Putri dan bunda qaliesa memasuki rumah bersamaan, mereka tak menemukan seorang pun di ruang tamu. Keduanya hanya menggelengkan kepala secara bersamaan, karena mereka tidak tau kemana perginya ketiga orang yang tadi mereka tinggalkan begitu saja.
"bunda buatkan susu hangat ya?" tawar bunda mengelus rambut hitam putri. Gadis belia itu dengan cepat menggelengkan kepalanya dan menggenggam tangan bunda qaliesa.
"engga usah bun, putri mau ke kamar aja ya. Putri capek." pamit putri sopan. Wania paruh baya itu hanya mengangukkan kepalanya sambil tersenyum tulus.
"kamu harus ingat ya, bunda akan selalu ada untuk kamu." ucap bunda qaliesa sebelum putri pergi. Gadis cantik itu hanya menganggukkan kepalanya serta berusaha tersenyum.
Setelah putri pergi, bunda qaliesa memutuskan untuk mencari si kembar. Dan sepertinya ia sangat tau dimana keberadaan kedua pemuda itu, karena tak perlu mencari lama bunda mendapati mereka tengah di kolam renang bersama dengan si cantik lesty.
"ki,dho,de." panggil bunda dari tempat berdirinya saat ini. Ketiga nya serentak menatap bersamaan kearah bunda qaliesa.
"bunda dari mana? Terus putri dimana bun?" tanya lesty yang segera berlari kecil ke arah bunda qaliesa.
"tadi bunda ajak putri jalan. Sekarang dia dikamarnya, katanya dia capek." jelas nya dengan senyuman ramahnya. Wajah lesty terlihat murung, karena ia sebenarnya sangat ingin bertemu dengan putri lagi.
"yah, padahal dede mau ketemu sama dia loh bun." ujar lesty memanyunkan bibirnya. Bunda qaliesa sangat gemas dengan tingkah gadis remaja ini bahkan dengan gerakan cepat bunda mengacak-acak rambut lesty.
"jangan digaggu, dia lagi gak enak badan." jawaban bunda qaliesa sontak membuat rizki dan ridho juga ikut menatap nya.
"putri sakit bun?" tanya rizki yang entah sejak kapan sudah ada di sisi lesty.
"engga, dia cuma capek."
"ya udah bunda juga pamit ya, kamu mau pulang kapan de?" bunda qaliesa kembali menatap lesty. Gadis cantik tersebut sejenak melirik ke arah jam tangan yang dikenakannya.
"sekarang aja deh bun, udah malem juga." jawab lesty yang kembali menatap bunda qaliesa.
"aku antar ya?" tawar rizki cepat.
"engga usah lah 'a. Dede pulang sendiri aja, bawa mobil sendiri kan." tolak lesty lembut. Bisa ia lihat rizki yang memanyunkan bibirnya karena tawarannya di tolak oleh gadis cantik itu.
"dede pulang dulu ya 'a." pamit lesty tersenyum manis. Ia meraih telapak tangan rizki dan menciumnya dengan rasa hormat.
"kamu hati-hati ya de. Nanti telepon aku kalau udah sampe rumah." pesan rizki akhirnya ikut tersenyum. Lesty menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Gadis belia itu pun mulai melangkahkan kakinya bersama bunda qaliesa menuju ruang tengah. Lesty mengambil tas hitamnya yang ia letakkan di sofa begitu juga dengan bunda qaliesa.
"kita pulang ya ki." pamit bunda menatap rizki.
"dho bunda pulang dulu ya." teriak bunda saat melihat ridho yang juga baru masuk melalui pintu kaca.
"oke bun, hati-hati ya. Dede juga." pesan ridho pada kedua wanita beda usia itu.
Rizki sengaja mengantarkan lesty dan juga bunda qaliesa menuju garasi, sedang ridho memutuskan untuk melihat kondisi putri.
Ia tidak tau apa saja yang sudah terjadi dengan gadis itu, karena putri pergi begitu saja tanpa pamit padanya ataupun rizki.
Tok tok tok..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanfictionKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...