Cinta Yang Kembali 19

2.9K 191 29
                                    

"hubungan aku dan lesty?" tanya rizki balik. Ia menatap bingung ke arah putri yang juga sudah bersiap untuk melanjutkan pertanyaannya. 

"apa kaka dan kak lesty memiliki hubungan special?" tanya putri lagi. Rizki semakin memperdalam kerutan di dahinya. Ia bingung sendiri karena tiba-tiba saja putri menanyakan hal yang menurut nya aneh. 

"hubungan seperti apa maksud kamu?  Aku dan lesty hanya-" rizki menghentikan sejenak ucapannya. Dan putri berusaha menebak kelanjutan jawaban dari rizki. 

"aku dan lesty, kami hanya bersahabat putri." lanjut rizki sambil tersenyum.

Entah mengapa putri merasa rizki tidak mengatakan yang sejujurnya padanya. Putri masih ragu dengan setiap ucapan yang keluar dari bibir pemuda tampan tersebut. 

"percaya lah put. Aku cuma cinta sama kamu, jadi kamu mau kan jadi kekasih aku?" tanya rizki lagi semakin mempererat genggaman tangannya pada putri. 

"aku mau membahagiakan kamu put." lanjut rizki lagi. Ia terus berusaha meyakinkan putri untuk menerima nya. 

"tapi kak-" putri menghentikan ucapannya dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia sungguh bingung saat ini. Antara menerima rizki atau menolaknya.

"aku mohon put. Aku tidak mau kamu menolak aku," pinta rizki masih mendesak putri. bahkan pemuda tampan tersebut mulai memasang wajah memelasnya.

Tentunya putri merasa tidak tega saat melihat wajah pria yang ia cintai memelas seperti ini. Putri segera berdiri dari tempat duduknya dan juga mengangkat tubuh rizki.

Saat ini keduanya telah berdiri saling berhadapan bahkan kini tangan putri lah yang menggenggam tangan rizki.

"apa kaka janji akan membahagiakan putri?" pertanyaan putri tentu saja membuat rizki terdiam.

"aku tidak bisa berjanji selalu membahagiakan kamu. Tapi aku akan berusaha semampuku membuat kamu bahagia put." jawab rizki menundukkan kepalanya.

"mari bahagia bersama." lanjut rizki lagi.

Tentu saja hati putri dibuat meleleh oleh ucapan pria yang ia cintai. Ia pun akhirnya hanya bisa menganggukkan kepalanya. 

Rizki sungguh bahagia, dengan gerakan cepat rizki mengangkat tubuh putri dan dibawanya berputar putar.

"aww kak iki turunin." rengek putri memukul pelan bahu rizki.

Akhirnya rizki berhenti dan menurunkan putri dengan sangat hati-hati. Ia pun memeluk tubuh mungil putri dengan sangat eratnya.

"makasih ya put." bisik rizki yang terdengar sangat bahagia. Dapat rizki rasakan putri hanya menganggukkan kepalanya.

Putri sangat merasa nyaman saat dalam dekapan rizki, tapi sungguh dalam lubuk hatinya yang paling dalam putri masih merasa ragu dengan semua ucapan dan perlakuan rizki padanya. Tapi putri juga ingin bahagia, dan putri berharap bahwa pria tampan dihadapannya ini mampu memberikan kebahagiaan yang sudah sejak lama diinginkan oleh putri. 

***

Ridho membanting semua barang-barang yang ada dikamarnya. Ia sudah tidak memikirkan dimana dan apa saja barang yang sudah ia hancurkan. 
Yang saat ini ingin ia lakukan hanyalah melampiaskan semua rasa marah dan kesalnya. 

Sungguh ridho sangat marah saat mengetahui bahwa rizki mempersiapkan sebuah kejutan untuk menyatakan cinta pada putri. Dan sialnya lagi gadis itu juga menerima ungkapan perasaan dari rizki. 

"sial sial sial.!" bentak ridho melemparkan semua bantal-bantalnya.
Ia menjatuhkan tubuhnya diatas lantai, kembali ridho teringat bagaimana tubuh putri yang ada dalam dekapan rizki. Ridho tidak terima sama sekali saat wanita yang ia cintai ada dalam dekapan pria lain.

"brengsek lo ki.!" ridho meninjukkan tangannya tepat di atas lantai kamarnya. Rasa nyeri sudah tak di rasa lagi oleh ridho padahal tangannya pun sudah mengeluarkan darah segar.
Rasa marah pada saudara kembarnya membuat ridho tak merasakan sakit dimanapun lagi kecuali hatinya. 

"gw gak akan pernah maafin lo ki. Enggak akan pernah.!" lanjut ridho lagi penuh kemarahan. 

Pemuda tampan tersebut memilih berdiri dari tempatnya dan menyambar kunci motor nya. Tanpa berpikir apapun lagi ridho segera membawa motor besarnya keluar dari area rumah dengan kecepatan yang luar biasa tinggi.

Ridho tiba di sebuah danau yang terasa sangat sunyi. Tak ada satu orang pun di tempat itu kecuali dirinya, karena memang itu adalah danau pribadi milik sang ayah. 

Dedi anggada sang ayah sengaja membeli danau tersebut karena ridho yang memintanya. Harus ridho akui walaupun dedi adalah orang yang dingin dan cuek, tapi untuk semua keinginan putra nya akan selalu dedi berikan. Sekalipun dedi harus mengeluarkan dana yang cukup besar untuk danau pribadi tersebut itu bukanlah persoalan besar selama kedua putra nya merasa bahagia. 

"cia." bisik ridho yang telah merebahkan tubuhnya diatas hamparan rumput hijau. 

Ridho menerawan ke atas langit yang begitu gelap. Tak ada cahaya dari rembulan maupun bintang, seolah alam pun ingin merasakan kegelapan yang dirasakan ridho dalam hatinya. 

"andai kamu masih disini cia." lanjut ridho. Ia memejamkan matanya dengan erat dan membayangkan setiap moment yang telah ia lalu bersama alensia. 

Ia merindukan gadis cantik itu, sangat merindukannya. Andai ridho bisa memutar waktu ia ingin kembali ke masa dimana cia masih berada di sisinya, dimana gadis itu yang selalu menjadi alasan ridho untuk tersenyum.

Lalu tanpa di komando tiba-tiba saja wajah cantik putri menggantikan kenangan nya bersama cia. Dan seketika itu juga Ridho segera membuka matanya. 

Ia kembali mengingat bagaimana pertama kali ia melihat putri. Dari saat gadis itu menginjak rumahnya ridho memang sudah mulai tertarik dengan putri.
Dengan semua sikap polos dan lugunya gadis itu mampu menarik perhatian ridho.
Ridho juga teringat bagaimana pertengkarannya dengan rizki saat itu dimana rizki mengatakan bahwa ia telah tertarik pada putri. 

"berjuang.!"

Kata itu seakan menampar ridho dengan sangat keras. Harus ia akui bahwa apa yang dikatakan rizki adalah benar.
Seharusnya ridho berjuang untuk melawan ketakutan dalam dirinya, berjuang untuk merebut hati putri. Dan mungkin itulah yang telah di lakukan oleh rizki hingga saudara kembarnya itu kini menang, rizki mampu memenangkan hati putri dan ridho?  Dia hanyalah pecundang yang telah kalah dan harus kehilangan gadis yang ia cinta.

"gw kalah ki, dan lo menang.!" lirih ridho dengan nada sendunya. ia kembali menatap ke atas langit yang terasa semakin gelap.

"engak.!" ucap ridho tegas. "gw belum kalah." lanjutnya lagi. Pemuda itu segera duduk dari tempat berbaringnya. Di tatap nya danau yang ada dihadapannya, terasa begitu tenang dan mendamaikan. Namun tidak untuk hatinya yang masih kacau saat ini. 

"gw belum kalah.!  Gw akan berjuang kali ini. Dan persetan dengan papah.! Gw akan melawan apapun demi putri, karena bagi gw hanya putri gadis yang pantas untuk gw.!" ucap ridho penuh ambisi. 

Ia pun berdiri dari tempat duduknya dan melangkah maju hingga mendekati danau. Ridho meraih air kedalam tangannya serta mencuci mukanya.

"ridho yang dulu akan segera kembali." ucap ridho lagi penuh ambisi.
Ia segera berdiri dan mulai meninggalkan tempat itu dengan langkah cepat. Ia sudah bertekad untuk berjuang kali ini, dan akan ridho pastikan putri akan segera menjadi miliknya. 

To Be Continued

Happy satnight guys. Jangan malam mingguan ya, masih bulan puasa loh. Hahaha

Love
M.A.S

Cinta Yang Kembali [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang