7 (Ferran, AGAIN?!)

2.5K 160 4
                                    

Tidak setiap orang yang serasi itu cocok.
Seseorang dengan seseorang lainnya akan nampak cocok bila mereka bisa saling melengkapi, bukan melengkapi dalam hal rupa saja tapi juga segalanya yang ada pada diri mereka.

••Naura Agita Afifah••

.
.
.
.
.

Ferran segera mencari Remote berukuran kecil untuk memanggil pelayan, ia baru sampai di London dan langsung pergi ke kamar Olivia tapi disana tidak ada siapapun,
Ferran sudah menekan tombol hijau dan memberikan perintah nya namun kepala pelayan itu sangat lamban membuat Ferran habis kesabaran.

Ia pun menekan tombol merah dengan emosi yang meluap tanpa memikirkan apa yang akan terjadi dengan ketua pelayan tersebut
Karena sebenarnya Remote itu memiliki 2 tombol kecil yang terhubung dengan benda kecil didalam Pin baju yang digunakan oleh Kepala pelayan, sehingga bila di tekan tombol hijau pada Remote itu maka akan berbunyi Bip dan terdengar lah suara seseorang yang menekan tombol Remote itu untuk memberi perintah.
Namun jika tombol berwarna merah di tekan maka pelayan tersebut akan merasa tersengat listrik di dadanya hingga ia kejang dan dapat menyebabkan kematian.

Tidak lama terdengar suara ketukan dari luar, Ferran langsung berteriak agar seseorang itu masuk,
Dan masuklah Charlotte kepala pelayan di Mansion itu dengan sebelah tangannya memegang dada kiri.

"Ma-maaf tuan, tadi.. Sa--ya me----"

"Katakan,apa Olivia dan Mike masih belum kembali?!" Ferran memotong perkataan Charlotte yang terputus-putus begitu saja tanpa mau mendengarkan penjelasan nya,
Charlotte yang sudah terbiasa dengan sikap Ferran hanya mengangguk

"Ya, Tuan. Nona Regina pun bersama Tuan Mike dan Nona Olivia." jelas Charlotte.

Beruntung Ferran hanya menekan sekali saja tombol merah jadi Charlotte tidak akan terkena dampak yang lebih buruk, jika 3 detik saja Ferran menekan tombol merah itu maka nyawa Charlotte tidak akan terselamatkan
Ferran hanya berdiri membelakangi pintu yang mengarah ke balkon kamar untuk melihat Charlotte dengan tatapan setajam elangnya.
Tentu saja Charlotte dibuat takut oleh tatapan itu, Charlotte sampai merasakan tangannya bergetar,
Tanpa fikir Ferran membentak Charlotte.

"Jika kau sudah tidak ingin bekerja disini maka keluarlah! Aku tidak membutuhkan mu!"
suara Ferran sedang namun penuh kemarahan dan terdengar seperti petir bagi Charlotte hingga Charlotte terlonjak kaget dan menunduk memohon maaf,

"Maaf, Tuan. Tapi mungkin Tuan Mike akan membawa Nona pulang sebentar lagi." ujar Charlotte dengan suara bergetar,

"Kenapa tidak kau hubungi Mike?!" bentak Ferran lagi, Charlotte mengangguk patuh lalu segera keluar dari kamar Olivia untuk menghubungi Mike dengan telepon rumah.

Ferran berbalik kemudian berjalan ke arah balkon kamar, Ferran menutup matanya untuk merasakan angin malam yang sejuk, ia mudah marah dan dengan cara ini maka amarahnya akan sedikit mereda.
Ia hanya cemas, takut Olivia akan terluka di luar sana, apalagi Olivia pergi dengan Mike yang tidak pernah memakai pengawalan.
Ferran tahu dari anak buahnya yang mengadu bahwa Mike memerintahkan mereka untuk pergi, tapi Ferran menyuruh anak buah nya untuk tetap mengikuti Mike dan benar saja apa yang Ferran takutkan terjadi.
Olivia ketakutan karena para penggemar Mike yang tiba-tiba saja datang seperti masyarakat yang akan berdemo.

Ferran mengusap wajahnya kasar lalu kembali masuk kedalam kamar dan menutup pintu juga gorden nya, ia memilih untuk membaringkan tubuhnya yang lelah itu diatas tempat tidur Olivia dengan kedua tangan yang dilipat di belakang kepala sebagai bantalan.
Ferran seharusnya sudah sampai sedari siang tapi entah kenapa hari ini ia begitu ceroboh, ia meninggalkan berkas-berkas yang membuat nya harus kembali ke L.A lalu setelah itu ia melupakan kalung yang sengaja ia beli di L.A untuk Olivia, mau tak mau Ferran pun kembali lagi ke hotel nya beruntung ia belum lepas landas saat itu.

OGL| SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang