Samsudin, ridho dan putri tengah menunggu para petani sayurannya yang tengah panen.
Banyak jenis sayuran yang tumbuh dengan sangat baik namun tentu saja di kebun yang di garap oleh ridho justru sayuran itu layu tak berbentuk.Bahkan ridho menatap miris pada sepetak kebun yang digarapnya selama dua bulan itu. Putri menggengam tangan ridho dan mengelusnya, berusaha memberikan semangat pada kekasihnya itu.
"jadi?" tanya samsudin menatap ridho yang tertunduk dengan lesunya.
Ia melirik ke arah tangan putri yang masih bergenggaman dengan tangan ridho. Ia pun mendekati keduanya dan memisahkan lengan putri dan juga ridho.
"jangan pegang-pegang belum sah." larang samsudin dengan wajah datarnya.
"lalu bagaimana? Lihat." samsudin menunjuk pada hasil kebun ridho dengan miris. Bahkan pria paruh baya itu pun terlihat menggelengkan kepalanya.
"saya sudah sampaikan ini pada putri, dan hari ini akan saya sampaikan juga sama kamu."
Samsudin menghampiri ridho ia menepuk bahu pemuda tampan itu dan menatap ridho dengan wajah seriusnya.
"seorang ayah itu akan menyerahkan putrinya pada pria yang pandai melindungi putri nya. Sekarang saya tanya apa kamu siap untuk melindungi anak saya?" tanya samsudin menaikkan kedua alisnya.
Dilihatnya ridho yang mengangguk lesu dan itu membuat samsudin berdecak kesal."lihat lah, menjawab itu saja kamu lesu sekali." komentar nya lagi.
Ridho seketika menaikkan wajahnya, dan ia bisa melihat bagaimana samsudin menatapnya dengan wajah penuh harapan. Dan itu sedikit membuat semangat ridho bangkit kembali."saya siap pak.!" jawab ridho akhirnya dengan lantang. Samsudin tersenyum kecil dan kembali ia pun mengeluarkan suaranya.
"seorang ayah juga ingin memberikan putrinya pada pria yang bertanggung jawab. Apa kamu siap bertanggung jawab sepenuh nya pada putri saya?" tanya samsudin lagi.
Dan kali ini tanpa keraguan ridho pun menjawab."saya siap pak, saya akan bertanggung jawab atas putri dalam hal materi,kebahagiaan dan kenyamanannya. Saya akan bertanggung jawab atas semua kebutuhan putri apapun itu." jawab ridho dengan nada lantangnya. Dan rasanya mata putri memanas saat mendengar jawaban ridho.
"satu pertanyaan lagi. Kenapa kamu mau menikahi putri saya?" tanya samsudin untuk pertanyaan nya yang terakhir.
Ridho sejenak terdiam, ia memandang sejenak putri yang terlihat juga penasaran dengan jawaban yang akan diberikan oleh ridho.
"saya ingin menghabiskan sisa hidup saya dengan wanita yang tulus mencintai saya, saya ingin putri yang menjadi penerang jalan saya jika saya menemukan jalan yang gelap. Dan saya ingin anak-anak saya memiliki ibu yang luar biasa sabar,luar biasa bijaksana,dan luar biasa baik hatinya. Dan yang terakhir saya ingin membahagiakannya, saya ingin ketika tua nanti kami akan tetap bergandeng tangan dan melihat bagaimana anak dan cucu kami tertawa bersama. Saya inginkan semua itu hanya dengan bersama Putri." jelas ridho dengan nada bergetarnya. Bahkan tanpa sadar mata ridho mulai memerah karna menahan tangisnya.
Samsudin menatap mata ridho dalam-dalam. Dan disana ia menemukan kejujuran dari semua ucapan nya.
Perlahan samsudin meraih tangan putri dan dengan bergetar samsudin menyerahkan tangan putri pada ridho."saya menyerahkan putri saya sama kamu." ujar samsudin menatap menatap putri yang telah menitikan air matanya.
"jangan sampai kamu melakukan kesalahan yang sama seperti saya. Saya harap semua ucapan mu itu benar-benar kamu lakukan. Putri berhak mendapat pria yang baik, dan saya rasa pria itu adalah kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanficKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...