Cinta Yang Kembali 11

4K 181 7
                                    

Putri masih bertahan dalam diam dan mengamati tawa ridho. Pemuda itu seketika menghentikan tawanya dan menatap putri dengan mata yang sedikit memburam karna air mata nya.

"astaga, jadi gadis yang dimaksud aulia tadi lo? Hahaha bagus put."

Putri semakin memperdalam kerutan di dahinya saat mendengar ridho memujinya. Putri juga menatap rizki yang justeru masih sibuk menatap sang saudara kembar. 

"sekali-kali cewe manja kaya gitu harus di kasih pelajaran." lanjut ridho lagi masih terkekeh geli.

"den idho gak marah?" tanya putri yang seketika menghentikan kekehan ridho. Ia mulai memasang wajah datarnya kembali dan menatap putri dengan bingungnya. 

"marah kenapa?" tanya ridho balik. Ia masih mengamati gerak gerik putri yang menurut ridho semakin menggemaskan ketika gadis tersebut kebingungan. 

"putri tadi gak sengaja numpahin air ke baju temen nya den idho." jelas putri menundukkan kepalanya. Dan kembali putri memainkan jari-jarinya seperti kebiasaan gadis itu jika sedang gugup. 

Ridho tak langsung menjawab, ia justeru mengamati wajah pucat putri. Dan seakan terhipnotis ridho seakan tidak bisa mengalihkan pandangannya lagi dari wajah putri, bahkan ridho tanpa sadar tersenyum dengan sangat manisnya. 

"cia, kamu lihat bagaimana polosnya gadis ini. Bukan maksud aku untuk menyamakan kamu dan dia, tapi sungguh sikapnya membuat aku selalu teringat pada kamu. Dan itu berhasil membuat rinduku padamu sedikit terobati."

"den idho jangan marah ya? Putri tadi sudah minta maaf sama mbak aulia." jelas putri merasa takut ridho akan marah padanya.

Pemuda tersebut segera membuyarkan lamunannya tentang dua gadis berbeda yang mampu membuat jantungnya berdekat dengan kencang.
Tak bisa ridho pungkiri, sejak pertama kali ia melihat putri ada sesuatu yang berbeda yang ridho rasakan pada gadis tersebut. Awalnya ridho mengira bahwa itu hanya perasaan biasa, karena ia melihat sikap polos putri.

Namun seiringnya waktu ridho sudah tidak bisa memungkiri bahwa ada daya tarik tersendiri yang ada dalam diri putri. Apalagi semakin hari ridho seakan menemukan kesamaan sifat antara putri dan alesia, wanita dimasa lalu yang mampu menggetarkan hatinya. 

"put kamu ikut aku dulu ya." ajak rizki yang langsung meraih tangan putri dan menariknya untuk keluar dari ruang rawat ridho. 

Ridho menatap heran kepergian putri dan rizki, ia ingin sekali mengejar keduanya namun ridho teringat bahwa tangannya saat ini masih dalam kondisi di infus. ia pun cepat-cepat meraih ponselnya yang diletakkan dekat nakas dan mencari kontak rizki. 

Beberapa kali ridho mencoba menghubungi saudaranya itu namun tak ada jawaban sama sekali dari rizki, entah apa yang dilakukan oleh pemuda itu pada putri saat ini. Yang jelas ridho merasa tak suka saat rizki yang membawa putri begitu saja.

Ridho cepat-cepat mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk dan didapati nya sosok rizki yang sedang berjalan santai ke arahnya. 

"dimana putri?" tanya ridho langsung. 
Rizki tak menjawab, ia memilih untuk mendudukkan tubuhnya kembali diatas sofa empuk yang ada diruang VIP tersebut. 

"gw suruh dia pulang." jawaban santai dari rizki membuat ridho ingin memarahi saudaranya itu, namun sayang ridho tidak memiliki alasan yang kuat untuk memarahi rizki. 

"kenapa lo suruh dia pulang? Lalu siapa yang rawat gw disini?" tanya ridho dengan wajah tak sukanya.
Rizki yang tengah berbaring di sofa kembali mengambil posisi duduk dan menyipitkan matanya ke arah ridho.

"ada suster dan dokter yang akan rawat lo." jawab rizki tak kalah ketusnya. 

Ridho membuang tatapannya dari rizki, ia sengaja memandang arah lain untuk menyembunyikan emosi yang kembali muncul karena ucapan rizki. 
"udah lo lebih baik istirahat, karena gw gak mau jaga lo lama-lama disini." suruh rizki dan kembali membaringkan tubuhnya diatas sofa. 
Bisa rizki lihat bagaimana wajah kesal ridho yang langsung membaringkan tubuhnya sesaat setelah rizki mengatakan itu. 

Cinta Yang Kembali [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang