia dan Kyungsoo segera saja mengalihkan perhatian mereka ke sumber suara. Dengan gerakan yang sangat terburu-buru, keduanya bangkit. Tak lupa membulatkan mata mereka dan berseru
“Ayah?!”
***
Kyungsoo duduk di sofa yang berbeda, menghadap ke ayah Mia. Sedangkan gadis itu tengah membuatkan teh hangat. Kyungsoo tak juga membuka suara dan menunduk, sampai Mia datang menghampiri mereka.
“Ayah mau apa malam-malam seperti ini datang?” tanya Mia mendudukkan dirinya di samping kiri sang ayah.
“Kenapa? Kalian merasa terganggu?” tanyanya mengipas-ngipaskan tangannya pertanda kepanasan.
“Tidak,” jawab Mia dan Kyungsoo kompak.
“Lagipula, kenapa ayah bisa tahu kode rumah kami?” tanya Mia heran.
“Loh? Pintunya memang terbuka. Kalian sengaja membukanya atau …”
“Sepertinya kami teledor, pintunya tidak tertutup rapat,” balas Mia memotong. “Ayah harus pulang, Kyungsoo yang antar, ya?”
“Kenapa harus Kyungsoo yang mengantar?” tanyanya sambil melirik pada menantunya itu.
“Ayah kan mabuk. Bisa-bisanya malah datang ke sini,” ucap Mia sambil memukul pelan tangan ayahnya itu. Bau alkohol menguar dari mulutnya.
“Ayah sudah pulang tadi.” Mendengar itu, Mia mendesah panjang lalu menatap Kyungsoo. Lelaki itu hanya memberi sinyal ingin penjelasan.
“Sudah tahu ibu benci kalau ayah mabuk, kenapa malah melakukannya?” tanya Mia dan Kyungsoo mengangguk mengerti. “Jangan terlalu banyak minum, sudah tua juga …”
“Aigoo~ tak sopan sekali kau ini,” balas ayah Mia lalu meminum tehnya. “Ayah hanya sedang sedikit stress, jadi ayah terima saja ajakan teman ayah.”
“Ya … tapi kan, tidak sampai mabuk,” ucap Mia pelan lalu mengerucutkan bibirnya. “Terus, sekarang bagaimana?”
“Ayah tidur saja di sini. Malam ini saja, ya?” tanyanya dan Mia mengusap wajahnya sedikit frustrasi. Mungkin, ini yang dialami Lia eonnie dulu. Kalau ayah tak diterima di rumah karena mabuk.
Mia melihat Kyungsoo meminta persetujuan. Dan suaminya hanya mengangguk.
“Hanya hari ini saja. Jangan mabuk lagi, ahhh … memangnya ayah suka apa meninggalkan ibu sendirian di rumah?” tanya Mia sambil beranjak dan masuk ke dalam kamarnya.
“Dia sudah menghubungi Lia dan menyuruhnya menginap di rumah. Ayah juga inginnya pulang saja,” ucap ayah Mia sambil membaringkan dirinya di sofa. Mia lalu keluar dari kamarnya membawa bantal dan selimut tipis. Ayah Mia mengulurkan tangan untuk mengambilnya, tapi Mia menariknya menjauh.
“Oh, ayah tidur di kamarku saja,” ucap Mia.
“Ini rumahmu, ayah kan hanya menumpang,” sahut ayahnya dan Mia menggeleng sebagai jawaban.
“Jangan begitu. Ayah sudah bekerja untuk keluarga, sudah lelah, apalagi sedang mabuk. Lebih baik istirahat yang cukup,” jelas Mia. “Biar aku saja yang tidur di sini.”
“Kalau begitu, kau tidur saja di kamarku. Biar aku yang tidur di sofa,” ucap Kyungsoo menimpali sambil berdiri.
“Tak apa, aku sudah biasa tidur di sofa,” ucap Mia sambil menunjukkan bantal dan selimutnya.
“Ohh, kau selalu melakukan itu kalau begadang mengerjakan tugas,” ucap ayah Mia menimpali sembari mengingat.
“Bukan saatnya membahas itu, ayah ... cepat masuk ke dalam, hari semakin malam. Besok ayah juga harus bekerja,” jelas Mia. Saat gadis itu ingin duduk, Kyungsoo segera saja mengambil bantal dan selimut yang Mia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA or Misunderstanding???
FanfictionPernikahan ini terjadi karena MBA atau kesalahpahaman??? 📍cover by: readers 📍Started : 13 maret - 30 Juli 2017 📍rank : Amnesia. Kirain dulu nggak penting. Haha 223?