"nahh udah ngerti kan?" tanya ridho menatap putri yang tengah mengotak atik ponselnya.
"hmm putri boleh coba telpon gak kak?" tanya putri melirik ke arah ridho.
"coba aja." suruh ridho menganggukkan kepalanya.
Putri mulai menggerakan jarinya diatas layar persegi panjang itu, namun seketika ia menghentikan gerakan tangannya dan mentap ridho dengan tatapan bingung.
"kok udah ada nama kak ridho?" tanya putri menunjukkan layar ponselnya pada ridho. Ridho hanya menjawab pertanyaan putri dengan mengangkat kedua bahunya tanpa melirik ke putri sama sekali.
Putri dengan polosnya menekan nomer ridho dan seketika itu juga ponsel yang berada dalam tangan ridho menyala.
"nah masuk kan." kini giliran ridho yang menunjukkan ponselnya pada putri. Dan bisa ridho lihat bagaimana senyuman putri yang mengenbang begitu lebarnya.
"wahh bisa ya kak." ujar putri dengan nada girangnya. Tanpa sadar ridho menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis.
Cekrekk..
Ridho terperanjat kaget saat mendengar suara kamera dari ponsel putri, ia segera menghilangkan senyumannya dan menatap putri dengan gaharnya.
"kak idho jangan marah ya, putri simpen buat kenang-kenangan." ucap putri tersenyum lembut. Dan teebukti senyuman manis putri itu mampu meredamkan emosi ridho, karna pemuda itu hanya memasang wajah kakunya sebari menggeleng kesal.
"serah deh put." jawab ridho akhirnya pasrah saja. "oh ya, mulai besok kamu belajar ya. Dan nanti sore ikut aku buat belanja perlengkapan kamu." jelas ridho yang terlihat mulai bangkit dari posisi duduknya.
"dan gak usah masak hari ini. Kita makan diluar." lanjut ridho sebelum ia meninggalkan putri seorang diri.
Setelah ridho pergi, putri kembali duduk atas karpet. Ia pun kembali mengotak atik ponsel baru nya itu. Dan perlahan-lahan putri pun mulai menyukai ponsel yang diberikan oleh bunda iyeth itu. Bahkan ridho juga sempag mendownload kan putri sebuah game yang bisa di mainkan oleh putri ketika ia sedang bosan atau sendiri.
"oh iya aku kan belum punya nomer kak iki." ucap putri pada dirinya sendiri. Ia pun segera berdiri dari tempat duduknya dan mengetuk pintu kamar ridho.
"kak idho." panggil putri lembut.
"masuk.!" teriak ridho dari dalam kamar.
Perlahan-lahan putri mulai membuka pintu kamar ridho dan dapat dilihatnya ridho tengah memegang gitar kesayangannya."kenapa?" tanya ridho dingin.
"emm. Anu, putri mau minta nomer kak iki boleh?" tanya putri ragu-ragu.
Ridho mendengus kesal saat mendengar gadis polos itu meminta nomer rizki."ambil aja di HP gw." titah ridho menunjuk ponselnya dengan menggunakan dagunya.
"apa boleh kak?" tanya putri terlihat ragu untuk mengambil ponsel ridho.
"ambil aja." jawab ridho lagi.
Akhirnya putri meraih ponsel ridho yang diletakkan diatas meja. Ia mendekat ke arah pemuda tampan itu dan memberikan ponselnya..
"kak idho yang carikan ya. Putri gak enak." ujar putri menyodorkan ponsel ridho. Namun pemuda itu tak melirik putri sama sekali, ia terlalu sibuk dengan gitar kesayangannya..
"buka aja lah." titah ridho lagi.
"tapi kak."
"aduuhh putri, buka aja.!!" ujar ridho menaikkan nada bicaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanfictionKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...