Di dalam kamarnya rizki masih terus saja terngiang-ngiang dengan ucapan putri yang mengatakan bahwa ia menyayanyi rizki.
Rasa bersalah tiba-tiba saja menghampiri pemuda itu hingga membuatnya terus saja termenung dengan semuanya.
Bunyi nada dering yang berasal dari ponselnya seketika membuat rizki tersentak dan membuyarkan lamunanya. Ia segera meraih benda persegi panjang itu dan tanpa membuang waktu rizki langsung mengangkat telepon yang tak lain berasal dari lesty.
"a iki gimana?" pertanyaan yang langsung di keluar dari mulut lesty membuat rizki semakin prustasi. Ia menghembuskan nafas beratnya serta menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang berukuran besar tersebut.
"semua kacau de." jawab rizki terdengar lemah. Tentu saja hal itu membuat lesty terkejut. Gadis cantik yang tengah berbaring di ranjang nya itu seketika bangkit dan melipat kedua kakinya diatas kasur.
"kacau? Maksud a iki? Ditolak?" tanya lesty yang terdengar ikut melemah.
"bukan de, cuma.." rizki terlihat bingung harus menceritakan semuanya dari mana.
Ia telah memainkan permainan yang salah dan sudah terlambat untuk menyesali semuanya."a iki kenapa sih? Jangan bikin dede penasaran deh." desak lesty yang sudah begitu penasaran.
"putri, dia sebenarnya punya perasaan sama aku." jawab rizki memejamkan matanya.
Lesty segera membulatkan matanya mendengar pernyataan rizki.
"pantas aja dia langsung nerima aku." sambung rizki lagi.
Lesty sama halnya dengan rizki, ia tidak menyangka bahwa gadis belia tersebut rupanya memiliki perasaan pada rizki. Lalu bagaimana dengan dirinya?
"de kamu masih disana?" tanya rizki yang seketika duduk. Ia menjadi panik sendiri karena suara lesty yang tiba-tiba saja menghilang.
"hallo les, kamu masih disana kan?" tanya rizki lagi. Ia melirik ponselnya sejenak, ia masih bisa melihat bahwa ponsel keduanya masih tersambung satu sama lain. Lalu dimana gadis itu sekarang?
"jawab dong de, jangan bikin aku panik." desak rizki yang terlihat semaki prustasi.
"lalu bagaimana dengan aku?"
Pertanyaan dari lesty membuat rizki seketika lega dan juga bingung. Satu sisi ia lega karena akhirnya lesty mengeluarkan suaranya, namun di satu sisi ia juga bingung harus menjawab apa atas pertanyaan lesty.
"de, kamu tau kan aku itu sayang sama kamu." ungkap rizki dengan nada sendunya. Bahkan lesty di sebrang sana terdengar sudah tak kuasa menahan tangisnya.
"aku juga gak nyangka jadinya akan kaya gini de. Aku gak tau kalu putri ternyata juga sayang sama aku, dan kamu tau? Sekarang aku jadi merasa bersalah sama dia." jelas rizki. Lesty semakin terisak saja, ia meratapi kisah cintanya bersama rizki. Mengapa keduanya seakan sulit untuk bersatu padahal keduanya saling mencintai.
"aku berusaha membuat ridho untuk memperjuangkan cintanya. Tapi aku sendiri? Heu." rizki terdengar terkekeh pelan disebrang sana, namun lesty tau bahwa kekehan pemuda itu hanyalah sandiwaranya saja.
"maafin aku ya," ucap rizki lagi. Ia menundukkan kepalanya dengan lemah, jika boleh rizki sebenarnya ingin menangis. Ia juga ingin menangis seperti yang dilakukan oleh gadis yang ia cintai, karena semua alasan tangisan Lesty tak lain adalah dirinya sendiri.
Ia kembali teringat bagaimana ia dan lesty membuat semua rencana ini. Rencana dimana ia ingin menyadarkan ridho untuk memperjuangkan cintanya. namun siapa sangka rencana itu justeru berubah menjadi boomerang untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanficKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...