Cinta Yang Kembali 03

5.5K 220 17
                                    

Ridho menghentikan tangan rizki yang hendak megeluarkan belanjaan mereka dari bagasi mobil.
Pria itu menggelengkan kepalanya dengan tegas kepada saudara kembarnya itu.

"kita udah punya pembantu, jadi biarin dia kerja.!" ucapan tegas yang keluar dari mulut ridho membuat rizki menatapnya dengan tatapan tak suka.

"gak usah gitu lah dho. Dia kan cewe." ujar rizki merasa tak suka dengan ucapan ridho yang menurutnya tidak pantas.

"ki, kalo gitu kita pecat aja dia."

"jangan den jangan." putri yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara dengan panik ketika ridho mengatakan akan memecatnya. Ia menggerakan tangannya didepan dada dengan arah ke kanan dan kiri.

"den rizki, biar putri kerjain ini sendiri ya." putri meraih bungkusan bergambar lebah yang sudah dipegang oleh rizki dan membawanya kedalam rumah.

Namun saat tiba di depan pintu utama, putri kembali membalikan tubuhnya.

"den, pintu nya belum di buka." ucap putri pelan dari tempatnya berdiri.

Rizki terlihat terkekeh pelan saat melihat wajah polos putri. Ia meninggalkan ridho dan menghampiri putri.

Rizki segera membuka pintu rumahnya, ia memperhatikan gerakan putri yang melepaskan sepatunya. Sama seperti yang ia lakukan saat pertama kali datang kerumahnya.

"put, pake sendal rumah." teriak rizki dari ambang pintu.

Putri tak menghiraukan ucapan rizki, ia berjalan sedikit tergesa-gesa menuju dapur. Diletakkannya dengan asal seluruh kantong belanjaan mereka, putri kembali berlari menghampiri rizki dan ridho yang sudah duduk santai sambil menonton.
"den," panggil putri.

Rizki dan ridho secara bersamaan melirik ke arah putri yang saat itu berdiri dengan gelisah dan menyilangkan kakinya.

"kamu kenapa put?" tanya rizki menyerngitkan keningnya.

"euh,anu. Aduh.. Den kamar mandi nya dimana sih?" tanya putri cepat.

Rizki seketika tertawa lebar mendengar pertanyaan putri serta gerakan gadis tersebut yang sangat lucu.
Ridho yang juga igin tertawa, namun sekuat tenaga di tahan olehnya hingga ia hanya tersenyum tipis.

"den tolong, saya udah gak tahan." tuntut putri yang sungguh sudah tak tahan menahan air seminya lebih lama lagi.

"toilet ada di samping dapur put." jawab rizki masih terlihat tertawa.

Tanpa mau membuang waktu lagi, putri segera berlari ke arah dapur.
Untunglah hanya ada satu pintu diruangan itu hingga putri yakin bahwa itu lah pintu kamar mandi yang disebutkan oleh rizki.

Dengan perasaan lega nya putri keluar dari toilet. Ia kembali melangkah menuju ruang tamu dimana rizki masih tertawa sedang ridho yang meresponnya hanya dengan gelengan kepalanya.

"udah put ?" tanya rizki masih terkekeh pelan, namun bagi putri itu bukan sebuah pertanyaan melainkan ledekan.

"maaf ya den. Tadi saya-" putri tak mau melanjutkan perkataannya karena ia terlanjur malu pada kedua majikannya ini.

Rizki pun sadar bahwa tingkahnya membuat putri malu, ia segera menghentikan tawanya dan menatap putri dengan tatapan penuh rasa bersalah.

"sorry ya put. Bukan maksud aku ketawain kamu, tapi aku."

"gak apa-apa kok den, emang saya nya aja yang norak ya. Hehe" putri menjawab ucapan rizki dengan senyuman bodohnya. dan hal itu tentu membuat rizki semakin bersalah, sedang ridho hanya memperhatikan tingkah rizki dan putri dengan wajahnya yang tetap datar.

Cinta Yang Kembali [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang