"aku gak sangka kamu punya suara yang merdu put." ucap rizki penuh kebanggaan pada putri.
"iya put, kamu harus banyak belajar dan mengasah suara kamu. Bunda yakin kamu akan jadi penyanyi besar nantinya."ucap bunda iyeth terlihat sangat antusias. Ia benar-benar terpesona dengan suara emas dari gadis belia ini.
"nggak mungkin bunda, putri ini hanya gadis kampung. Putri tidak pernah ada pikiran untuk menjadi artis." jawab putri yang justeru terlihat tidak begitu yakin dengan kemampuannya sendiri.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa putri sudah tertarik dengan menyanyi sedari ia kecil, namun sika pemalu putri seolah membuat suara emasnya tersembunyi dari banyak orang. Dan entah lah bagaimana bisa putri memperdengarkan suaranya kepada orang lain hari ini.
"nggak boleh kaya gitu. Kita tidak tau masa depan seseorang put, pokoknya rizki," bunda iyeth sejenak menatap rizki yang juga langsung mengalihkan tatapan nya dari putri pada bunda iyeth. "kamu harus ajak putri setiap jum'at ke rumah bunda." titah bunda iyeth tegas.
Rizki terlihat tersenyum lebar serta mengangkat ibu jarinya ke udara.
"siap laksanakan bunda."
"bagus.! Putri kamu harus datang ya." tegas bunda iyeth lagi. Setelah putri menganggukkan kepalanya barulah bunda iyeth pergi meninggalkan ruangan tersebut.
"kak iki." panggil putri dengan suara lembutnya.
"hemmm?"
"apa den ridho akan ijinin putri ?" tanya putri yang masih terlihat ragu.
"kamu tenang aja, kan ada kak iki." rizki merangkul pundak putri sambil menaik turunkan alisnya.
"jangan mikirin ridho, pikirin aja kak iki yah." goda rizki semakin mempererat rangkulannya.
Lagi-lagi putri tak kuasa menahan rasa malu nya ketika mendapat godaan dari rizki, bahkan semburat warna merah terlihat mulai menghiasi pipinya.
"kak iki kebanyakan gombal. Mual putri kak." jawab putri memberi tampang seolah ingin muntah.
"ya ampun put, anak kita udah berapa bulan?" tanya rizki sambil menempelkan tangannya diatas perut datar putri.
Gadis itu terkejut dan merasa geli dibagian perut nya yang disentuh oleh rizki.
"kak iki ih.." protes putri menepis tangan pemuda itu dari perutnya.
Rizki tertawa lebar saat melihat wajah putri yang sedang kesal. "jangan cemberut gitu, Jelek." ledek rizki lagi.
"biarin, biar putri jelek tapi kan kak idho suka ehh salah. Maksudnya kak iki heheh." ucap putri sebari cengengesan. Rizki hanya tersenyum geli melihat tingkah gadis yang baru menginjak usia remaja itu.
"ya udah yuk susul ridho sebelum dia ngamuk sama kita." rizki segera meraih tangan kanan putri serta digenggamnya. Rizki dan putri segera menuju ke mobil dimana ridho yang sudah menunggu mereka.
"jadi kita mau kemana tuan dan nyonya?" tanya ridho menunjukkan wajah kesal. Dengan wajah yang cemberut ridho mulai menyalakan mesin mobilnya dan melajukan mobil keluar dari area parkiran.
"kita mall ya dho, belanja bulanan dan perlengkapan lainnya." ucap rizki ditengah-tengah jalan sebari melirik ke arah saudara kembarnya. Ridho hanya menganggukkan kepalanya, walau wajahnya masih terlihat sangat kesal.
Keheningan pun terjadi di dalam mobil mewah itu, ketiganya seakan asyik dengan pemikiran dan duanianya masing-masing.
Ridho yang terlihat sangat serius mengendarai mobil, putri yang terlihat melamun di jok belakang dan rizki yang justeru terlihat tersenyum seorang diri sambil memainkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanfictionKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...