Chapter 107

6K 244 12
                                    


***

Hari ini hari pembagian Raport dan sekaligus hari terakhir sekolah. Biasanya pembagian Raport dimulai pukul 10 pagi.

Alva, Andy. Rayn, Randy, Rio dan Baim sedang duduk di lobi sekolah, mereka menggoda setiap siswa yang lewat disana.

Siapa lagi kalau biang keroknya Andy dan Randy.

Bisa saja setiap cewek yang lewat jadi merasa malu karena ejekan Randy dan Andy yang kelewat batas.

Contohnya sekarang.

Cilla dan Aurel yang baru lewat sudah di ledek Andy.

"Eh, Hari terakhir lihat Rayn nih, Cilla...." goda nya ke arah Cilla yang langsung melotot kesal ke arah Randy.

Andy dan Alva ikut tertawa.

"Yah, Nih, Rayn kapan di tembak nih, " tambah Alva.

"Apa sih. Al. lo kok resek banget sih." ucap Cilla kesal.

"Ich, Cilla kayaknya udah berpaling ke Alva nih, nggak ke Rayn lagi. sadar udah nggak jomblo lagi, udah di segel." ucap Randy ikutan.

"Haha, disegel apaan tuh, lo pikir produk mahal." sela Rio ikut tertawa.

"Yah, begitulah, kan Gaby nya mahal, jadi disegel dulu." jawabnya tertawa melihat ke arah Gaby yang juga kebetulan masuk bersama Caca. Mendengarnya namanya disebut ia langsung menatap Andy dengan tatapan mematikan membuat Alva tertawa.

"Omegat, muka jutek lo parah banget Gab." sahut Andy tertawa.

"ngapain lo pada kumpul disini, lihat tu semua siswa lain pada lewat belakang." ucap Gaby kesal

"Bubar...bubar," Ucap Caca ikutan.

"Im, cewek lo marah juga nih." ucap Rio tertawa.

"Wah Baim, Caca apa Siska nih." Goda Alva ikutan. Baim Langsung menoleh bingung tak mengerti.

'Kok gue juga di ledek sih, lo juga gimana, Chisa apa Gaby?" ucapnya kesal membuat Alva langsung memukul bahu baim dengan tangannya.

''Oh iya yah, Alva kemaren lo bareng Chisa di taman, ayoo, lo main dua juga nih." ledek Andy sambil tersenyum.

'kok gue juga ikutan." ucap Alva bingung. Ia beranjak pergi dari tempat duduknya membuat Baim, Randy. Andy dan Rio bingung melihat Alva pergi.

"Al, kemana? tanya Rio serius.

"Kelas, mau ketemu Gaby." ucapnya tertawa.

Alva beranjak pergi meninggalkan semua teman yang berkomentar Alva curang.

Alva tersenyum melihat Gaby baru saja keluar dari kelasnya.

'Gab, tunggu." ucapnya membuat Gaby menoleh bingung melihat Alva berlari kecil ke arahnya.

"Kemana?" tanya Alva serius.

'Nggak ada." jawab Gaby jutek. Alva mengangguk tersenyum.

" ke atap, yuujk." tunjuk Alva ke arah atap tempat ia biasa duduk. Gaby mengangguk pelan mengikuti Alva yang refleks menarik tangannya tersenyum.

"Maaf untuk kemaren." ucap Alva serius. Gaby menoleh menatap Alva bingung.

"nggak usah di bahas, oh iya gimana hasilnya?" tanya Gaby duduk disamping Alva. Alva tersenyum mengacak rambu Gaby.

"Al, rambut aku." ucapnya kesal merapikan rambutnya. Alva kembali tersenyum ikut merapikan rambut Gaby.

"Kirain nggak peduli lagi." ucapnya membuat Gaby menoleh melihat melihat Alva semakin mendekati nya.

Starlight (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang