"randa ayooo cepetan.!!" teriakan dari nyonya adji saat memanggil sang putra membuat seisi rumahnya menjadi ramai.
Wanita paruh baya yang terlihat masih cantik itu terlihat merapihkan baju nya yang sebenarnya masih sangat rapih.
"ya ampun mah bisa sedikit kalem engga sih? Kaya papah noh." jawab randa yang sudah berdiri di depan sang ibu dengan tampang bete nya. Sejenak nyonya adji menatap ke arah sang suami yang menang tengah duduk santai di sofa.
Duuuhh kok suami saya makin ganteng ya...
"hayoo mamah ngapain? Mikirin yang iya iya ya?" goda randa sebari memutar jari telunjuk di hadapan wajah sang ibu.
"heh gak sopan ya.!" bentak nyonya adji memukul lengan putra semata wayangnya itu.
"abisnya mamah natap papah kaya mau nerkam gitu." ujar randa menaik turunkan alisnya. Nyonya adji berdecak sebal, kenapa ia bisa memiliki anak yang kurang ajar seperti ini. Padahal rasanya ia sudah mendidik putra nya itu dengan baik.
"sudah bertengkarnya nyonya dan tuan muda?"
Kedua anak dan ibu itu sontak menatap sang tuan besar yang entah sejak kapan sudah berdiri di sisi keduanya.
"nanti kita telat untuk kasih suprise-nya nih." lanjut nya lagi sebari melirik jam tangannya.
"ohh ya ampuunn.. Semua ini karna anak papah yang nyebelin ini nih." ucap nyonya adji sebari menyentil jidat randa.
"awww mamah.!"
"astaga.! Kalau gini papah pergi duluan ya. Capek lihat kalian."
Tanpa menunggu jawaban dari kedua orang yang aneh namun tetap ia sayangi itu, tuan adji bergegas menuju garasi mobilnya. Dan disana sudah terlihat seorang supir yang telah membukakan pintu mobil mewahnya.
"mau jalan sekarang pak?" tanya sang supir denga sopan. Pak adji hanya mengangguk saja, namun belum sempat ia memasuki mobilnya tangannya sudah di cekal lebih dulu oleh wanita bawel yang beruntung nya sudah menjadi isterinya.
"pah, ladies first oke."
Dengan gaya centilnya nyonya adji masuk lebih dulu kedalam mobil. Sang suami hanya tertawa pelan melihat tingkah isterinya itu, ia sendiri bingung mengapa ia bisa menikahi wanita yang telah memberikannya seorang putra itu. Padahal jika di lihat dari sikap, keduanya jelas jauh berbeda.
"kamu di depan." titah pak adji pada sang putra yang menurut saja dengan perintahnya.
Keluarga kecil nan bahagia itu pun memulai perjalanan mereka, namun rupanya menempuh ketempat yang akan mereka tuju tidak lah selancar jalan tol. Ketiganya berhenti di sebuah dermaga, dan dari tempat itu mereka kembali harus menempuh perjalanan laut selama 1 jam.
Setibanya ditujuan mereka, sudah menunggu seorag supir yang memang telah di persiapkan oleh adji.
Lagi dan lagi mereka mempuh perjalanan menggunakan mobil, dan untunglah kali ini tidak terlalu jauh. Mereka hanya membutuhkan waktu setengah jam untuk tiba di sebuah rumah yang cukup besar."nda tunggu.!" teriakan dari seorang gadis cantik membuat langkah ketiga nya terhenti. Gadis itu mempercepat langkahnya sebari tersenyum lebar.
"loh les kalian sampe jam berapa?" tanya randa pada lesty. Ia melirik ke belakang punggung lesty dimana ada beberapa orang lainnya yang berdiri dan randa cukup mengenali orang-orang tersebut.
"setengah jam lalu." jawab lesty.
"oh ya, kita udah siapin kejutannya. Jadi kita bareng-bareng masuknya ya." ujar lesty lagi dan hanya di jawab dengan anggukkan kepala oleh randa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanfictionKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...