Rizki mendekati cia dan mengelus punggung gadis itu. Semarah apapun rizki pada cia namun tetap saja rizki merasa kasihan pada gadis ini.
"anak? Apa maksud kamu?" tanya dedi lagi. Ia semakin mengkerutkan dahinya sebagai tanda ia tidak mengerti dengan maksud rizki.
"anda masih mau mengelak hah?! Setelah anda membuat ibu saya hamil anda meninggalkannnya begitu saja. Anda itu menjijikan.!" cia yang sudah lebih baik akhirnya membuka suara. Ia menatap dedi dengan tatapan sengitnya dan matanya pun menyiratkan kebencian yang sangat besar pada pria paruh baya itu.
"jaga mulut kamu.!" bentak dedi menunjuk wajah cia dengan telunjuknya.
"pah, apa yang dikatakan cia adalah benar. Lalu papah mau mengelak apa lagi hah?!" rizki kembali membuka suaranya dan berteriak dengan nyaring pada dedi. "rizki sama sekali tidak menyangka bahwa papah bisa menghianati mamah? Apa kurangnya mamah pah?" lanjut rizki lagi sambil mengajukan pertanyaan yang sudah menganggu nya sejak tadi.
Rizki sungguh ingin tau alasan mengapa sang ayah menghianati mendiang ibunya yang begitu baik. Padahal semasa hidup ibunya rizki tau bahwa wanita itu begitu mencintai sang ayah.
"apa selama ini cinta mamah kurang untuk papah?!"
"diam kamu.!" bentak dedi yang terlihat semakin murka. Ia tidak senang saat rizki meragukan cintanya pada mendiang ratna.
Dedi sungguh mencintai wanita itu dengan segenap hatinya. Bagi dedi ratna adalah nyawanya, jadi bagaimana bisa dedi menyakiti wanita yang menjadi pusat hidupnya itu."pantas mamah cepat meninggalkan papah, mungkin mamah sudah lelah hidup dengan pria seperti papah." rizki terus saja berbicara dengan lantangnya dan tanpa rasa bersalah sama sekali.
"papah itu pria brengsek yang pernah rizki temui. Kenapa bukan papah saja yang di tusuk saat itu."
Plakkk...!!
Dedi dengan tangan gemetar nya menampar wajah rizki untuk kedua kalinya.
Sungguh rizki sudah sangat keterlaluan menuduhnya. Dan dedi berani bersumpah bahwa ia bukanlah pria seperti yang di ceritakan oleh rizki."kamu boleh menghina papah, silahkan." ujar dedi menghembuskan nafas nya sejenak. "tapi jangan pernah kamu bawa bawa nama isteri saya." lanjut dedi lagi.
Pria paruh baya itu melangkah gontai menuju tempat dimana rizki berdiri.
"selama ini saya sudah banyak mengalah untuk kalian, dan itu semua hanya karna mendiang isteri saya." kembali dedi membuka mulutnya. Jelas terlihat bibir pria paruh baya itu yang bergetar.
"dia sangat menyayangi kalian berdua, dia selalu berpesan pada saya untuk menjaga kalian. Karna bagi dia kalian itu masih seperti anak kecil." terang dedi lagi. Bahkan mata pria paruh baya itu terlihat mulai berkaca-kaca.
Ia rasanya tidak sanggup lagi untuk melanjutkan ucapannya. Namun ia pun harus meluruskan tuduhan rizki yang tidak benar sama sekali.
"saya tau kalian dekat dengan siapa saja, maka saat ridho mengenalkan wanita ini sebagai kekasihnyan saya sangat marah besar. Karna apa?!" tanya dedi menaikkan nada suaranya satu oktaf. "karna saya tau wanita macam apa dia ini.!" nada dedi semakin meninggi saja.
"tapi jika anda tidak meninggalkan ibu saya, maka saya tidak akan menjadi pelacur seperti yang anda tau.!" cia langsung mendekati dedi dan memukul dada pria paruh baya itu.
"meninggalkan siapa hah? Saya bahkan tidak pernah berhubungan dengan wanita lain.!" jawab dedi masih dengan nada tinggi. Sepertinya saat ini orang-orang yang ada di ruangan itu tengah berlomba untuk saling berteriak.
Cia tersenyum miris, ia segera berlari menuju sebuah ruangan. Dan tak lama ia kembali dengan sehelai foto di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanfictionKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...