Hello! Pembaca Setia Starlight. Makasih udah pada nongkrong disini. Happy 500 Ribu pembaca yah, uuhhhcc Alhamdulilah udah sebanyak itu. Karena udah nyampe 500ribuan, aku kasih Chapter Spesial Alva sama Gaby. Anggap aja ini cerpen. Jadiiii.. Yah
Selamat Membaca.
Semoga suka. Itu saja
******
Alva, Gaby.***
Alva sedang bermain basket di taman, tempat mereka biasa latihan. Sedangkan Gaby sedang duduk di tepi lapangan, tak lupa dengan buku matematika dan beberapa coklat didepannya, Ia sesekali melihat Alva yang masih sibuk dengan Basketnya. Beberapa kali cowok itu melempar bola ke ring, dan selalu berhasil masuk, tidak pernah melesat sedikitpun. Gaby tersenyum, ia memasukan buku yang dipegang nya kedalam tasnya lalu berdiri, mendekat kearah Alva.
Berdiri di depan cowok itu yang masih sibuk mendribel bola, Alva lantas menoleh, melempar senyumnya dan kemudian kembali meng shooting nya ke ring, dan bola kembali berhasil masuk. Gaby bertepuk tangan sembari tersenyum, membuat Alva kembali menoleh, ikut tersenyum.
"Kok? aku nggak bisa, yah Al?"ucapnya dengan mulut manyun mendekat kearah Alva, Alva meraih bola yang jatuh tak jauh dari ring basket, lalu ikut berjalan kearah Gaby, melempar bola itu pada Gaby, refleks Gaby menangkapnya. Cepat.
"Nah, tu bisa."ucapnya sambil tersenyum membuat Gaby menoleh jengkel.
"Nangkap gini, mah. Anak lima bulan juga bisa kali."jawabnya terdengar kesal spontan membuat Alva tertawa. Gaby kembali melempar bola itu kearah Alva, kembali cowok itu menangkapnya cepat.
"Mau diajarin? Tapi habis ini bayar yah."ucapnya mengedipkan sebelah matanya kearah Gaby, alis Gaby terangkat penuh dengan tanda tanya. Alva pasti punya ide jelek. Dan ia tidak mau.
"Enggak, makasih."jawabnya jutek, Alva menoleh menatap cewek itu datar.
"Kenapa?"tanyanya sambil melempar bola ke ring dan kembali berhasil masuk.
"Ntar, lo mintanya aneh-aneh."jawabnya refleks membuat Alva tertawa.
"Enggak! palingan traktiran cafe mahal, kok."sahutnya tersenyum.
"Masa? Bohong lo, ah."jawabnya kesal. Alva mengangguk tersenyum.
"Beneran, emang gue tukang bohong, apa?"sahutnya mendekat kearah Gaby, Gaby mundur, menatap Alva serius.
"mungkin,
" bisa jadi, lo mau? ngapain?"tanyanya cepat menatap Alva tak berkedip."Mau nyium lo, kangen soalnya."jawabnya membuat Gaby menjauh. Menatap Alva dengan kening berkerut, memilih menjauh.
"Nah, itu lo aneh,"Sahut Gaby jutek membuat Alva tertawa.
"Cuma nyium doang, ih, pelit lo ah."jawabnya membuat Gaby tambah jengkel, melihat Alva makin mendekati nya, Gaby makin menjauh.
"Janpgan gila deh, Al, nyesel gue ikut pulang bareng lo, sumpah!"Gaby memasang muka kesal, melihat Alva makin mendekatinya dan
bruuuk...
Gaby membelalakan matanya melihat tembok dibelakangnya.
"sial.."gumamnya sambil menatap Alva dengan tatapan jengkel.
"berarti tuhan berpihak sama gue, buat kasih kesempatan nyium lo, disini!"ucapnya meletakkan kedua tangannya dikedua sisi bahu Gaby, menatap cewek itu kini menatap nya masih jengkel. Cowok nyebelin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight (Completed)
Novela Juvenil"Tahap Revisi" ☺ Ada baiknya follow dulu baru baca. "Gaby, gadis yang menganggap nilai adalah segalanya bagi nya, dan berharap masuk ke kelas terbaik ketika SMA, tapi semua berubah setelah dia masuk ke kelas itu dan ia jadi membenci cowok yang jadi...