***
Bel pulang sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, semua siswa yang berada didalam kelas Gaby sudah pulang. Hanya saja, Gaby yang masih duduk di bangkunya, tak berkutik. Ia rasanya tidak ingin pulang, dan tetap berada disini. Dua detik berikutnya ia berdiri, meraih tasnya dan memangku nya keluar dari dalam kelas dengan langkah gontai. ia masih bingung untuk pulang atau tidak.
Gaby menghentikan langkahnya, berpikir sejenak, ia membulatkan tekat untuk naik taxi dan pergi ke tempat lain dulu dan berusaha mencari alasan lain, agar pak Rahmat tidak bingung.
Alva baru saja keluar dari parkiran sekolah, ia melihat Gaby berlari ke arah mobil nya di luar gerbang sekolah. Alva menghentikan mobilnya, melihat cewek itu sedang berbicara dengan sopir pribadinya, dan Caca.
"Pak, kak, pulang aja dulu, aku mau cari buku di depan dulu bareng Cilla." bohong nya serius.
"Nanti lo pulang pake apa?" tanya Caca serius.
"Cilla nganterin, pake motornya.."sahutnya cepat.
Caca dan Pak Rahmat mengangguk paham.
"Ya udah, hati-hati." sahut pak Rahmat serius.
"Nanti jangan pulang lama yah."tambah Caca.
Gaby mengangguk, sedikit tersenyum.Acara bohong Gaby berhasil dengan mudah.
pak Rahmat dan Caca sudah pergi. Hanya saja ia masih duduk di halte sekolah. masih ragu memikirkan untuk naik taxi. Gaby menggigit bibir nya, dan berkata dalam hatinya " Harus bisa"
harus berani naik taxi mulai sekarang. Batinnya tersenyum.Dan beruntung, tak menunggu lama, Gaby berdiri melihat sebuah taxi berada tak jauh Darinya. Dengan cepat ia melambaikan tangan ke taxi itu, taxi berhenti tepat di depan Gaby.
Alva dari kejauhan masih melihat Gaby dengan seribu tanda tanya, kenapa Gaby tidak ikut pulang dan malah menyetop sebuah taxi.
Alis Alva terangkat, Ia tak mengerti, ia melihat Gaby berdiri mematung di depan pintu taxi, Alva bisa tahu kalau Gaby masih belum bisa untuk naik taxi sendirian.
"Nggak, jadi masuk non..?" tanya supir taxi membuyarkan pikiran Gaby, Gaby mengangguk cepat dan terpaksa masuk.
"Kemana...? Tanya sopir taxi bingung.
"Hm,... mall pak." sahut Gaby Spontan. Merasa bodoh, ia belum memikirkan kemana ia akan pergi hari ini. Pikirannya hanya tertuju pada taxi dan taxi. Sampai ia lupa untuk pergi ke mana.
Taxi Melaju meninggalkan halte sekolahnya.
Alva menghidupkan mobilnya kembali dan mengikuti Taxi yang membawa Gaby pergi.
***
Gaby sudah sampai didepan mall, ia sudah tahu kemana ia akan pergi sekarang. Tujuannya sekarang adalah Cafe yang pernah ia kunjungi bersama Alva ketika cabut dulu.Gaby sudah berada di Cafe Itu, memesan kentang goreng, milk shake dan kopi, karena ia tidak ingin ketiduran disini. Gaby duduk disalah satu meja, didekat jendela, yang menurut Gaby paling cocok untuk belajar. Ia meletakan tasnya dan mengeluarkan buku-buku dari dalam tasnya. Dan siap belajar.
Baru saja hendak membuka bukunya.
Gaby menoleh kaget melihat Ke arah Alva tak percaya. Cowok itu tanpa pamit duduk didepan Gaby membawa dua buah coklat. Dan meletakan tiga buah buku di meja Gaby."Al, lo ngikutin gue." ucapnya spontan dengan nada jutek ke arah Alva yang sudah duduk tersenyum ke arah Gaby.
"Kalau iya, kenapa?" kata Alva tersenyum. Gaby mengeleng kepala tak percaya. Ia menarik napas berat, menatap Alva jengkel. Ia baru saja merasa aman dari rasa canggung sama Caca.
"Pergi nggak,,,," Gaby meraih buku cetaknya hendak memukul. Alva tersenyum menghindari nya.
"Eitss, galak amat, nggak bisa..." Alva tersenyum menggeleng cepat.
" lo bisa cari tempat duduk lain..." usul Gaby."Gue mau disini, terserah gue dong. Emang ini Cafe punya nenek lo, nggak kan?" sahut nya kembali tersenyum.
"Gue juga mau belajar dan mau makan juga, traktiran lo belum kelar, jadi kalau traktiran lo udah kelar, lo bisa jauhin gue. sekarang kita masih punya kontrak. Jangan bilang lo dari tanggung jawab lo." ucapnya membuat Gaby terdiam. ia memang belum mentraktir Alva.
"Oke, gue bayar, habis makan lo bisa pergi.." Gaby menyerah, ia meletakan bukunya kembali di atas meja kesal.
Alva tersenyum, Ia harus memikirkan cara lain agar tidak di usir Gaby setelah makannya Habis.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight (Completed)
Teen Fiction"Tahap Revisi" ☺ Ada baiknya follow dulu baru baca. "Gaby, gadis yang menganggap nilai adalah segalanya bagi nya, dan berharap masuk ke kelas terbaik ketika SMA, tapi semua berubah setelah dia masuk ke kelas itu dan ia jadi membenci cowok yang jadi...