“udah malem ayoo pulang.” Ajak ridho yang sudah berdiri dari posisi duduknya. Putri pun segera berdiri dan mengikuti langkah ridho yang kembali menuju parkiran mobilnya.
Sepanjang perjalanan kerumah keduanya masih saja terdiam membisu, hanya suara musik yang berasal dari radio lah yang menemani perjalanan mereka sampai rumah.
Setibanya dirumah ridho segera melepas seatbealt-nya, ketika ia hendak menyuruh putri untuk turun ia mengurungkan niatnya saat melihat gadis polos itu telah terlelap dengan tenangnya.Ridho merasa tak tega jika harus membangunkan putri, ia pun memutuskan untuk menggendong saja tubuh putri.
Ridho tersenyum kecil saat melihat putri yang menggeliat kecil dalam gendongannya, sungguh gadis ini benar-benar sangat menggemaskan untuk ridho.Ia membawa putri masuk kedalam kamarnya, dan ini adalah kali pertamanya ridho memasuki kamar putri. Ketika ia membuka pintu aroma khas putri seketika meruak dalam kamar itu, dan ridho sangat menyukai aroma gadis polos ini. Aroma minyak telon yang memang selalu putri gunakan.
Saat pertama kali mencium aroma tubuh putri yang menggunakan minyak telon ridho memang sempat berkomentar pedas pada putri, namun dengan kepolosanya gadis itu hanya menjawab. “den, kalo putri gak pake minyak telon. Putri gampang masuk angin.”
Ridho menggeleng gemas serta tersenyum lebar saat mengingat bagaimana jawaban putri saat itu. Dan semenjak saat itu ridho sudah tidak terlalu heran lagi ketika mencium bau minyak telon dari tubuh putri. Atau bisa dibilang ia bahkan mulai menyukai aroma gadis belia ini.
Memang ridho sudah gila, ia benar-benar gila jika mengingat bagaimana ia bisa menyukai gadis seperti putri. Padahal jika dibilang begitu banyak wanita di luar sana yang mengejar-ngejarnya. dan yang jelas mereka lebih seumuran dengan ridho dan juga mungkin bisa dikatakan lebih sepadan dalam status sosialnya.
Tapi siapapun tidak bisa memilih kepada siapa hatinya akan diberikan, semua itu datang begitu saja dan itu lah yang dirasakan oleh ridho.
Perasaannya semakin hari justeru semakin besar pada putri. Ia bahkan rasanya sudah tidak bisa memandang perasaan itu lebih lama lagi. Ia tidak bisa melihat putri bersama dengan rizki, ia sama sekali tidak rela jika putri dan rizki tetap menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih.
***
Putri terbangun dalam tidur nyenyaknya, ia menggeliat pelan dan saat mengingat sesuatu putri segera membuka matanya dan bangkit dengan cepat dari posisi tidurnya.
“loh kok aku ada disini ? perasaan semalem aku....” putri kembali mengingat dimana posisi ia terakhir berada. “aduuhhh apa kak idho yang angkat aku kemari ?” gumam putri menepuk jidatnya sendiri.
Ia sungguh merasa tak enak hati pada ridho, putri merasa sudah banyak menyusahkan ridho kemarin dan ditambahkan lagi pemuda itu sepertinya harus mengangkat nya hingga sampai kekamar.
Putri dengan cepatnya melompat dari atas tempat tidurnya, ia menuju kamar mandi yang ada disamping kamarnya. Ia hanya menyikat gigi nya serta mencuci muka karena putri akan mand setelah selesai memasak pagi.
Namun saat melangkah menuju dapur, putri mendengar kegaduhan yang berasal dari tempat favoritnya itu. Ia semakin mempercepat langkahnya karena penasaran dengan kegaduhan itu.
Putri membuka mulutnya tak percaya saat melihat sosok ridho yang tengah memasak di dapur, pemuda itu terlihat begitu kerepotan dan juga berantakan.“kak ridho.” Sapa putri berlari kecil menghampiri sosok ridho yang tengah memegang sendok penggorengan serta tutup panci.
“awas put awas.!!” Teriak ridho menyuruh putri untuk mundur. Putri menyerngitkan dahinya dan ketika melihat isi penggorengan barulah putri mengerti. Rupanya ridho tengah menggoreng ikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanfictionKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...