"den idho mau minta apa dari putri?" tanya putri bingung. Ia tidak tau apa yang ingin diminta oleh ridho padanya, bukankah pemuda tampan itu sudah memiliki segalanya. Lalu apa yang bisa diberikan oleh gadis yang sederhana seperti putri kepada ridho.
Ridho masih bertahan menatap putri, namun beda nya kini senyuman ridho mulai memudar. Namun pemuda itu tidak memasang wajah kakunya lagi,wajah ridho lebih terlihat santai dan juga tenang dari biasanya.
"gw mau-" ridho sengaja menggantungkan kelanjutan ucapanya dan sejenak menatap ke arah rizki.
Putri dan rizki menunggu dengan was-was, keduanya tidak bisa menebak apa yang akan diminta oleh ridho pada putri.
"karna lo adalah anak angkat bunda iyeth, jadi berhenti memanggil gw dengan sebut 'den'." lanjut ridho akhirnya menyelesaikan ucapannya.
Mata putri membulat sempurna saat mendengar permintaan ridho yang menurutnya tidak penting sama sekali.
"terus putri harus panggil apa den?" tanya putri masih memandang bingung ditambah terkejut pada ridho.
Pemuda tampan itu segera memasang wajah datar nya seperti biasa. Lalu tidak lupa ia juga melirik rizki yang juga tengah menatapnya.
"lo bisa panggil gw sama kaya lo manggil rizki." jawab ridho pelan.
Kembali wajah putri sangat terkejut dengan ucapan ridho. Banyak pertanyaan dalam benak putri tentang perubahan ridho yang menurutnya sangatlah drastis."ta-pi den-"
"udah gw bilang, sekarang lo itu anak angkat bunda iyeth. Dan gw sangat menghormati beliau, jadi gw gak mau mempermalukan bunda jika anak nya memanggil gw dengan sebutan den." jelas ridho dengan penuh penekanan disetiap katanya. Dan jika ridho sudah berbicara demikian maka tidak ada yang berani membantahnya apa lagi seorang putri.
"ba-baiklah den. Eh" putri terlihat mengatupkan bibir nya saat mendapati tatapan mematikan dari ridho.
"kak ridho maksud nya." ralat putri cepat-cepat.
Ridho merasa sangat senang saat putri memanggilnya dengan sebutan 'kak' dan lagi-lagi pemuda tampan itu pun tersenyum sangat manis pada putri.Rizki semakin mempertajam tatapannya pada ridho.
"put tolong buatin jus jeruk ya." pinta rizki tiba-tiba. Putri segera melirik ke arah sang kekasih dan menjawabnya dengan anggukan ringan.
"kak ridho juga mau?" tawar putri lembut.
"gw mau lemon tea aja."
Putri mengangguk mantap sambil tersenyum. Gadis belia itu pun mulai berdiri dari tempat duduknya dan bergegas menuju dapur untuk membuatkan pesanan rizki dan ridho.
Setelah memastikan putri telah berada di dapur barullah rizki berdiri dari tempatnya dan menghampiri ridho.
Di tepuknya bahu saudara kembarnya itu hingga membuat ridho segera mendongkakkan kepalanya untuk membalas tatapan rizki.
"apa maksud lo?" tanya rizki langsung.
Ridho menyipitkan matanya pertanda tak mengerti dengan pertanyaan dari rizki."maksud apa?" tanya balik ridho. Keduanya kompak mengadu pandangan satu sama lain. Bahkan wajah rizki yang selalu di hiasi senyuman kini memasang wajah kaku nya dan menatap ridho dengan tidak sukanya.
"engga usah pura-pura." ucap rizki semakin mengikis jarak antara dirinya dan juga ridho. "kenapa lo jadi baik sama putri?" tak mau berbasa-basi, rizki langsung memperjelas pertanyaannya pada ridho.
"kan tadi gw udah jawab, dia itu sekarang anak bunda iyeth jadi-"
"bullshit.!" sanggah rizki cepat. Rahang rizki terlihat mengeras karna ia tidak bisa berteriak mengingat putri yang ada di dapur dan pasti ia akan mendengar jika sampai rizki berteriak. "jadi apa ada alasan yang bisa gw terima dengan akal gw dho?" tanya rizki semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah ridho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanficKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...