"mbak lesty kapan datang?" akhirnya setelah cukup lama dalam keheningan putri mulai membuka suaranya.
Ia segera berdiri dan menghampiri sosok lesty yang masih menatap rizki dengan tatapan khawatir."apa a iki juga sakit?" tanya lesty mulai melangkah mendekati sosok rizki yang masih terbaring lemah.
"iya mbak." jawab putri seadanya.
Ia perlahan-lahan mulai melangkah mundur dan keluar dari kamar rizki.
Entah mengapa ia merasa orang yang tidak pantas berada diruangan itu, karena lesty lah wanita yang pantas menjaga rizki.Sambil menundukkan kepalanya putri kembali melangkah menuju ruang makan, namun belum sempat ia tiba di ruang makan suara bel rumah seketika membuatnya berbalik menuju pintu utama.
Putri membukakkan pintu dan dilihatnya seorang pria tua dengan pakaian dokter yang sedang berdiri dihadpaannya.
"pasti ka idho yang nelpon dokter ini." Bisik hati putri.
"selamat siang, saya dokter pribadi rizki ridho. Tadi ridho telpon saya dan menyuruh saya kemari." jelas sang dokter dengan santainya.
"iya dok, mari silahkan masuk." putri menggeser sedikit tubuhnya dan memberikan jalan untuk sang dokter masuk.
Putri mengarahkan sang dokter menuju kamar rizki dimana pemuda itu masih terbaring lemah dengan lesty yang tengah mengompres kening nya.
"permisi biar saya periksa dia dulu." ucap sang dokter yang seketika membuat lesty berdiri dari tempat duduknya dan membiarkan sang dokter menjalankan tugasnya.
Setelah mengecek rizki dengan berbagai alat yang ia bawa. Sang dokter kembali menatap lesty dan putri yang berdiri bersampingan dengan wajah khawatir.
"dimana ridho ? Saya juga harus mengecek dia." tanya sang dokter.
Dan seketika itu juga lesty baru teringat bahwa ia masih meninggalkan ridho di meja makan dengan kondisi tak sadarkan diri. Sedang putri yang belum mengerti dengan ucapan sang dokter hanya menatap bingung pada lesty yang tiba-tiba lari begitu saja.
Sejenak ia menatap rizki, dan setelah itu ia pun bergegas mengikuti lesty dan dokter yang sudah lebih dulu pergi keluar dari kamar rizki.
Putri bisa melihat bagaimana sang dokter dan lesty yang membantu ridho berjalan menuju ruang tamu.
"kak idho kenapa mbak?" tanya putri dengan wajah paniknya. Lesty yang sudah selesai membaringkan ridho di sofa kembali menegakkan tubuhnya dan menatap putri.
"mereka berdua itu kembar put. Jadi jika salah seorang dari mereka sakit, maka satu nya lagi pun akan sakit." jelas lesty berusaha mengatur nafasnya.
"bisa kalian tebus obat ini? Dan langsung berikan pada mereka. Kalau sampai besok pagi kondisi nya belum membaik lebih baik bawa mereka kerumah sakit untuk di rawat." intruksi sang dokter sebari menyerahkan secarik kertas.
Putri menerima kertas tersebut dan mengangguk patuh atas ucapan sang dokter."baiklah kalau begitu saya permisi dulu." pamit sang dokter yang sudah mulai meraih tas tangannya.
Putri yang melihat sang dokter hendak pergi seketika menghentikannya.
"dokter tunggu sebentar.!" pekik putri membuat sang dokter menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap putri.
Dilihatnya gadis cantik itu berlari kecil ke arah belakang, dan dengan sabar sang dokter pun menunggu sampai putri kembali.Lesty mengkerutkan dahinya saat melihat sosok putri keluar dari arah belakang, ia terus memperhatikan gerakan gadis belia tersebut dengan seksama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanfictionKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...