Cinta Yang Kembali 38

3.2K 253 27
                                    

Bunda qaliesha dan rizki segera berdiri dari tempat duduk mereka dan menghampiri ridho yang baru saja memasuki rumah.

“apa putri sudah di temukan dho?” tanya bunda qaliesa dengan penuh harap. Ridho dengan memasang wajah kakunya hanya menganggukkan kepalanya.

“terus dia dimana sekarang ?” tanya bunda qaliesa lagi. Bahkan ia melirik ke arah belakang punggung ridho untuk mencari keberadaan putri.

“putri gak ikut ridho pulang bun.” Jawab ridho yang akhirnya menatap rizki, dan seolah ingin mengatakan bahwa putri tidak mau bertemu dengan rizki. Bunda dan rizki sangat mengerti dengan maksud ridho hingga bunda qaliesa pun tak banyak bertanya lagi.

“apa boleh gw ketemu sama dia dho?’ tanya rizki dengan nada lemahnya.

“dia masih belum mau ketemu sama lo, tapi gw udah sampaikan permohonan maaf atas nama lo.” Jelas ridho menatap datar wajah sang kembaran.
Rizki terlihat menundukkan kepalanya, dan tentu saja hal itu membuat ridho tak tega juga melihat kondisi sang saudara. Bagaimana pun kesalahan yang sudah di perbuat oleh rizki namun ridho tidak akan bisa marah pada kembarannya itu terlalu lama.

“lo tenang aja, dia udah di tempat yang aman. Sekarang lebih baik lo pulihin kondisi lo itu.” Suruh ridho dengan sambil menepuk bahu rizki.

Dan setidaknya tindakan ridho itu membuat rizki bisa bernafas lega karena ia tau ridho sudah tidak marah lagi kepadanya.
Namun baru saja ia hendak menjawab ucapan ridho, namun ridho sudah lebih dulu melangkah menuju kamarnya.

Bunda qaliesa segera mengelus punggung rizki dan memberikan senyuman kepada pemuda tampan itu.

“setidaknya kita tau semua sudah baiik-baik saja.” Ucap bunda qaliesa dengan senyuman lebarnya. Rizki akhirnya tersenyum juga sambil menganggukkan kepalanya.

“ya sudah karena ridho sudah pulang, bunda juga pamit ya ki. Kalian jaga kesehatan.” Pesan bunda qaliesa yang sudah bersiap mengambil tasnya.

Rizki hanya memperhatikan wanita paruh baya itu yang mulai meninggalkan rumahnya. Dan setelah kepergian bunda entah mengapa rizki jadi merindukan sosok putri. Ia merindukan sosok gadis yang biasa nya akan duduk di atas karpet sambil menonton TV di jam ini, ia merindukan sosok yang sering menawarkannya minuman hangat sebelum ia beranjak tidur.

Rizki tersenyum miris, ia kembali terasadar bahwa semua ini dikarenakan dirinya. Semua kondisi berantakan ini adalah karena ulah bodohnya. Dan ini lah yang harus di terima oleh rizki, merasa kehilangan orang yang luar biasa baik kepadanya.
Sedang dikamarnya, ridho segera mengeluarkan ponselnya. Entah kenapa ia sudah merindukan sosok putri padahal baru beberapa jam lalu keduanya berpisah.

Ridho pun akhirnya melakukan video call dengan putri, dan tentu saja gadis cantik itu segera mengangkatnya.

“hay.” Sapa ridho dengan senyuman canggungnya. Rasa ia sangat jarang sekali tersenyum jadi terasa begitu kaku.

“hay kak idho.” Berbeda dengan putri yang begitu bersemangat ketika mengangkat telepon dari pemuda itu. Putri tersenyum sangat lebar hingga membuat lesung pipi nya terlihat.

“belum tidur put?” tanya ridho yang sudah membaringkan tubuhnya diatas kasur. Bisa ridho lihat putri menggelengkan kepalanya, dan tiba-tiba saja layar nya memunculkan beberapa jenis makanan yang dimasak oleh putri.

“kak idho pulangnyakecepetan, masakan putri gak ada yang makan kak.” Ujar putri kembali membalikan kamera ke arahnya. Bisa putri liht ridho yang tersenyum sambil menggelegkan kepalanya.

“lagi kamu masak banyak banget itu heh?” tanya ridho lagi. Putri terkekeh pelan dan kembali memamerkan gigi gigi putihnya.

“abisnya putri gak bisa tidur kak, ya udah masak aja.” Jawab putri lagi.

Cinta Yang Kembali [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang