Cinta Yang Kembali 16

3.4K 184 14
                                    

Bunda iyeth sangat bahagia karena putri menerima tawaran nya. Ia langsung memeluk tubuh gadis mungil tersebut.

"nah gitu dong, ridho aja sampe dukung kamu tuh." ucap bunda iyeth mengerling jail ke arah ridho yang seketika memasang wajah kakunya.

Putri pun tak kuasa menahan kekehannya saat melihat wajah kaku ridho yang menurutnya sangat lucu. Namun ketika ridho mendelik tajam padanya putri buru-buru menutup mulutnya untuk menutupi kekehannya.

"hahah, ridho jangan galak-galak sama anak bunda ya." omel bunda iyeth sambil bergurau.

Putri yang mendengar bunda iyeth menyebutnya sebagai putri seketika menjadi terharu. Bahkan mata putri mulai memanas karena ingin menangis.

Bunda iyeth yang menyadari perubahan wajah putri sesegera mungkin menangkup wajah gadis kecil tersebut.

"ada apa put? Apa bunda buat kamu sedih?" tanya bunda iyeth takut telah menyakiti putri tanpa sengaja. Namun untunglah gadis belia tersebut menggelengkan kepalanya sambil menyeka air matanya.

"engga bunda." jawab putri berusaha tersenyum walau sangat jelas bahwa itu adalah senyuman yang dipaksakan oleh putri.

"ada apa hmm.?" tanya bunda iyeth mengelus kedua pipi putri.

Putri menundukkan kepalanya, ia sudah tak bisa menahan rasa sedihnya.
Ia sangat sedih setiap kali merasakan kasih sayang yang tulus dari wanita yang menganggapnya anak sendiri seperti halnya bunda qaliesa dan juga bunda iyeth.

Putri menyeka air matanya dengan cepat-cepat. Tanpa sadar putri memeluk tubuh bunda iyeth dengan sangat kencang dan kembali menumpahkan air matanya dalam dekapan wanita paruh baya itu.

Tak ada yang membuka suaranya, semua seakan memberikan waktu untuk putri mencurahkan isi hatinya melalui tangisan.
Bahkan bunda iyeth hanya mampu mengelus punggung gadis belia tersebut yang terasa bergetar hebat.

"putri rindu mamak." ucap putri yang terdengar sangat memilukan hati.

Bunda iyeth tanpa sadar menitikan air matanya saat mendengar keluh kesah putri yang sepertinya sangat merindukan sang ibu.
Ia terus mengelus rambut putri dan mendaratkan sebuah kecupan hangat di puncak kepala putri.

"sabar ya nak." hibur bunda iyeth berusaha menenangkan tangisan putri.
Putri terlihat sesegukan dalam dekapan bunda iyeth. Rizki yang melihat hal itu dengan segera mengambil botol ari mineral dan memberikannya pada putri.

Gadis belia itu tak merespon sama sekali, ia masih memilih memeluk bunda iyeth dan menengelamkan wajahnya di dalam dada bunda iyeth.
Bunda iyeth mengambil air mineral dari tangan rizki dan membuka tutup botolnya, ia merapihkan rambut putri yang sedikit berantakan dan mengelap air mata gadis cantik itu.

"minum dulu ya." suruh bunda iyeth dengan lembutnya.

Dengan nafas yang tersegal-segal putri menerima air mineral tersebut dan meminumnya pelan-pelan.

Setelah merasa sedikit kesesakannya hilang barulah putri berani menatap bunda iyeth..

"maafin putri ya bunda." ucap putri menundukkan kepalanya.
Bunda iyeth seketika terkekeh pelan melihat kepolosan gadis belia ini hingga tanpa sadar bunda iyeth mencubit hidung putri.

"kamu jadi anak bunda ya mulai hari ini?" tawar bunda iyeth dengan senyuman diwajahnya.

Putri sangat terkejut dengan tawaran wanita paruh baya itu, iapun menatap bunda iyeth dengan tatapan tak percayanya..

"maksud bunda?"

"ya, kamu jadi anak bunda. Mau kan?" tanya bunda iyeth mengulang tawarannya.

Putri terlihat mengerajap-ngerjapkan matanya dengan lucu, bahkan ridho yang mencuri-curi pandang pada putri merasa sangat gemas melihat tingkah gadis cantik itu.

Cinta Yang Kembali [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang