Cinta Yang Kembali [Completed]

Cinta Yang Kembali 42

👆👆sambil dengerin lagunya ya. 

Setelah rizki mencurahkan masalahnya pada ridho dan bunda,  kedua orang itu berjanji akan membantu rizki untuk menyelesaikan masalahnya.

Sudah beberapa hari ini ridho begitu rajin untuk duduk di depan laptopnya dan mulai membuka youtube guna mencari wanita mana saja yang pernah dekat dengan rizki.

Namun sepanjang penyelidikan mereka belum ada wanita yang cukup menjadi tersangka utama.
Bahkan justeru ridho terpaksa kembali melihat wajah cia, karena memang gadis itu sempat dekat dengannya dan juga rizki. 

Saat ridho tengah menonton video dimana cia yang tengah diundang menjadi bintang tamu diacara yang kebetulan dihadir oleh dirinya dan rizki, tiba-tiba saja ponselnya berdering.

Sejenak ridho menatap layar persegi panjang itu, dan seketika itu pula ridho mengembangkan senyuman saat melihat siapa si penelpon tersebut.

My Princess is calling... 

Ridho dengan cepat menggeser icon berwarna hijau hingga terdengar suara putri dibalik line tersebut.

"Assalamualaikum kak idho." salam putri dengan girangnya. 

Dan ahh ridho sangat merindukan suara merdu dari gadis cantik itu. 

"walaikumsallam." balas ridho tersenyum lebar. "kok bisa telpon put?" tanya ridho yang masih belum menyirnakan senyumannya.

Putri di sebrang sana pun tak kalah girangnya. "kita boleh pegang HP malem ini karena besok kan tampil perdana." jawab putri lagi.

Ridho menepuk jidatnya, ia sampai lupa bahwa besok malam adalah penampilan putri yang perdana dalam group-nya. Dan ridho bisa merasakan bagaimana antusiasnya gadis belia itu saat ini.

"semangat ya sayang." ujar ridho dengan lembut. Wajah putri sudah seperti kepiting rebus sata mendengar ridho memanggilnya 'sayang'.  "kamu harus tampilin yang terbaik, dan insyaallah besok aku ikut dukung ke studio ya." lanjut ridho lagi. Ia bahkan tanpa sadar sudah menutup laptopnya yang saat itu masih memunculkan wajah cia. Dan fokus sepenuhnya pada putri. 
Walau pun keduanya tak bisa bertatap muka, tapi sudah mendengar suara putri saja ridho merasa begitu bahagia. 

"bener kaka mau ke studio?" tanya putri lagi semakin bertambah girang. Andai saja saat ini putri di depannya pasti ridho sudah mencubit pipi gadis cantik itu dengan gemasnya.

"iya, kalau gak ada acara mendadak." jawab ridho lagi.

"oke deh kak, oh ya kaka udah makan? Siapa yang masakin? Enak gak masakannya? " tanya putri dengan pertanyaan beruntun. 

Ridho menggeleng sebari terkekeh pelan.

"kamu tenang aja, dirumah udah ada gadis cantik yang masakannya gak kalah enak dari kamu." jawab ridho, putri yang mendengar kata 'gadis cantik' pun segera memudarkan senyumannya. 

"gadis cantik?" tanya putri lagi. Ridho pasti sudah tertawa terbahak-bahak andai saja ia melihat wajah polos putri.

"iya bunda nyariin orang untuk gantiin kamu dirumah. Dan orangnya cantik deh put." jawab ridho lagi dengan santainya.

Putri terlihat memanyunkan bibirnya serta meremas ponselnya dengan kencang.

"awas ka idho kecantol lagi sama dia." ujar putri ketus.
Ridho kembali terkekeh, ia tau pasti gadia belia itu merasa sangat BT saat ini.

"biarin aja, siapa tau dia mau membalas perasaan aku." ujar ridho meledek putri.

"ngeledek aku ya kak?"