Chapter 112 (End)

8.6K 297 52
                                    


***

Gaby merapikan rambutnya, masuk kedalam mobil papanya.

''Kok papa tahu aku disini.' tanya Gaby serius.

''Oh, pak Rahmat yang bilang tadi," jawab nya tersenyum.

''Dan satu lagi, papa kok tahu aku pacaran sama Alva." tanya Gaby lagi.

''Oh... Caca, Bunda Alva, Tya. pak Rahmat. Cilla. Aurel dan satu lagi papa lupa namanya dia teman sekelas kamu, papa lupa rambutnya cepak, anaknya hitam, dekil." ucapnya membuat Gaby tertawa, ia bisa menebak siapa yang dimaksud papanya.

"Omegat, itu Randy pa. segitu banget hebohnya." jawab Gaby heran sendiri.

Ia menggeleng tak percaya kalau sebanyak itu orang yang beritahu papanya soal hubungannya sama Alva.

"Ya iyalah heboh, cowok terkeren disekolah pacaran sama anak papa yang cantik ini." ucap papanya membuat Gaby tertawa.

"Pa, itu sumpah lebay banget. Alva biasa aja, nggak keren-keren juga." jawab Gaby.

"Serius," Tadi lihat Alvanya tak berkedip, ganteng gitu di bilang biasa, Bohong banget." sahut papanya menggoda. Sedikit tersenyum.

"Ich, papa ngintip yah, iya ganteng,"jawabnya pasrah
Papanya tersenyum mengangguk.

"Tu akhirnya ngakuin." balas papanya. Gaby memajukan mulutnya kesal.

'Itu karena papa paksa." jawabnya kesal lalu tersenyum. Tak mau kalah.

''Iya, tapi emang ganteng kok, tapi masih gantengan papa." ucapnya tertawa. Gaby mencibir, lalu ikut tertawa.

'Papa udah tua, gantengan Alva lah, pinter, keren, bisa main piano, bisa gambar juga. Bisa main basket. Papa apa? Nggak ada." ejeknya sedikit tersenyum.

'Oh, papa udah punya saingan berat nih sekarang, nggak bisa di biarin nih." sahutnya menggeleng sedikit tersenyum.

Meraih ponselnya dalam saku celananya, melirik nama ayah Alva terpampang disana. Papanya tersenyum langsung menjawab telpon itu serius.

"Haloo, Taufik, dimana?" tanya nya serius.
Alis Gaby terangkat tak mengerti.

''Udah di hotel, oh sip, kita juga udah mau sampai nih." ucapnya tersenyum meletakan kembali ponselnya, melirik ke arah Gaby yang juga meliriknya bingung.

''Pa, tapi mau ketemu Tante Rahma, kok malah ke hotel, ngapain." tanya Gaby serius. Papanya tersenyum, ia tak menjawab pertanyaan Gaby.

Memakirkan mobilnya, dan turun.

"Pa, kok diam sih, kita ngapain disini." tanya Gaby heran ikut turun.

''Makan, bareng keluarga Alva " ucapnya tersenyum.
Gaby mengangguk paham tersenyum. Mengikuti papanya dari belakang.

****
Gaby dan papanya keluar dari dalam Lift, Mata Gaby mendadak membulat melihat omanya dan mama Caca berdiri didepan lift tersenyum.

"Oh, kok mama sama oma disini juga." tanya Gaby serius.

"Jadi oma sama mama nggak boleh kesini juga." jawab oma kesal. Gaby menggeleng cepat.

"Enggak, aku malah senang." jawab Gaby tersenyum.

matanya membulat kembali melirik Cilla dan Aurel juga berada disana.

"Hey Gab. cantik banget sih lo malam ini." ucapnya membuat Gaby mendadak bingung.

"Dan lo juga ngapain disini? Tanya Gaby serius.

"Gue sama Cilla, sama Andy, Rayn, Randy juga di undang papa lo kesini, tu mereka." tunjuk Aurel ke arah Andy cs sedang duduk di meja panjang di dalam ruangan itu.

Starlight (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang