Dan hari itu pun tiba, dimana putri harus tinggal sementara waktu di asrama yang telah di sediakan oleh sang empunya acara besar tersebut.
Di satu rumah yang cukup besar terdapat pula 30 orang lainnya yang memiliki nasib yang baik seperti putri, mereka semua di pertemukan dan akan tinggal bersama-sama selama ajang itu berlangsung.
Putri yang sudah mendapatkan kamarnya serta telah membereskan barang-barangnya bergegas menuju ruang tengah. Disana sudah terlihat banyak para peserta yang mulai berkenalan satu sama lainnya.
"hey sini." putri mengalihkan tatapannya pada gadis cantik yang tengah melambaikan tangannya pada putri.
Dengan langkah pelan putri menghampiri sosok gadis yang lebih tua dari nya itu."nama kamu siapa?" tanya sang gadis cantik yang mengenakan hijab tersebut.
Putri tersenyum tulus serta ikut duduk di atas lantai bersama dengan para peserta lainnya."nama aku putri." jawab nya dengan senyuman ramahnya. Putri menatap satu persatu orang-orang yang ada di tempat itu.
"aku ega." gadis yang memanggil putri itu mengulurkan tangannya serta menyebutkan namanya.
"aku rani." kali ini gadis yang berada di samping ega pun ikut mengulurkan tangannya serta menyebut kan namanya.
Ada sekitar lima orang yang baru saja putri kenali, mereka adalah ega, rani, teguh, rafli dan juga weni.
Mereka berlima tentu nya lebih dewasa dari putri, dan bisa di bilang putri lah yang paling kecil diantara mereka semua.Setelah menghabiskan waktu untuk berkenalan seluruh peserta pun memulai berlatih karena besok malam mereka akan mulai bertarung diatas panggung megah yang akan membuat mereka dikenali oleh banyak orang di indonesia.
Dan bagi putri ini adalah salah satu kesempatan yang sangat menyenangkan. Ia bisa bertemu dengan banyak orang serta menambah daftar temannya yang bisa dibilang baru sedikit.
Namun walau pun putri memiliki banyak teman ditempat itu tetap saja putri sudah merindukan ridho. Padahal keduanya baru saja beberapa jam lalu berpisah. Biasanya walau pun mereka berpisah ridho tetap saja menghubungi putri melalui aplikasi chatting setiap waktunya, tapi di tempat ini putri dan yang lain tidak diperkenankan memegang ponsel setiap saat. Jadilah putri begitu merindukan sosok pemuda tampan itu.
Kak idho udah makan belum ya?
Apa kak idho kangen juga sama aku?
Itulah pertanyaan yang selalu saja mengganggu putri. Tapi ia tetap harus bersemangat, karena dari tempat itulah putri harus berjuang untuk mengubah nasib keluarganya.
Ia sudah bertekad jika dia menang putri akan membalas semua kebaikan ridho dan tentu nya membawa kedua adiknya pergi dari sang ayah.Sedang di tempat lain, ridho terlihat sedang uring-uringan. Bahkan beberapa orang pun jadi sasaran kemarahannya. Seperti hal nya salah seorang floor director yang tak sengaja menabrak ridho saat pemuda itu hendak turun ke backstage.
"lo punya mata gak sih?!" tanya ridho saat sang FD bukannya meminta maaf malah justeru berlalu begitu saja.
Dan barulah ketika ditegur oleh ridho ia berhenti dan meminta maaf pada ridho."sorry dho gw gak sengaja." ucap nya dengan nada pelan.
"kalo emang gak sengaja kenapa gak dari tadi minta maaf nya? Kenapa nunggu harus gw marah dulu?!" tanya ridho lagi. Suara ridho yang cukup tinggi mengundang perhatian crew lainnya serta bunda qaliesa, rizki dan juga lesty yang kebetulan memiliki satu project dengannya.
"apa sih dho?" bunda langsung menghampiri ridho serta menarik tangan pemuda tampan itu.
"ini nih bun, gak ada sopan-sopannya." keluh ridho sambil menunjuk wajah sang FD dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanfictionKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...