Pukul 7 pagi rizki sudah tiba dirumah, hal pertama yang ia cari adalah sosok putri. Gadis yang sangat ia rindukan, padahal ia hanya 1 hari tak melihat gadis polos itu namun rasa rindu rizki rasanya sudah sangat menggunung pada putri.
"kak iki." sapa putri yang langsung mencium tangan rizki.
"hay, kakak kangen sama kamu." sapa rizki mengacak-acak rambut putri.
"ih kak iki, jadi berantakan kan." protes putri manja. Rizki terkekeh puas melihat wajah cemberut putri namun terkesan manja olehnya.
"kamu sama ridho baik-baik kan dirumah ? Gak jambak-jambakan kan ?" goda rizki yang seketika membuat putri semakin memajukan bibirnya.
"haduh kak rizki, mana berani putri sama den ridho." jawab putri yang mulai ikut terkekeh pelan.
Inilah yang sangat disukai oleh putri dari rizki, pria itu selalu memperlakukan putri dengan lembut dan selalu mengatakan bahwa putri itu special.
Sikap rizki pun di anggap oleh putri sangat jauh berbeda dengan ridho, pria dingin dengan wajah datar dan tak pernah tersenyum sekalipun padanya.
Jadi tidak heran jika putri sangat dekat dengan rizki, bahkan belakangan ini rizki meminta putri tidak memanggilnya dengan sebutan 'den' dan mengganti dengan panggilan 'kakak'."kak rizki mau makan? Putri tadi siapin sarapan hanya untuk den idho aja. Putri masakin nasi goreng aja ya ?" tawar putri penuh semangat. Ia memang sangat menyukai kegiatan memasaknya, apalagi rizki sudah mengganti semua peralatan dapur yang lama dan membeli yang baru dan tentu saja semua itu dilakukan agar putri nyaman saat memasak.
"nggak usah put. Kakak udah sarapan dulu tadi, kamu panggil idho aja ya. Suruh dia sarapan karena hari ini kita ada acara off air." suruh rizki mengelus lembut rambut ikal sehabu putri.
Gadis manis itu menganggukkan kepalanya dan mulai melangkah kan kakinya menuju kamar ridho.
Putri sudah mengetuk pintu kamar ridho sebanyak tiga kali namun tak ada tanda-tanda pria itu akan membuka pintu kamarnya.
Putri yang mengerti ridho masih tidur Akhirnya memutuskan untuk membuka pintu kamar ridho yang kebetulan tak di kunci oleh sang empunya kamar.
Dan ketika pintu terbuka dengan sempurna, putri seketika berteriak nyaring saat melihat pemandangan dihadapannya.
"ahhh deh idho.!" pekik putri yang seketika menutup mata nya dengan kedua tangannya.
Pemandangan dihadapannya saat ini benar-benar menodai matanya yang masih suci. Bagaimana tidak, dia bisa melihat tubuh ridho yang saat itu hanya dibalut dengan sehelai handuk kecil dipinggangnya sedang bagian atas nya dibiarkan begitu saja.
"astaga putri.!" bentak ridho mencekal kuat-kuat ujung handuknya karna takut terlepas.
"balik badan.!" suru ridho masih menggunakan nada tingginya.
Putri segera memutar badannya dan menggigit bibir bawahnya. Ia merutuki kebodohannya yang begitu lancang membuka pintu kamar ridho begitu saja.
"kalau masuk kamar orang, ketuk dulu." protes ridho sebari mengenakan kaos oblongnya.
Putri tak merespon, ia masih memilih diam dan merasakan jantungnya yang kembali berdetak dengan kencang.
"ada apa lo kesini ?" tanya ridho yang sudah berdiri di belakang putri dan tentu pemuda itu sudah mengenakan pakain lengkapnya.
"udah boleh muter belum den?" tanya putri dengan polosnya.
Lagi-lagi ridho ingin tertawa geli saat mendengar pertanyaan polos dari putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanficKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...