Putri meraih tangan sang ayah dan digenggamnya dengan sangat erat.
"maafin putri pak." ucap putri dengan suara bergetarnya.
Samsudin menggelengkan kepalanya lalu mengelus rambut sang putri.
"engga nak, bapak yang salah. Maafin bapak ya." mohon samsudin lagi. "semoga ridho memang lelaki yang pantas untuk kamu, dan bapak merestui kalian." lanjut samsudin lagi dengan senyuman diwajahnya.
Putri kini justeru menatap sang ayah dengan tatapan terkejutnya. Namun ada rasa bahagia saat mendengar sang ayah sudah merestui hubungannya dengan ridho.
"kamu bisa kembalikan ini sama dia."
Samsudin menyerahkan kembali barang-barang ridho pada putri. Dan sejenak putri memandang kosong ke arah barang-barang milik ridho itu.
Samsudin pikir ia sudah cukup banyak bicara. Pria paruh baya itu pun hendak melangkah pergi, namun langkahnya terhenti saat melihat sosok dedi di depannya.
"anda tidak salah pak." ujar dedi mendekati samsudin, pria paruh baya itu merangkul tubuh samsudin dan berbalik badan untuk kembali menatap putri.
"apa yang dikatakan bapak kamu benar sayang. Seorang ayah akan memberikan putrinya pada seorang pria yang mampu menepati janji nya dan bertanggung jawab." ujar dedi menatap putri dan samsudin secara bergantian.
"jadi biarkan ridho membuktikan itu semua sama kamu. Karna kamu berhak untuk di perjuangkan." lanjut dedi lagi. Ia sudah beralih ke sisi putri dan memeluk tubuh gadis cantik itu.
"papah pun jauh-jauh kemari ingin melihat kesengsaraan putra papah itu." ujar dedi lagi dengan kekehan pelannya.
"papah jangan terlalu jahat sama kak idho, dia itu udah berubah." ucap putri dengan nada manjanya.
"iya papah tau sayang, kamu tau kemarin malam dia nelpon papah."
Putri melepaskan pelukan dedi dan menatap serius pada pria paruh baya itu.
"kak idho telpon papah?" tanya putri memastikan. Dedi menganggukkan kepalanya sebari tersenyum lebar.
"iya, kamu tau dia bilang apa sama papah?" tanya dedi menaik turunkan alisnya.
Putri bisa melihat wajah berseri-seri dedi, jadi putri sangat yakin bahwa ridho tidak mengatakan hal yang tidak-tidak pada dedi. "ridho minta maaf sama papah." lanjut dedi lagi sebari melebarkan senyumannya.
Dan putri dapat melihat bagaimana bahagianya dedi saat menceritakan tentang putra sulungnya itu."papah senang put, sangat senang. Makanya papah langsung kesini." tutur dedi masih memamerkan senyuman manisnya. Putri pun turut bahagia, bahkan sangat bahagia mendengar ucapan dedi.
"semua ini terjadi hanya karna kamu nak, makasih banyak ya."
Dedi meraih tangan putri dan di kecupnya dengan lembut. Rasa sayangnya pada putri sungguh besar, di tambah lagi setiap harinya gadis ini selalu memberikan kejutan untuknya.
"oh ya mengenai pernikahan kalian, kalian mau diadakan dimana?" tanya dedi menatap putri dengan tatapan penuh kasih sayangnya.
"putri belum mutusin itu pah, nanti putri akan obrolin dulu sama kak idho ya." jawab putri yang memang belum memikirkan sampai kesana. Memikirkan kesengsaraan ridho saja sudah membuat putri bingung dan sedih, jadi untuk masalah pernikahan nanti saja dia obrolkan lagi bersama dengan ridho.
"ya sudah kalau gitu, kamu mau kemana ini?" tanya dedi menatap putri dari ujung kepala hingga ujung kakinya.
"mau liat kak idho, dia belum makan pah kasian." jawab putri. Dedi hanya manggut manggut saja sebari tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanfictionKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...