Cinta Yang Kembali [Completed]

Cinta Yang Kembali 69

Play dulu lagu nya. 👆👆👆

Jika dua hari lalu putri merasa bahagia bertemu dengan seluruh sahabat dan orang-orang yang ia sayangi, berbeda lagi hari ini.

Pagi ini sebelum pergi ke kampus putri dikejutkan dengan kehadiran ridho di depan rumahnya. Awalnya putri ingin menyambut ridho dengan senyuman diwajahnya dan juga pelukan hangat. Namun ia kembali teringat dengan ucapan dedi hingga ia pun memasang wajah datarnya saat melihat kehadiran ridho di depan rumahnya.

"put tunggu dulu.!"

Ridho segera menahan pintu rumah putri saat gadis cantik itu dengan kasar membanting pintunya.

"put aku mohon.!"

Teriak ridho masih menahan pintu tersebut.
Putri merasa sudah tak memiliki tenaga lagi, dan akhirnya ia pun menyerah dan membiarkan ridho kembali membuka pintu rumahnya.

Gadis itu berdiri dengan kaku, sambil menundukkan kepalanya.

"put maafin aku. Aku bener-bener nyesel sama semua perbuatan aku sama kamu." ucap ridho dengan penyesalan yang sangat besar. Putri masih belum mau mangangkat wajahnya, ia masih memilih untuk menundukkan kepalanya.

Ridho semakin mendekati putri, di angkatnya wajah gadis cantik itu dengan jari telunjuknya.

"apa yang harus aku lakuin agar kamu mau maafin aku put?" tanya ridho menatap mata putri dengan tatapan sayunya.

"aku sudah maafin kaka." ucap putri pelan. Ridho menggelengkan kepalanya dengan tegas.

"jika kamu sudah memaafkan aku, kamu gak akan ninggalin aku put. Kamu akan kembali disisi aku." balas ridho dan beralih menggenggam tangan putri. Dan gadis itu bisa merasakan bagaimana kerasnya remasan ridho pada tangannya.

"apa kamu tau put? Aku hampir saja gila karna kamu meninggalkan aku. Aku seperti mayat sejak kamu memutuskan untuk pergi put." lirih ridho dengan sungguh-sungguh.

Ya, putri tau. Bahkan putri sangat tau. Karna walaupun putri pergi tapi tetap saja putri selalu mendapat informasi tentang ridho dari sang papah maupun lesty.

"apa yang harus aku lakuin put?" tanya ridho sekali lagi. Dan kali ini suaranya pun semakin melemah.
Bahkan ridho telah menjatuhkan tubuhnya ke atas lantai serta menundukkan kepalanya tepat di hadapan putri.

Putri terlonjak kaget, dan segera ia memundurkan tubuhnya.

"kak ridho jangan.!"

Larang putri saat pemuda itu hendak mencium kakinya.
Ridho mendongkakkan kepalanya, dan putri sungguh terkejut saat melihat tangisan ridho.
Baru kali ini putri melihat kondisi ridho yang menyedihkan seperti ini. Dan putri lebih suka melihat sikap dingin dan cuek ridho dibanding dengan sikap lemah pemuda tampan itu.

"jangan kaya gini kak." putri mengangkat tubuh ridho. Ia menyentuh lengan pemuda itu dengan sedikit gemetaran.

"kaka gak perlu melakukan ini semua kak." ujar putri menghapus air mata ridho dengan tangannya. Dan perlakuan putri saat ini justeru membuat ridho semakin merasa bersalah.

"putri sungguh sudah memaafkan kakak." lanjut putri lagi. Namun sejenak putri kembali menatap lantai rumahnya dengan tatapan sendunya.

"tapi setiap putri lihat kaka, putri selalu terbayang dengan ucapan-ucapan kasar kaka dan juga perlakuan kaka yang kasar sama putri." putri menghembuskan nafas beratnya sejenak sebelum melanjutkan ucapanya. "maka dari itu putri memilih pergi dari jakarta." lanjut putri lagi dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Kali ini ridho menundukkan kepalanya, dan ia cukup sadar bahwa ia memang sudah banyak menyakiti putri.

"aku sayang sama kamu, dan aku ingin kamu kembali sama aku put." bisik ridho dengan suara yang amat pelan.