6 bulan kemudian..
Putri menghempaskan tubuhnya dengan asal ke atas tempat tidurnya. Hari ini tubuhnya terasa sangat lelah, namun putri tak mengeluh karna hari ini hari yang sangat membahagiakan untuknya.
Hari ini putri isnari secara resmi telah menyandang nama besar keluarga anggada setelah ridho mengucapkan ijab qabulnya dengan lantang pagi tadi. Ia telah resmi menjadi isteri dari pemuda yang ia cintai itu, dan sungguh itulah kebahagiaan yang sangat besar untuk putri.
Cekrek..!
Putri segera menegakkan tubuhnya saat mendengan pintu kamar hotel nya di buka. Dan muncullah sosok pria yang baru beberapa jam ini telah resmi menjadi suaminya.
Ridho dengan senyuman dibibirnya berjalan menghampiri putri yang tengah menatap nya juga.
"lelah hmm?" tanya ridho yang telah berjongkok di depan putri dan menggengam tangan sang isteri.
"lumayan." jawab putri sebari menyentuh pipi ridho dengan telapak tangannya yang terasa dingin.
Ridho menikmati sentuhan isterinya itu dengan memejamkan matanya. Rasanya ia ingin berteriak untuk mengungkapkan rasa bahagia nya karna telah berhasil menyematkan nama anggada di belakang nama putri.
"gak nyangka ya, sekarang udah sah." ujar ridho kembali membuka matanya dan menatap putri yang hanya menganggukkan kepala.
"semoga stok kesabaran kamu masih banyak ya sayang, karna setelah ini kamu akan di uji oleh suami kamu ini." lanjut ridho lagi, dan kali ini putri terkekeh pelan mendengar ucapan sang suami.
"aku hanya berdoa semoga anak kita kelak gak kaya kamu ya kak, bisa stress aku kalo ngadepin dua orang macam kamu." canda putri di sela tawanya.
"oohh jadi sudah siap punya anak nih? Ya udah kita nyicil yuk." ucap ridho yang tiba-tiba berdiri di hadapan putri dan bersiap membuka jasnya.
"ahh ehh, maksud aku nanti." jawab putri dengan paniknya. Bahkan ia sudah ikut berdiri di hadapan ridho. Entah kenapa rasa gugup seketika putri rasakan saat mendengar ucapan ambigu dari ridho.
"kenapa? Yahh nyicil dikit lah." ridho menahan senyumnya saat melihat wajah pucat sang isteri. Ia justeru dengan isengnya menarik tangan putri hingga kini isterinya itu berada dalam dekapannya.
"kak, a-a-ku malu." bisik putri menundukkan kepalanya.
Rasanya ridho ingin tertawa kencang, namun melihat wajah memerah putri membuatnya tak tega. Ia tau ini adalah hal pertama untuk putri begitu juga dengan dirinya, ya walaupun ridho memang sedikit nakal karna sudah sedikit mempelajari hal itu melalui buku dan juga internet.
"kenapa harus malu? Kita sudah halal kan?" tanya ridho lembut. Ia meletakkan satu tangan putri di dada bidangnya sedang tangannya yang lain ia letakkan di pinggang ramping sang isteri.
"kaka tau kan kak ridho itu yang pertama dalam segala hal, jadi aku takut ngecewain kamu." ujar putri kembali menundukkan kepalanya. Ridho tersenyum simpul, ia pun kembali menaikkan wajah putri hingga kembali menatapnya.
"aku bersyukur karna aku lah lelaki yang mendapatkan kamu sayang, ini juga yang pertama untuk aku. Jadi ayoo kita sama-sama belajar ya." jawab ridho sebari menaik turunkan alisnya disaat ucapannya yang terakhir.
Putri harus sadar, ia adalah milik ridho sepenuhnya. Dan ketika suaminya itu telah meminta maka apa boleh putri menolak? Itu sama saja putri membuat dosa besar.
Sambil menggigit bibir dalamnya akhirnya putri menganggukkan kepalanya dengan malu-malu.Dengan gemasnya ridho kembali menaikkan wajah putri dengan jarinya. Dan perlahan tapi pasti ridho pun mulai memiringkan kepalanya, ia mengembangkan senyumannya saat melihat sang isteri yang sudah memejamkan matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanfictionKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...