Putri duduk teremenung di salah satu sudut taman yang ada dirumah sakit. Sudah hampir setengah jam lamanya putri duduk di tempat itu seorang diri, gadis belia itu hanya diam sambil menatap burung-burung yang hinggap di rerumputan hijau sambil berkicau riang, seolah ingin menghibur putri.
"kamu ngapain disini?" putri membalikan kepalanya ke arah belakang saat merasakan sebuah tangan yang menggenggam bahunya.
"kak iki." sapa putri yang segera berdiri dari tempatnya. Gadis cantik tersebut memutari kursi panjang yang tadi ia duduki hingga saat ini ia berdiri tepat di hadapan rizki.
"kamu ngapain disini? Kenapa gak masuk keruangan ridho tadi?" tanya rizki lagi sambil menatap wajah putri.
"emmm. Putri gak mau ganggu den idho sama kak iki, jadi putri mutusin nunggu disini aja." jawab putri seperti biasanya dengan polos.Rizki menggelengkan kepalanya sambil tersenyum simpul pada gadis cantik dihadapannya ini.
Ia meraih telapak tangan putri dan digenggamnya."yuk keruangan ridho, dia nanyain kamu tuh tadi." ajak ridho sambil terkekeh pelan. Putri mengkerutkan dahi saat mendengar ridho mencari dirinya.
"nyari putri? Apa den idho mau makan kak? Putri beliin dulu ya." putri dengan cepat hendak berjalan meninggalkan rizki namun untunglah rizki dengan cepat kembali menarik tangan putri.
"aduh putri." keluh rizki menepuk dahinya sendiri. Kembali rizki menggelengkan kepalanya gemas saat melihat tingkah gadis manis tersebut.
"ridho nanyain kamu karna takut kamu kesasar katanya." rizki mengeluarkan gelak tawanya saat melihat wajah putri yang memerah karena malu.
"putri kira den idho laper, kan biasanya den idho nyariin putri cuma buat minta makan." jawaban polos putri semakin membuat rizki tertawa lebar. Bahkan mata rizki sampai mengeluarkan air mata karena terlalu puasnya rizki tertawa.
"kak iki jangan ketawain putri." keluh putri memanyunkan bibirnya sambil menundukkan kepalanya.
"ya udah sorry. Yukk ke kamar ridho dia sendirian soalnya." ajak rizki yang sudah sepenuhnya menghentikan tawanya.
Pemuda tampan tersebut meraih pergelangan tangan putri dan ditariknya dengan lembut menuju ruang rawat ridho.Setibanya di ruangan ridho, putri dan rizki mendapati pemuda tersebut tengah menonton televisi dengan volume yang sangat kencang.
"astaga dho, lo budek apa? Suara TV sampe segede itu." protes rizki yang segera mencari remote TV dan memelankan suaranya.
"apa sih ki? Usil banget lo." protes ridho menatap kesal ke arah sang saudara kembar.
Rizki menghebuskan nafas beratnya, ia sudah cukup lelah hari ini dan ia tidak mau sikap ridho yang menurutnya kekanakan semakin membuatnya bertambah lelah."dan putri, lo kemana aja sih? Lo mau lari dari tugas dan tanggung jawab hah?!" kini giliran putri yang mendapat protesan dari ridho. Gadis cantik tersebut merasa sedikit bingung dengan sikap ridho yang begitu ketus dan kasar padanya.
"ya ampun dho kenapa sih marah-marah terus? Gak liat tuh putri jadi takut sama lo." rizki menghampiri sosok putri yang tengah tertunduk lesu. Rizki merangkul pundak putri dan merapatkan tubuh keduanya agar semakin dekat.
"gw nyuruh dia nunggu ditaman." jawab rizki berusaha menyelamatkan putri dari kemarahan saudara kembarnya.
Ridho mengepalkan tangan nya dengan sangat erat, dan untunglah ia mengepalkan tangannya di balik selimut yang menutupi tubuhnya hingga tak ada satu orang pun yang tau bahwa saat ini ridho tengah menahan emosinya. Emosi yang muncul ketika melihat tangan rizki yang melingkar di bahu putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Kembali [Completed]
FanfictionKisah perjuangan seorang gadis cantik untuk mewujudkan cita-citanya. Namun dalam perjalanannya putri dipertemukan oleh 2 pria yang memiliki rupa yang sama Namun sikap yang jauh berbeda. Bagaimanakah kelanjutan kisah putri? Ayoo baca dan masukkan...