Warning : bagi yang punya asma,jantung,atau iri hati lebih baik jangan kesini ya. Cerita ini bisa bkin kalian ilfeel dan menguras emosi. Wkwkw apalagi alarunya emang disitu2 aja. 😂😂😂
Yang masih setia dan sehat2 sok mangga di baca. Dan jangan lupa tinggalkan vote dan coment kalian
👇👇👇👇👇👇
Perjalanan menuju jakarta siang itu terasa begitu mencekam untuk putri. Bagaimana tidak? dari awal pesawat akan lepas landas lesty sudah mengancam putri untuk tetap duduk di sampingnya dan tidak bertukar tempat dengan siapapun juga. Sedang di sisi lain sedari tadi rizki terus memohon pada nya untuk bertukar tempat sementara waktu.
"kak siapa tau kak iki mau jelasin semuanya." ucap putri dengan nada lemah lembut. Namun berbalik dengan lesty yang justeru sengaja berteriak saat menjawab ucapan putri.
"gak perlu ada yang di jelasin, kakak muak dek. Dan jangan sampe kaka makin ilfeel ya sama dia."
Seakan tak memperdulikan rekan rekannya yang lain lesty benar-benar menyindir rizki dengan begitu pedas.
Pemuda itu terlihat menelan ludahnya dengan susah payah dan terus menatap lesty dengan wajah memelasnya."udah gak usah liatin dia dek." ujar lesty menggeleng keras pada putri.
Akhirnya mau tak mau gadis itu pun menurut saja. Ia tidak mau membuat lesty semakin marah walau pun ia tau kemarahan lesty bukan tertuju padanya.
Dan sisa perjalanan mereka pun dilalui dengan tidur karna lesty sendiri sepertinya sedang malas untuk mengobrol dengan siapapun itu.
Hingga akhirnya para rombongan pun tiba di bandara soekarno hatta, dan saat ini mereka semua pun sedang menunggu jemputan masing-masing."dek tunggu.!" rizki mencekal tangan lesty yang baru saja hendak pergi dari ruang tunggu karna rupanya jemputannya sudah datang.
"apaa sih?" tanya lesty dengan nada pelan. Ia tidak mungkin marah-marah disini karena bagaimana pun ia adalah seorang public pigure dan kehadirannya selalu menjadi sorotan masyarakat luas.
"lepasin ki." titah lesty berusa melepaskan cengkraman tangan rizki.
"engga sebelum kita bicara." tolak rizki dengan wajah memelasnya. Ia masih belum terima dan tidak mau berpisah dengan lesty apalagi penyebab nya hanyalah masalah spele."mau bicara apa lagi sih? Kan semua udah aku jelasin." geram lesty mendelik sebal.
"ya udah aku akan terus tahan tangan kamu." jawab rizki dengan keras kepalanya. Ia tidak akan mundur, karna ia masih ingin bersama dengan lesty.
"oke aku cuma punya waktu sebentar, jadi silahkan." suruh lesty yang pada akhirnya mengalah.
Sejenak rizki memperhatikan ke sekeliling mereka dan tidak mungkin rizki membicarakan soal pribadi mereka di depan umum seperti ini.
"engga disini dek, ayoo ikut." ajak rizki yang seenaknya saja menarik tangan lesty.
"tunggu dulu." tahan lesty menghentikan langkahnya. Mau tak mau rizki menghentikan langkahnya dan memperhatikan lesty yang tengah menelpon seseorang yang rizki yakini adalah teh lisna.
"teh tunggu bentar ya, dede ada urusan dulu sama iki." ujar lesty menatap sebal pada rizki. Dan rasanya baru kali ini ia mendapat tatapan seperti itu dari seorang lesty.
"ayoo." ajak lesty yang rupanya telah selesai menelpon.
Rizki kembali membawa lesty menuju cafe yang cukup sepi. Dan setelah memesan minuman rizki kembali menarik tangan lesty.
"dek jangan kaya gini dong, aku gak mau putus sama kamu." mohon rizki melemahkan suaranya. Ada sirat kesedihan dimata pemuda itu yang membuat lesty tak tega juga dengan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanfictionKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...